Konferensi pers terakhir presiden IOC
A
A
A
Sindonews.com - Jacques Rogge yang tetap menampilkan gaya sederhana dan bersahaja tidak bisa menyembunyikan kesedihannya ketika ia melakukan konferensi pers terakhirnya sebagai presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Dalam konferensi terakhirnya itu Rogge mengaku, ia telah menjalankan tugasnya sebagai presiden lebih dari satu dekade dan ia memiliki banyak pengalaman dan kenangan yang manis selama menjalani tugas tersebut.
"Apakah saya menikmatinya ? Tidak selalu. Apakah itu menarik ? Pasti, dan itu adalah hak istimewa menjabat sebagai presiden. Karena saya memiliki saat-saat baik dan buruk (suka duka). Tetapi yang terbesar adalah bahwa saya berhasil memberikan kesejahteraan kepada atlet," ucap Rogge dalam konferensi pers terakhirnya sebagai presiden IOC dilansir Yahoo Sport, Kamis (5/9/2013).
Rogge terpilih sebagai presiden IOC menggantikan Juan Antonio Samaranch pada tahun 2001 lalu. Dengan demikian, ia telah mengabdi sebagai presiden selama 12 tahun. Kini ia tinggal menunggu siapa kandidat terkuat yang akan menggantikan perannya itu pada 10 September di Buenos Aires nanti.
Lebih lanjut, pria berusia 71 tahun tersebut menambahkan, hal terbesar yang dialami Rogge selama menggantikan peran Samaranch adalah mengembalikan citra IOC. Kendati demikian, Rogge mengaku hari-hari terakhir masa jabatannya akan semakin emosional.
"Tentu saja akan emosional, tapi saya pergi tanpa nostalgia apapun. Saya akan melihat ke masa depan dan saya masih akan menghadiri pertemuan IOC sebagai anggota kehormatan. Jadi ini bukan perpisahan untuk IOC," tutupnya.
Dalam konferensi terakhirnya itu Rogge mengaku, ia telah menjalankan tugasnya sebagai presiden lebih dari satu dekade dan ia memiliki banyak pengalaman dan kenangan yang manis selama menjalani tugas tersebut.
"Apakah saya menikmatinya ? Tidak selalu. Apakah itu menarik ? Pasti, dan itu adalah hak istimewa menjabat sebagai presiden. Karena saya memiliki saat-saat baik dan buruk (suka duka). Tetapi yang terbesar adalah bahwa saya berhasil memberikan kesejahteraan kepada atlet," ucap Rogge dalam konferensi pers terakhirnya sebagai presiden IOC dilansir Yahoo Sport, Kamis (5/9/2013).
Rogge terpilih sebagai presiden IOC menggantikan Juan Antonio Samaranch pada tahun 2001 lalu. Dengan demikian, ia telah mengabdi sebagai presiden selama 12 tahun. Kini ia tinggal menunggu siapa kandidat terkuat yang akan menggantikan perannya itu pada 10 September di Buenos Aires nanti.
Lebih lanjut, pria berusia 71 tahun tersebut menambahkan, hal terbesar yang dialami Rogge selama menggantikan peran Samaranch adalah mengembalikan citra IOC. Kendati demikian, Rogge mengaku hari-hari terakhir masa jabatannya akan semakin emosional.
"Tentu saja akan emosional, tapi saya pergi tanpa nostalgia apapun. Saya akan melihat ke masa depan dan saya masih akan menghadiri pertemuan IOC sebagai anggota kehormatan. Jadi ini bukan perpisahan untuk IOC," tutupnya.
(wbs)