Klub IPL janji tak WO lagi
A
A
A
Sindonews.com - Peringatan dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI bakal mencoret klub yang walk over (WO), langsung direspons sejumlah klub Indonesian Premier League (IPL). Klub yang mendapat peringatan berjanji tidak akan mengalami kekalahan WO lagi di putaran dua mendatang.
Persema Malang adalah salah satu klub yang mendapat peringatan karena mencatat dua kali kalah WO pada putaran pertama. Klub yang bersarang di Stadion Gajayana tersebut mendapat pemotongan nilai dan diancam bakal out dari IPL jika masih mengulangi WO sekali lagi.
Kendati belum menerima surat peringatan secara resmi, manajemen Persema menyatakan sangat serius menyelesaikan IPL musim ini. "Kami belum menerima surat peringatan secara resmi. Persema sendiri memang berkomitmen untuk melanjutkan kompetisi hingga selesai tanpa ada kekalahan WO," jelas CEO Persema Dito Arief.
Jadi, walau pun tidak ada peringatan dari Komdis, menurutnya Persema memang bertekad tidak akan mengulangi WO di putaran pertama lalu. Itu sudah dibuktikan dengan kesiapan Bledeg Biru untuk datang ke kandang Bontang FC walau calon lawan telah mengajukan mundur dari IPL.
Persema sejatinya belum mengalami perbaikan signifikan di aspek finansial, salah satu penyebab banyaknya pertandingan yang berakhir WO musim ini. Walau begitu tim yang dulunya milik Pemkot Malang ini bakal berupaya memenuhi kebutuhan operasional sehingga bisa mengakhiri kompetisi tanpa kekalahan WO.
Arema IPL yang juga turut mendapat peringatan, juga tak ingin menderita kalah WO. Klub berjuluk Singo Edan berdalih kekalahan WO di awal putaran pertama lalu semata-mata karena tim belum siap sehingga tidak bisa datang ke pertandingan lawan Semen Padang.
"Buktinya kami sendiri pernah menang WO ketika sudah datang ke Bojonegoro ternyata Persibo tidak bisa menggelar pertandingan. Arema pasti malu jika harus kalah WO dan kami pasti akan menghindari itu di sepanjang putaran dua. Dulu kami WO karena situasi tim memang sedang tidak menentu," jelas Harrys Fambudi, Manajer Arema IPL.
Klub yang paling parah terkait WO adalah Persibo Bojonegoro yang sudah sembilan lagi kalah tanpa bertanding. Sanksi denda hingga pengurangan poin diderita klub asal Kota Ledre, plus peringatan yang sama seperti Persema dan Arema IPL. Bahkan hampir mustahil Persibo bisa mentas dari zona degradasi dengan pemotongan 27 poin.
Berada di posisi yang sangat rumit, Laskar Angling Dharma tampaknya tidak begitu peduli. Tim yang kini dilatih Hanafi tetap pada tekad memperbaiki pencapaian di putaran dua dan optimistis tidak akan menderita kekalahan WO lagi, walau niatan itu masih diragukan.
Kondisi finansial Persibo yang sangat parah membuat tim Juara Piala Indonesia 2012 itu bahkan tidak mampu menggelar pertandingan home. Jika hingga saat ini belum ada sumber dana pasti dari sponsor, tekad Persibo untuk tidak lagi mengalami kekalahan WO tampaknya masih perlu pembuktian yang lebih konkrit.
"Sanksi dari Komdis PSSI tak memengaruhi target Persibo untuk terus lebih baik di putaran dua. Kami terus berbenah dan berupaya tidak ada pertandingan yang berakhir WO seperti putaran pertama lalu. Persibo ingin tetap bertanding hingga musim selesai," demikian ungkap CEO Persibo Bojonegoro Lukman Wafi.
Persema Malang adalah salah satu klub yang mendapat peringatan karena mencatat dua kali kalah WO pada putaran pertama. Klub yang bersarang di Stadion Gajayana tersebut mendapat pemotongan nilai dan diancam bakal out dari IPL jika masih mengulangi WO sekali lagi.
Kendati belum menerima surat peringatan secara resmi, manajemen Persema menyatakan sangat serius menyelesaikan IPL musim ini. "Kami belum menerima surat peringatan secara resmi. Persema sendiri memang berkomitmen untuk melanjutkan kompetisi hingga selesai tanpa ada kekalahan WO," jelas CEO Persema Dito Arief.
Jadi, walau pun tidak ada peringatan dari Komdis, menurutnya Persema memang bertekad tidak akan mengulangi WO di putaran pertama lalu. Itu sudah dibuktikan dengan kesiapan Bledeg Biru untuk datang ke kandang Bontang FC walau calon lawan telah mengajukan mundur dari IPL.
Persema sejatinya belum mengalami perbaikan signifikan di aspek finansial, salah satu penyebab banyaknya pertandingan yang berakhir WO musim ini. Walau begitu tim yang dulunya milik Pemkot Malang ini bakal berupaya memenuhi kebutuhan operasional sehingga bisa mengakhiri kompetisi tanpa kekalahan WO.
Arema IPL yang juga turut mendapat peringatan, juga tak ingin menderita kalah WO. Klub berjuluk Singo Edan berdalih kekalahan WO di awal putaran pertama lalu semata-mata karena tim belum siap sehingga tidak bisa datang ke pertandingan lawan Semen Padang.
"Buktinya kami sendiri pernah menang WO ketika sudah datang ke Bojonegoro ternyata Persibo tidak bisa menggelar pertandingan. Arema pasti malu jika harus kalah WO dan kami pasti akan menghindari itu di sepanjang putaran dua. Dulu kami WO karena situasi tim memang sedang tidak menentu," jelas Harrys Fambudi, Manajer Arema IPL.
Klub yang paling parah terkait WO adalah Persibo Bojonegoro yang sudah sembilan lagi kalah tanpa bertanding. Sanksi denda hingga pengurangan poin diderita klub asal Kota Ledre, plus peringatan yang sama seperti Persema dan Arema IPL. Bahkan hampir mustahil Persibo bisa mentas dari zona degradasi dengan pemotongan 27 poin.
Berada di posisi yang sangat rumit, Laskar Angling Dharma tampaknya tidak begitu peduli. Tim yang kini dilatih Hanafi tetap pada tekad memperbaiki pencapaian di putaran dua dan optimistis tidak akan menderita kekalahan WO lagi, walau niatan itu masih diragukan.
Kondisi finansial Persibo yang sangat parah membuat tim Juara Piala Indonesia 2012 itu bahkan tidak mampu menggelar pertandingan home. Jika hingga saat ini belum ada sumber dana pasti dari sponsor, tekad Persibo untuk tidak lagi mengalami kekalahan WO tampaknya masih perlu pembuktian yang lebih konkrit.
"Sanksi dari Komdis PSSI tak memengaruhi target Persibo untuk terus lebih baik di putaran dua. Kami terus berbenah dan berupaya tidak ada pertandingan yang berakhir WO seperti putaran pertama lalu. Persibo ingin tetap bertanding hingga musim selesai," demikian ungkap CEO Persibo Bojonegoro Lukman Wafi.
(wbs)