Angkat besi bidik dua emas
A
A
A
Sindonews.com - Cabang angkat besi Indonesia mengincar dua medali pada Islamic Solidarity Games (ISG) di Palembang 22 September- 1 Oktober 2013.
Untuk mewujudkan target itu Pengurus Besar (PB) PABBSI akan menurunkan seluruh atlet andalannya yang berjumlah 15 orang.
"Kita akan targetkan 2 medali di ISG. Dua medali itu bisa didapat baik di sektor putra dan putri. Putra 8 kelas Putri 7 kelas, full tim," ujar Sori Enda Nasution selaku Ketua Cabang Angkat Besi Indonesia saat ditemui di Senayan dalam sesi latihan, Senin (26/8/2013).
Sori menambahkan, angkat besi harus tetap memiliki target meski menganggap, ISG hanya sebagai ajang perantara untuk persiapan SEA Games.
Dia pun mengaku masih akan mengandalkan lifter nasional Eko Yuli Irawan untuk memperoleh medali di sektor putra. Sedang untuk sektor putri, diakui Sori para tiap atlet putri masih memiliki peluang yang sama untuk menyumbang medali.
Di lain sisi, Sori mengungkapkan ada beberapa negara yang bagus dalam angkat besi akan turun di ISG.
"Di ISG paling diwaspadai negara-negara arab di nomor 85 itu untuk kelas atas. Sedang di kelas bawah itu ada Turki," tutupnya.
Untuk mewujudkan target itu Pengurus Besar (PB) PABBSI akan menurunkan seluruh atlet andalannya yang berjumlah 15 orang.
"Kita akan targetkan 2 medali di ISG. Dua medali itu bisa didapat baik di sektor putra dan putri. Putra 8 kelas Putri 7 kelas, full tim," ujar Sori Enda Nasution selaku Ketua Cabang Angkat Besi Indonesia saat ditemui di Senayan dalam sesi latihan, Senin (26/8/2013).
Sori menambahkan, angkat besi harus tetap memiliki target meski menganggap, ISG hanya sebagai ajang perantara untuk persiapan SEA Games.
Dia pun mengaku masih akan mengandalkan lifter nasional Eko Yuli Irawan untuk memperoleh medali di sektor putra. Sedang untuk sektor putri, diakui Sori para tiap atlet putri masih memiliki peluang yang sama untuk menyumbang medali.
Di lain sisi, Sori mengungkapkan ada beberapa negara yang bagus dalam angkat besi akan turun di ISG.
"Di ISG paling diwaspadai negara-negara arab di nomor 85 itu untuk kelas atas. Sedang di kelas bawah itu ada Turki," tutupnya.
(irc)