IPL bermasalah, PSM tak mau mundur
A
A
A
Sindonews.com -- Banyaknya persoalan di kompetisi Indonesia Primer League (IPL) musim ini, membuat konsentrasi pemain sejumlah klub peserta terganggu termasuk PSM. Untuk itu, pelatih sementara PSM Imran Amirullah meminta Andi Oddang dkk tetap fokus menjalani latihan.
Setelah paruh musim IPL berakhir, badai persoalan terus menghantam kompetisi yang dinahkodai Widjayanto tersebut, mulai isu miring terkait pembubaran kompetisi, sejumlah pelanggaran regulasi liga, pengunduran jadwal kompetisi yang diprotes oleh klub, hingga pengunduran klub Bontang FC dari kompetisi yang putaran keduanya dijadwalkan pada 4 September mendatang.
Mundurnya Bontang FC, tentu akan mempengaruhi sejumlah pertandingan yang ada, apalagi saat ini pihak penyelenggara liga PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sudah merilis jadwal kompetisi yang berakhir hingga 17 November mendatang. Ini dikarenakan laga masih menyisahkan 15 pertandingan masing-masing klub, berarti ada 15 laga harus menang walk out (WO).
Jika sesuai jadwal terbaru IPL, PSM Makassar kan berhadapan dengan klub asal Kalimantan Timur tersebut pada 20 Oktober mendatang, namun karena Bontang FC mundur PSM bisa meraih tiga poin, meski tanpa bertanding. Alasan pihak Bontan FC mundur dari kompetisi sangat jelas karena persoalan finansial yang sudah tidak mendukung lagi, hingga klub yang menempati posisi 13 klasemen tersebut menyatakan mundur.
Hal ini disadari betul oleh pelatih PSM Imran Amirullah, hingga meminta para anak asuhnya tidak terpengaruh dengan segudang persoalan dikompetisi yang diikuti PSM musim ini. Pasalnya selain mempersiapakan skuadnya baik itu fisik dan taktiknya, Imran juga mempersiapkan mental pemain. "Yang paling penting adalah fokus (latihan), karena kita tahu sendiri banyak informasi yang berkembang di luar sana yang bisa mempengaruhi mental pemain," kata dia.
Saat ini, Andi Oddang dkk semekin intens mempersiapkan diri untuk mengasah kemampuan tim sebelum kickoff putaran kedua dimulai. Setiap hari mereka diberikan porsi latihan untuk menjaga stamina, karena kickoff hanya menyisahkan enam hari lagi saat PSM menjamu Persibo Bojonegoro di hadapan pendukung sendiri di stadion Andi Mattallatta. "Jadi saya harus tekankan (pada pemain) lebih fokus lagi," tegasnya.
Sementara itu, media officer PSM Andi Widya Syadzwina menyebutkan, PSM Makassar tidak akan terpengaruh dengan mundurnya Bontang FC, meski diakuinya, banyak pihak yang memeberikan saran agar PSM mundur dari kompetisi. "Tidak mungkinlah kita mundur, kita sudah sejauh ini mempersiapkan diri, PSM hanya akan mundur kalau operator liganya sendiri (PT LPIS) yang membubarkan liga, tapi kalau tidak kita akan tetap jalan terus," tegas wanita yang akrab disapa Wina ini.
Sejak dulu memang kompetisi IPL sudah dikatakan tidak sehat, sejak bergulirnya putaran pertama, sudah banyak regulasi yang dilanggar oleh klub peserta, bahkan PSM kerap melakukan protes terhadap penyelenggara liga. Hasilnya, protes mereka tidak digubris, hingga pada paruh musim Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) turun tangan dengan menampung seluruh aspirasi klub dan meminta kompetisi tetap berjalan.
Sadakati Sukma, sekertaris Red Gank salah satu kelompok suporter PSM mengatakan, memang diketahui sejak awal kompetisi tersebut sudah tidak sehat. Apalagi dengan adanya penyataan mundur dari Bontang FC. "ini sebuah kekecewaan dan tidak adanya lagi kepercayaan klub terhadap operator liga," kata dia.
Terkait dengan konsentrasi para pemain yang ada di klub, lanjut pria yang akrab disapa Sadat ini bahwa, sejak awal memang para pemain sudah terganggu dengan seluruh kebijakan operator liga. "Pengunduran Bontang FC ini tentu akan berpengaruh pada putaran kedua IPL adan pasti akan berimbas pada tim lainnya, dan saya pikir para pemain sejak awal sudh terganggu," tutupnya.
Setelah paruh musim IPL berakhir, badai persoalan terus menghantam kompetisi yang dinahkodai Widjayanto tersebut, mulai isu miring terkait pembubaran kompetisi, sejumlah pelanggaran regulasi liga, pengunduran jadwal kompetisi yang diprotes oleh klub, hingga pengunduran klub Bontang FC dari kompetisi yang putaran keduanya dijadwalkan pada 4 September mendatang.
Mundurnya Bontang FC, tentu akan mempengaruhi sejumlah pertandingan yang ada, apalagi saat ini pihak penyelenggara liga PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sudah merilis jadwal kompetisi yang berakhir hingga 17 November mendatang. Ini dikarenakan laga masih menyisahkan 15 pertandingan masing-masing klub, berarti ada 15 laga harus menang walk out (WO).
Jika sesuai jadwal terbaru IPL, PSM Makassar kan berhadapan dengan klub asal Kalimantan Timur tersebut pada 20 Oktober mendatang, namun karena Bontang FC mundur PSM bisa meraih tiga poin, meski tanpa bertanding. Alasan pihak Bontan FC mundur dari kompetisi sangat jelas karena persoalan finansial yang sudah tidak mendukung lagi, hingga klub yang menempati posisi 13 klasemen tersebut menyatakan mundur.
Hal ini disadari betul oleh pelatih PSM Imran Amirullah, hingga meminta para anak asuhnya tidak terpengaruh dengan segudang persoalan dikompetisi yang diikuti PSM musim ini. Pasalnya selain mempersiapakan skuadnya baik itu fisik dan taktiknya, Imran juga mempersiapkan mental pemain. "Yang paling penting adalah fokus (latihan), karena kita tahu sendiri banyak informasi yang berkembang di luar sana yang bisa mempengaruhi mental pemain," kata dia.
Saat ini, Andi Oddang dkk semekin intens mempersiapkan diri untuk mengasah kemampuan tim sebelum kickoff putaran kedua dimulai. Setiap hari mereka diberikan porsi latihan untuk menjaga stamina, karena kickoff hanya menyisahkan enam hari lagi saat PSM menjamu Persibo Bojonegoro di hadapan pendukung sendiri di stadion Andi Mattallatta. "Jadi saya harus tekankan (pada pemain) lebih fokus lagi," tegasnya.
Sementara itu, media officer PSM Andi Widya Syadzwina menyebutkan, PSM Makassar tidak akan terpengaruh dengan mundurnya Bontang FC, meski diakuinya, banyak pihak yang memeberikan saran agar PSM mundur dari kompetisi. "Tidak mungkinlah kita mundur, kita sudah sejauh ini mempersiapkan diri, PSM hanya akan mundur kalau operator liganya sendiri (PT LPIS) yang membubarkan liga, tapi kalau tidak kita akan tetap jalan terus," tegas wanita yang akrab disapa Wina ini.
Sejak dulu memang kompetisi IPL sudah dikatakan tidak sehat, sejak bergulirnya putaran pertama, sudah banyak regulasi yang dilanggar oleh klub peserta, bahkan PSM kerap melakukan protes terhadap penyelenggara liga. Hasilnya, protes mereka tidak digubris, hingga pada paruh musim Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) turun tangan dengan menampung seluruh aspirasi klub dan meminta kompetisi tetap berjalan.
Sadakati Sukma, sekertaris Red Gank salah satu kelompok suporter PSM mengatakan, memang diketahui sejak awal kompetisi tersebut sudah tidak sehat. Apalagi dengan adanya penyataan mundur dari Bontang FC. "ini sebuah kekecewaan dan tidak adanya lagi kepercayaan klub terhadap operator liga," kata dia.
Terkait dengan konsentrasi para pemain yang ada di klub, lanjut pria yang akrab disapa Sadat ini bahwa, sejak awal memang para pemain sudah terganggu dengan seluruh kebijakan operator liga. "Pengunduran Bontang FC ini tentu akan berpengaruh pada putaran kedua IPL adan pasti akan berimbas pada tim lainnya, dan saya pikir para pemain sejak awal sudh terganggu," tutupnya.
(wbs)