Soal Bontang FC, PSSI akan hati-hati
A
A
A
Sindonews.com – PSSI akan memanggil Bontang FC. Pemanggilan tersebut, terkait keinginan Laskar Khatulistiwa, julukan Bontang FC, mundur dari kompetisi Indonesia Premier League (IPL) musim 2012/2013.
Kabar mengejutkan datang dari Bontang FC, saat PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator IPL akan menggelar putaran kedua pada 4 September mendatang. Keinginan tersebut pun sudah disampaikan manajemen Bontang FC, lewat surat elektronik yang dikirimkannya, Senin (26/8).
Melihat keinginan mundurnya Bontang FC, PSSI pun berniat memanggil manajemen klub yang duduk di posisi ke- 13 klasemen sementara IPL tersebut. Bagi PSSI tidak cukup hanya sekedar melihat surat yang dilayangkan Bontang FC, tapi perlu juga adanya pendalaman dalam melihat kasus yang dialami Bontang FC tersebut.
“Kemarin email yang saya tangkap, menyatakan tidak melanjutkan. Kami harus hati-hati melihat ini. Yang penting alasannya dan itu tidak cukup hanya sekedar melihat suratnya. Tapi perlu pendalaman. Pasti kami akan panggil (Bontang FC),” ungkap Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI, Joko Driyono.
Jodri, sapaan akrab Joko Driyono, sedikit menjelaskan maksud dari surat yang dilayangkan manajemen Bontang FC tersebut. Yang didalamnya, Bontang FC merasa tidak yakin dengan kelanjutan IPL pada putaran kedua nanti. Termasuk, bagaimana akhir dari kompetisi yang diikuti oleh 16 klub peserta tersebut.
Tidak hanya manajemen Laskar Khatulistiwa yang akan dipanggil PSSI. Pihak LPIS pun menurut Joko, akan dipanggil dan diminta keterangan terkait apa yang diinginkan Bontang FC tersebut.
“Surat itu sebenarnya dikirimkan ke PSSI dan ditembuskann ke LPIS. Mereka sekilas menyatakan bahwa, Bontang FC seolah tidak memiliki keyakinan jika kompetisi IPL diputaran kedua akan berjalan baik jika berkaca pada putaran pertama,” papar Joko.
“Termasuk mereka seolah tidak yakin jika kompetisi ini (IPL) endingnya seperti apa? Bontang terkesan tidak mendapatkan gambaran yang memadai. Tidak hanya klubnya sendiri yang akan kami panggil, tapi juga dari pihak penyelenggara kompetisi (LPIS),” lanjut pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia (Liga) tersebut.
Sementara itu, tim pelatih Bontang FC mengaku terkejut atas adanya kabar tersebut. Dedi Iswanto selaku pelatih kiper Laskar Khatulistiwa, mengaku jika sampai saat ini belum ada sama sekali pembicaraan dengan manajemen terkait ingin mundurnya Bontang FC dari kompetisi IPL diputaran kedua.
Dedi pun membantah jika Bontang FC sedang diliputi persoalan, termasuk kendala finansial. Dirinya menyatakan jika pembayaran gaji pemain maupun tim pelatih Bontang FC, sampai sejauh ini masih lancar-lancar saja. Dan sampai saat ini, tim telah berkonsentrasi menghadapi jadwal lajutan IPL.
“Sampai saat ini belum ada yang ajak ngomong. Baik dari CEO atau manajemen terkait masalah pengunduran diri ini. Jadi kami tetap berkonsentarasi pada jadwal 4 Sepetember melawan Persema Malang. Soal adanya kabar Bontang FC mundur dari IPL, kami malah tahu dari teman-teman media,” tutur Dedi.
“Mungkin masalahnya kami dijanjikan oleh LPIS soal dana, yang berapa besarnya kami tidak tahu untuk memutar kompetisi. Dan sampai sekarang ditunggu manajer, tapi mungkin tidak ada. Sering dijanjikan tapi sudah menunggu lama tidak ada, yang membuat manajemen akhirnya mengambil keputusan tersebut,” tutup Dedi.
Kabar mengejutkan datang dari Bontang FC, saat PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator IPL akan menggelar putaran kedua pada 4 September mendatang. Keinginan tersebut pun sudah disampaikan manajemen Bontang FC, lewat surat elektronik yang dikirimkannya, Senin (26/8).
Melihat keinginan mundurnya Bontang FC, PSSI pun berniat memanggil manajemen klub yang duduk di posisi ke- 13 klasemen sementara IPL tersebut. Bagi PSSI tidak cukup hanya sekedar melihat surat yang dilayangkan Bontang FC, tapi perlu juga adanya pendalaman dalam melihat kasus yang dialami Bontang FC tersebut.
“Kemarin email yang saya tangkap, menyatakan tidak melanjutkan. Kami harus hati-hati melihat ini. Yang penting alasannya dan itu tidak cukup hanya sekedar melihat suratnya. Tapi perlu pendalaman. Pasti kami akan panggil (Bontang FC),” ungkap Sekertaris Jendral (Sekjen) PSSI, Joko Driyono.
Jodri, sapaan akrab Joko Driyono, sedikit menjelaskan maksud dari surat yang dilayangkan manajemen Bontang FC tersebut. Yang didalamnya, Bontang FC merasa tidak yakin dengan kelanjutan IPL pada putaran kedua nanti. Termasuk, bagaimana akhir dari kompetisi yang diikuti oleh 16 klub peserta tersebut.
Tidak hanya manajemen Laskar Khatulistiwa yang akan dipanggil PSSI. Pihak LPIS pun menurut Joko, akan dipanggil dan diminta keterangan terkait apa yang diinginkan Bontang FC tersebut.
“Surat itu sebenarnya dikirimkan ke PSSI dan ditembuskann ke LPIS. Mereka sekilas menyatakan bahwa, Bontang FC seolah tidak memiliki keyakinan jika kompetisi IPL diputaran kedua akan berjalan baik jika berkaca pada putaran pertama,” papar Joko.
“Termasuk mereka seolah tidak yakin jika kompetisi ini (IPL) endingnya seperti apa? Bontang terkesan tidak mendapatkan gambaran yang memadai. Tidak hanya klubnya sendiri yang akan kami panggil, tapi juga dari pihak penyelenggara kompetisi (LPIS),” lanjut pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia (Liga) tersebut.
Sementara itu, tim pelatih Bontang FC mengaku terkejut atas adanya kabar tersebut. Dedi Iswanto selaku pelatih kiper Laskar Khatulistiwa, mengaku jika sampai saat ini belum ada sama sekali pembicaraan dengan manajemen terkait ingin mundurnya Bontang FC dari kompetisi IPL diputaran kedua.
Dedi pun membantah jika Bontang FC sedang diliputi persoalan, termasuk kendala finansial. Dirinya menyatakan jika pembayaran gaji pemain maupun tim pelatih Bontang FC, sampai sejauh ini masih lancar-lancar saja. Dan sampai saat ini, tim telah berkonsentrasi menghadapi jadwal lajutan IPL.
“Sampai saat ini belum ada yang ajak ngomong. Baik dari CEO atau manajemen terkait masalah pengunduran diri ini. Jadi kami tetap berkonsentarasi pada jadwal 4 Sepetember melawan Persema Malang. Soal adanya kabar Bontang FC mundur dari IPL, kami malah tahu dari teman-teman media,” tutur Dedi.
“Mungkin masalahnya kami dijanjikan oleh LPIS soal dana, yang berapa besarnya kami tidak tahu untuk memutar kompetisi. Dan sampai sekarang ditunggu manajer, tapi mungkin tidak ada. Sering dijanjikan tapi sudah menunggu lama tidak ada, yang membuat manajemen akhirnya mengambil keputusan tersebut,” tutup Dedi.
(wbs)