Opung malu PSMS terus bermasalah
A
A
A
Sindonews.com - Sesuai rencana, Sabtu (31/8), Komite Penyelamat PSMS bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menggelar pertemuan di kantor KONI Medan. Tujuan pertemuan itu untuk menanyakan komitmen klub anggota PSMS untuk menyatukan PSMS yang saat ini dilanda
dualisme.
Menyongsong Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) klub PSMS yang rencananya digelar September, Ketua KONI Medan, Dzulhifzi Lubis mengatakan, perwakilan 36 klub anggota PSMS yang telah memberikan tanda tangan untuk mencabut mandat dua ketua umum yaitu Indra Sakti
Harahap dan Benny Sihotang, harus dimintai keseriusannya dalam memberikan komitmen.
"Seperti yang sebelumnya kami katakan, tujuan pertemuan itu, kami mau komitmen klub. Memang, surat mandat sudah mereka tanda tangani, tapi apakah memang mereka serius untuk ini, dan bukan hanya sekadar tanda tangan? Jadi kedatangan mereka Sabtu nanti jadi bentuk keseriusannya. Pertemuan akan digelar mulai Pukul 14.00 WIB," ungkapnya.
Pihaknya tidak hanya akan mengundang 36 klub yang memberikan dukungan, tiga klub lain juga diundang, kendati tidak memberikan tanda tangan dukungan. Sedangkan, satu klub lagi, PTP II, telah pindah ke wilayah Aceh.
"Semua kami undang, tidak hanya yang 36. Sekarang kan tinggal 39 karena yang satu lagi informasinya sudah berada di Langsa," beber pria yang akrab disapa Opung itu.
Opung menyebutkan dua kepengurusan yang selama ini mengurusi PSMS tidak becus dan mengedepankan ego. "PSMS satu saja belum tentu kan. Iya kan?! Apalagi lah dua, makin mampus lah. Malu sudah kita ini. Saya sendiri sebagai warga Kota Medan malu membaca pemberitaan PSMS yang hanya memuat masalah dan masalah," tegas Opung.
Pria bertubuh tambunl ini menyebutkan tahun ini menjadi momentum perbaikan klub berjuluk Ayam Kinantan itu.
"Saya yakin PSMS hanya bisa satu kalau melibatkan seluruh elemen, jangan 40 klub saja. Media harus dilibatkan, karena media punya pandangan yang jernih atas masalah yang ada, dan juga solusinya. Karena itulah, jangan sampai rekan-rekan jurnalis tidak datang. Ini saya yang meminta. Media juga bisa memberikan kasih ide-ide segar yang bisa membawa klub kesayangan kita
ini kembali ke jalan yang benar," ucapnya.
Sementara itu, rencana KONI menggelar silaturahim dengan klub-klub anggota PSMS Medan mendapat penentangan oleh pihak yang mengaku sebagai pengurus PSMS LI sebagai pengurus yang sah.
Salah satu perwakilan pengurus PSMS LI, Juanda mengatakan, pencabutan mandat
itu tidak perlu karena merekalah pengurus yang sah dan PSMS yang sah adalah PSMS lantaran pada kongres PSSI beberapa waktu yang lalu, PSMS LPIS sudah tidak dianggap.
"Kalau mau pencabutan mandat harus oleh 28 klub anggota PSMS (yang sebelumnya telah mengangkat Indra Sakti Harahap sebagai ketua umum) dengan elegan, bukan dikoordinir pengurus LPIS," ujar Alwi Lubis menambahkan.
Alwi juga menyebutkan, KONI Medan tidak berhak memverifikasi klub anggota PSMS, karena PSMS itu klub anggota PSSI sehingga PSSI lah yang berhak melakukannya.
dualisme.
Menyongsong Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) klub PSMS yang rencananya digelar September, Ketua KONI Medan, Dzulhifzi Lubis mengatakan, perwakilan 36 klub anggota PSMS yang telah memberikan tanda tangan untuk mencabut mandat dua ketua umum yaitu Indra Sakti
Harahap dan Benny Sihotang, harus dimintai keseriusannya dalam memberikan komitmen.
"Seperti yang sebelumnya kami katakan, tujuan pertemuan itu, kami mau komitmen klub. Memang, surat mandat sudah mereka tanda tangani, tapi apakah memang mereka serius untuk ini, dan bukan hanya sekadar tanda tangan? Jadi kedatangan mereka Sabtu nanti jadi bentuk keseriusannya. Pertemuan akan digelar mulai Pukul 14.00 WIB," ungkapnya.
Pihaknya tidak hanya akan mengundang 36 klub yang memberikan dukungan, tiga klub lain juga diundang, kendati tidak memberikan tanda tangan dukungan. Sedangkan, satu klub lagi, PTP II, telah pindah ke wilayah Aceh.
"Semua kami undang, tidak hanya yang 36. Sekarang kan tinggal 39 karena yang satu lagi informasinya sudah berada di Langsa," beber pria yang akrab disapa Opung itu.
Opung menyebutkan dua kepengurusan yang selama ini mengurusi PSMS tidak becus dan mengedepankan ego. "PSMS satu saja belum tentu kan. Iya kan?! Apalagi lah dua, makin mampus lah. Malu sudah kita ini. Saya sendiri sebagai warga Kota Medan malu membaca pemberitaan PSMS yang hanya memuat masalah dan masalah," tegas Opung.
Pria bertubuh tambunl ini menyebutkan tahun ini menjadi momentum perbaikan klub berjuluk Ayam Kinantan itu.
"Saya yakin PSMS hanya bisa satu kalau melibatkan seluruh elemen, jangan 40 klub saja. Media harus dilibatkan, karena media punya pandangan yang jernih atas masalah yang ada, dan juga solusinya. Karena itulah, jangan sampai rekan-rekan jurnalis tidak datang. Ini saya yang meminta. Media juga bisa memberikan kasih ide-ide segar yang bisa membawa klub kesayangan kita
ini kembali ke jalan yang benar," ucapnya.
Sementara itu, rencana KONI menggelar silaturahim dengan klub-klub anggota PSMS Medan mendapat penentangan oleh pihak yang mengaku sebagai pengurus PSMS LI sebagai pengurus yang sah.
Salah satu perwakilan pengurus PSMS LI, Juanda mengatakan, pencabutan mandat
itu tidak perlu karena merekalah pengurus yang sah dan PSMS yang sah adalah PSMS lantaran pada kongres PSSI beberapa waktu yang lalu, PSMS LPIS sudah tidak dianggap.
"Kalau mau pencabutan mandat harus oleh 28 klub anggota PSMS (yang sebelumnya telah mengangkat Indra Sakti Harahap sebagai ketua umum) dengan elegan, bukan dikoordinir pengurus LPIS," ujar Alwi Lubis menambahkan.
Alwi juga menyebutkan, KONI Medan tidak berhak memverifikasi klub anggota PSMS, karena PSMS itu klub anggota PSSI sehingga PSSI lah yang berhak melakukannya.
(aww)