Diduga Pasoepati tebar teror sepanjang pertandingan

Rabu, 04 September 2013 - 19:34 WIB
Diduga Pasoepati tebar...
Diduga Pasoepati tebar teror sepanjang pertandingan
A A A
Sindonews.com - Kericuhan terjadi dalam laga divisi utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) antara Persis Solo melawan PSS Sleman. Dalam laga tersebut, PSS Sleman, kalah walk out akibat intimidasi dari Suporter Persis Solo, Pasoepati.

Pantauan SINDO, teror Pasoepati terhadap para PSS Sleman, berlangsung sejak awal pertandingan. Pada menit-menit awal babak pertama, pemain PSS Sleman,Satrio Aji Saputra langsung terkena lemparan batu dari Pasoepati. Akibat lemparan batu tersebut, kepala pemain itu langsung robek.

Akibat kejadian itu, Wasit Muhlisin, langsung menghentikan pertandingan hingga beberapa menit. Setelah pertandingan dilanjutkan, ribuan suporter Pasoepati kembali meneror para pemain PSS Sleman. Teror yang dilakukan oleh Pasoepati tersebut tidak main-main, para
suporter melemparkan mercon dan kembang api dengan ukuran besar ke tengah lapangan.

Dengan kondisi tersebut, para pemain PSS Sleman, mulai risih dan ketakutan. Permainan yang ditunjukkan oleh para pemain PSS mulai menurun, seiring dengan gencarnya serangan dari Persis Solo ke lini pertahanan PSS Sleman.

Kericuhan suporter kembali pecah pada pertengahan babak kedua, kali ini, Pasoepati melakukan Sweeping terhadap para penonton yang berasal Sleman atau dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Akibat sweeping tersebut, beberapa korban mulai berjatuhan dihajar oleh para suporter Persis Solo. Korban tersebut dikeroyok di tribun selatan dan tribun utara stadion hingga tidak sadarkan diri. Korban tersebut terus berjatuhan hingga pertandingan dihentikan pada akhir babak pertama.

Beberapa korban yang tidak sadarkan diri langsung dibawa petugas medis ke sejumlah rumah sakit di Kota Solo. Sedangkan korban yang mengalami luka ringan dirawat di mobil tim kesehatan yang ada di lingkungan stadion.

Sementara itu, para pemain PSS Sleman sempat tertahan di dalam lapangan, saat pertandingan babak pertama di hentikan. Para pemain tersebut tidak bisa memasuki ruang ganti pemain akibat dilempari batu dan air mineral dari tribun barat. Hingga akhirnya, para pemain bisa memasuki ruang ganti setelah dilakukan pengamanan ekstra dari pasukan
anti huru-hara.

Pada jeda babak pertama, kericuhan masih terus berlangsung, suporter PSS Sleman yang ada di dalam stadion kembali dikeroyok oleh anggota Pasoepati. Bahkan suporter tersebut juga dilucuti pakaiannya oleh para suporter di tribun selatan.

Petugas Kepolisian yang bertugas di dalam Stadion tampak kewalahan untuk meredam kericuhan tersebut. Bahkan beberapa kali tembakan peringatan juga dikeluarkan oleh anggota kepolisian, untuk menenangkan para suporter.

Akibat kejadian tersebut tim PSS Sleman, enggan melanjutkan pertandingan. Para pemain dan tim ofisial PSS Sleman, lebih memilih mengurung diri di ruang ganti pemain. Sehingga dalam pertandingan tersebut Persis Solo menang WO dengan sekor 3-0.

Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persis Solo, Roy Saputra, menyebutkan setelah terjadi kericuhan, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Selain itu pihaknya menjamin pertandingan bisa dilanjutkan pada babak kedua. "Kita jamin para pemain itu aman, akan tetapi mereka enggan melanjutkan pertandingan,"
ucapnya.

Ia menambahkan, dalam kericuhan tersebut, setidaknya ada tujuh suporter yang diduga berasal dari Sleman menjadi korban. Dari tujuh suporter tersebut, tiga diantaranya luka cukup serius dan tidak sadarkan diri. Sedangkan sisanya mengalami luka ringan.

Pelatih Persis Solo, Widiantoro, enggan berkomentar banyak atas teror dan kericuhan yang terjadi dalam pertandingan itu. Ia hanya berharap, permusuhan antara kedua suporter tersebut segera usai karena semua suporter adalah saudara. "Permainan anak-anak saya cukup bagus, mereka bisa menciptakan peluang beberapa kali, meskipun tidak tercipta gol.
Untuk kericuhan ini saya lebih baik tidak komentar saja," ucap Widiantoro.

Sementara itu, manajemen dari PSS Sleman, enggan berkomentar dengan hal itu. Tim PSS Sleman, sendiri akhirnya dievakuasi dari Stadion Manahan, sekitar pukul 18.30 dengan menggunakan truk Polisi dengan pengawalan ketat.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8044 seconds (0.1#10.140)