Turnamen bola untuk Rahmat
A
A
A
Sindonews.com -- Masyarakat kabupaten Takalar kembali menggulirkan sebuah turnamen sepak bola antar klub amatir, untuk mendedikasikan pesepak bola asal daerah tersebut yang saat ini membela PSM Makassar yakni M Rahmat Syamsudding Leo.
Kompetisi klub amatir tersebut diberikan nama Rahmat CUP III karena sudah tiga tahun bergulir belakangan ini. Bukan hanya itu, kompetisi tersebut juga untuk mencari bakat baru pesepak bola di kabupaten Takalar yang dikenal merupakan mayoritas pecinta sepak bola di Sulawesi Selatan.
Agus Salim Situju ketua panitia turnamen tahunan Rahmat Cup III tersebut menceritakan, memang kompetisi klub amatir tersebut sengaja dilakukan untuk memberikan semangat buat Rahmat yang juga salah satu putra terbaik Takalar yang saat ini membela Juku Eja julukan PSM pada kompetisi Indonesia Premier Leage (IPL) musim ini. "Tahun ini kembali mulai digulirkan, dan memang untuk meberikan dukungan terhadap Rahmat," kata dia.
Cikal bakal dibentuknya Rahmat Cup yang pertama, lanjutnya dikarenakan di depan rumah pemain PSM yang berjersey 11 tersebut ada sebuah lapangan, yang terletak di kecamatan Polong Bangkeng Selatan, Kelurahan Bonto Kadatto. Penduduk kabupaten Takalar memberikan lapangan tersebut dengan nama Tarasi Daeng Lantang diambil dari salah satu nama pejuang di Takalar. "Karena banyak klub yang bermain bola di depan rumah Rahmat, makanya digagas untuk jadi turnamen," jelasnya.
Bukan hanya itu, Rahmat dipilih menjadi nama turnamen yang dibentuk tahun 2010 ini karena saat itu, putra terbaik asal Takalar memperkuat PSM dan juga selalu dipanggil oleh tim nasional Indonesia, juga dia merupakan satu-satunya pemain sepak bola dari Takalar. "Makanya nama turnamen tersebut Rahmat dan sudah tiga tahun diselenggarakan. Bahkan salah satu penggagasnya yakni Bupati Takalar sendiri," tuturnya.
Sejak tahun 2010 turnamen Rahmat Cup selalu banyak diminati klub amatir yang ada di daerah sana, Bukan hanya itu sejumlah klub amatir lintas Kabupaten juga kerap ikut berkompetisi seperti Kabupaten Gowa dan Jeneponto yang tidak lain bertetangga dengan Takalar. Untuk tahun ini, turnamen Rahmat Cup III sudah bergulir sejak 1 September lalu. "Ada 16 klub yang itu, dua dari Jeneponto dan satu dari Gowa selebihnya dari Takalar. Pada tahun pertama digelar klub peserta mencapai 21 keseblasan, dan tahun ini ada 16 tim, saat pembukaan kemarin Rahmat sempat datang," papar Agus.
Untuk itu, dia berharap agar Rahmat bisa kembali jaya pada saat dirinya dipanggil timnas Indonesia tahun 2008 dan 2012 lalu. Apalagi kata dia, saat ini Rahmat sudah mulai pulih dari cedera lutut yang dideritanya sejak awal musim kompetisi. "Kita berharap Rahmat bisa kembali bermain maksimal untuk dan berkiprah di PSM dan di timnas," harapnya.
Sementara itu, M Rahmat yang dikonfirmasi memang membenarkan jika turnamen Rahmat Cup III kembali bergulir di tanah kelahirannya. Bahkan dirinya sangat bahagia karena masyarakat di sana sangat antusias dalam dunia sepak bola. "Itu sudah berlangsung selama tiga tahun, sekarang sudah Rahmat Cup III, acara bupati yang sekalian memakai namaku karena diadakan juga di kampungku," kata Bomber PSM ini.
Kompetisi klub amatir tersebut diberikan nama Rahmat CUP III karena sudah tiga tahun bergulir belakangan ini. Bukan hanya itu, kompetisi tersebut juga untuk mencari bakat baru pesepak bola di kabupaten Takalar yang dikenal merupakan mayoritas pecinta sepak bola di Sulawesi Selatan.
Agus Salim Situju ketua panitia turnamen tahunan Rahmat Cup III tersebut menceritakan, memang kompetisi klub amatir tersebut sengaja dilakukan untuk memberikan semangat buat Rahmat yang juga salah satu putra terbaik Takalar yang saat ini membela Juku Eja julukan PSM pada kompetisi Indonesia Premier Leage (IPL) musim ini. "Tahun ini kembali mulai digulirkan, dan memang untuk meberikan dukungan terhadap Rahmat," kata dia.
Cikal bakal dibentuknya Rahmat Cup yang pertama, lanjutnya dikarenakan di depan rumah pemain PSM yang berjersey 11 tersebut ada sebuah lapangan, yang terletak di kecamatan Polong Bangkeng Selatan, Kelurahan Bonto Kadatto. Penduduk kabupaten Takalar memberikan lapangan tersebut dengan nama Tarasi Daeng Lantang diambil dari salah satu nama pejuang di Takalar. "Karena banyak klub yang bermain bola di depan rumah Rahmat, makanya digagas untuk jadi turnamen," jelasnya.
Bukan hanya itu, Rahmat dipilih menjadi nama turnamen yang dibentuk tahun 2010 ini karena saat itu, putra terbaik asal Takalar memperkuat PSM dan juga selalu dipanggil oleh tim nasional Indonesia, juga dia merupakan satu-satunya pemain sepak bola dari Takalar. "Makanya nama turnamen tersebut Rahmat dan sudah tiga tahun diselenggarakan. Bahkan salah satu penggagasnya yakni Bupati Takalar sendiri," tuturnya.
Sejak tahun 2010 turnamen Rahmat Cup selalu banyak diminati klub amatir yang ada di daerah sana, Bukan hanya itu sejumlah klub amatir lintas Kabupaten juga kerap ikut berkompetisi seperti Kabupaten Gowa dan Jeneponto yang tidak lain bertetangga dengan Takalar. Untuk tahun ini, turnamen Rahmat Cup III sudah bergulir sejak 1 September lalu. "Ada 16 klub yang itu, dua dari Jeneponto dan satu dari Gowa selebihnya dari Takalar. Pada tahun pertama digelar klub peserta mencapai 21 keseblasan, dan tahun ini ada 16 tim, saat pembukaan kemarin Rahmat sempat datang," papar Agus.
Untuk itu, dia berharap agar Rahmat bisa kembali jaya pada saat dirinya dipanggil timnas Indonesia tahun 2008 dan 2012 lalu. Apalagi kata dia, saat ini Rahmat sudah mulai pulih dari cedera lutut yang dideritanya sejak awal musim kompetisi. "Kita berharap Rahmat bisa kembali bermain maksimal untuk dan berkiprah di PSM dan di timnas," harapnya.
Sementara itu, M Rahmat yang dikonfirmasi memang membenarkan jika turnamen Rahmat Cup III kembali bergulir di tanah kelahirannya. Bahkan dirinya sangat bahagia karena masyarakat di sana sangat antusias dalam dunia sepak bola. "Itu sudah berlangsung selama tiga tahun, sekarang sudah Rahmat Cup III, acara bupati yang sekalian memakai namaku karena diadakan juga di kampungku," kata Bomber PSM ini.
(wbs)