Nadal kecam keputusan IOC pilih Tokyo
A
A
A
Sindonews.com - Petenis Spanyol, Rafael Nadal menyesalkan keputusan Federasi Olimpiade Internasional (IOC) yang tidak memilih Madrid sebagai tuan rumah Olimpiade 2020. Menurutnya, IOC tidak benar-benar melihat bahwa selama ini masyarakat dan negara sudah bekerja sangat optimal untuk menunjukkan bahwa kota ini pantas dipilih.
Madrid yang masuk dalam kandidat Olimpiade 2020, terpaksa menyerah di putaran pertama karena memiliki suara yang minim. Lewat putaran kedua, akhirnya IOC menetapkan Toyko sebagai tuan rumah Olimpiade 2020, setelah memiliki 60 suara. Mereka mengalahkan pesaing terdekatnya yakni Istanbul, Turki.
Nadal yang merupakan juru kampanye Madrid tidak bisa membayangkan bahwa negaranya telah gagal mengamankan ajang olahraga empat tahunan tersebut berlabuh di Madrid. Bisa dibilang, ini merupakan ketiga kalinya meraka tumbang dalam pemilihan tuan rumah.
"Ini sangat sulit dan melelahkan bagi kita semua, karena negara dan kota Madrid sudah melakukan kinerja yang baik untuk mendapatkan kesempatan besar itu. Kami merasa layak mendapatkannya," ujar petenis berusia 27 tahun dilansir Super Sport, Minggu (8/9/2013).
"Saya kecewa karena kami merasa bahwa kami berada di posisi yang baik. Semua negara itu sangat terlibat. Saya merasa setelah setahun kami melakukan kerja keras untuk mendapatkan itu semua, apakah itu sangat adil ketika kami mengetahui Madrid kalah dalam pemungutan suara di putaran pertama. Mungkin kedua negara itu, belum pernah merasakan posisi kami berkali-kali," tegas unggulan kedua usai memastikan tempat di babak final turnamen AS Terbuka.
Madrid yang masuk dalam kandidat Olimpiade 2020, terpaksa menyerah di putaran pertama karena memiliki suara yang minim. Lewat putaran kedua, akhirnya IOC menetapkan Toyko sebagai tuan rumah Olimpiade 2020, setelah memiliki 60 suara. Mereka mengalahkan pesaing terdekatnya yakni Istanbul, Turki.
Nadal yang merupakan juru kampanye Madrid tidak bisa membayangkan bahwa negaranya telah gagal mengamankan ajang olahraga empat tahunan tersebut berlabuh di Madrid. Bisa dibilang, ini merupakan ketiga kalinya meraka tumbang dalam pemilihan tuan rumah.
"Ini sangat sulit dan melelahkan bagi kita semua, karena negara dan kota Madrid sudah melakukan kinerja yang baik untuk mendapatkan kesempatan besar itu. Kami merasa layak mendapatkannya," ujar petenis berusia 27 tahun dilansir Super Sport, Minggu (8/9/2013).
"Saya kecewa karena kami merasa bahwa kami berada di posisi yang baik. Semua negara itu sangat terlibat. Saya merasa setelah setahun kami melakukan kerja keras untuk mendapatkan itu semua, apakah itu sangat adil ketika kami mengetahui Madrid kalah dalam pemungutan suara di putaran pertama. Mungkin kedua negara itu, belum pernah merasakan posisi kami berkali-kali," tegas unggulan kedua usai memastikan tempat di babak final turnamen AS Terbuka.
(irc)