Di Canio berkoar menjadi pelatih top dunia
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Sunderland Paolo Di Canio menegaskan ia akan menjadi salah satu pelatih top dunia dalam karir di masa depan. Ia bahkan tidak gentar akan popularitasnya yang dinilai bertangan dingin di kalangan para pemain The Black Cats.
Pria asal Italia itu, menggantikan Martin O'Neill di Stadium of Light menjelang akhir musim lalu. Pemilihan Di Canio terbukti manjur, Sunderlnad berhasil dibawanya terlepas dari jurang degradasi termasuk kemenangan atas rival Newcastle United untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir, di stadion St James Park.
Namun, metode pelatihan dengan intensitas tinggi dan aturan ketat di sekitar klub. Di Canio tak pandang bulu bila para pemain tidak mau mengikuti aturan berlaku. Ia sudah memberi hukuman kepada tujuh pemain dalam seminggu karena telah melanggar aturan.
Tapi pelatih berusia 44 tahun itu, mengaku tidak khawatir bila tidak mendapat dukungan penuh dari para pemainnya. Pasalnya apa yang dilakukan, semata demi kepentingan klub dan pencapaian menuju kesuksesan akan segera terwujud.
"Saya tidak ingin mengatakan saya Tuhan dan bahwa pemain yang hanya rata-rata akan bisa saya ubah menjadi pemain fantastis. Tapi dengan disiplin saya menanamkan terbaik dari mereka. Sangat penting bagi para pemain mengakui aku adil, bahwa aku jujur ketika saya memberitahu mereka sesuatu. Saya tidak memutar kata-kata. Jika Anda memiliki rasa hormat kepada mereka, anda akan mendapatkan lebih banyak dari mereka,”ujar Di Canio.
"Pokoknya, saya tidak akan pernah berubah. Jadi saya akan selalu menganalisis sendiri, tapi secara umum aku tidak akan pernah berubah. Suatu hari, saya akan menjadi salah satu pelatih terbaik dunia,”ungkap mantan pemain West Ham United dan Lazio tersebut.
Pria asal Italia itu, menggantikan Martin O'Neill di Stadium of Light menjelang akhir musim lalu. Pemilihan Di Canio terbukti manjur, Sunderlnad berhasil dibawanya terlepas dari jurang degradasi termasuk kemenangan atas rival Newcastle United untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir, di stadion St James Park.
Namun, metode pelatihan dengan intensitas tinggi dan aturan ketat di sekitar klub. Di Canio tak pandang bulu bila para pemain tidak mau mengikuti aturan berlaku. Ia sudah memberi hukuman kepada tujuh pemain dalam seminggu karena telah melanggar aturan.
Tapi pelatih berusia 44 tahun itu, mengaku tidak khawatir bila tidak mendapat dukungan penuh dari para pemainnya. Pasalnya apa yang dilakukan, semata demi kepentingan klub dan pencapaian menuju kesuksesan akan segera terwujud.
"Saya tidak ingin mengatakan saya Tuhan dan bahwa pemain yang hanya rata-rata akan bisa saya ubah menjadi pemain fantastis. Tapi dengan disiplin saya menanamkan terbaik dari mereka. Sangat penting bagi para pemain mengakui aku adil, bahwa aku jujur ketika saya memberitahu mereka sesuatu. Saya tidak memutar kata-kata. Jika Anda memiliki rasa hormat kepada mereka, anda akan mendapatkan lebih banyak dari mereka,”ujar Di Canio.
"Pokoknya, saya tidak akan pernah berubah. Jadi saya akan selalu menganalisis sendiri, tapi secara umum aku tidak akan pernah berubah. Suatu hari, saya akan menjadi salah satu pelatih terbaik dunia,”ungkap mantan pemain West Ham United dan Lazio tersebut.
(nug)