Calon presiden IOC puji gaya kepemimpinan Rogge
Senin, 09 September 2013 - 20:20 WIB

Calon presiden IOC puji gaya kepemimpinan Rogge
A
A
A
Sindonews.com - Jacques Rogge dinilai banyak kalangan berhasil membangun kredibilitas Komite Olimpiade Internasional (IOC), sejak kepemimpinannya selama 12 tahun terakhir dengan menggantikan Juan Antonio Samaranch ketika terlibat skandal korupsi.
Selama menjabat sebagai presiden IOC selama lebih dari satu dekade, Rogge menerapkan sistem kode etik yang ketat. Hal ini ternyata disambut beragam oleh delegasi IOC yang menilai bahwa peraturan itu terlalu ketat diterapkan. Namun seiring berjalannya waktu, kredibilitas IOC di mata dunia mampu diperbaiki dengan baik.
Salah satu dari enam kandidat pengganti Rogge, Ser Miang Ng mengapresiasi aturan yang telah diterapkannya itu. Menurutnya, gaya diplomatik yang menjadi kekuatan Rogge selama ini sangat penting untuk membangun reformasi IOC.
Dia berkata: "Dalam waktu dua atau tiga tahun masa kepresidenannya, Rogge sudah berhasil mengembalikan kredibilitas IOC. Seluruh staf dan delegasi memiliki rasa syukur atas keberhasilan yang telah dicapainya itu," tutur Miang NG dari Singapura dilansir BBC Sport, Senin (9/9/2013).
Penilaian lain juga tertuju pada penerapannya dalam membrantas masalah doping di setiap cabang olahraga dengan melakukan terobosan profil biologis bagi para atlet. Tapi ada pertanyaan muncul apakah dari keenam kandidat presiden IOC yang akan diumumkan pada Selasa (10/9) besok, bisa meneruskan pekerjaan Rogge ?
"Kami semua tidak bisa memungkiri hal itu bahwa perang melawan doping tidak akan pernah menang. Tapi saya yakin lebih sulit melakukan kecurangan sekarang ketimbang ketika saya mengambil alih kursi presiden IOC dari Rogge," pungkas Miang Ng.
Rogge tinggal menunggu siapa kandidat terkuat yang akan menggantikan perannya itu pada 10 September di Buenos Aires, Argentina nanti.
Selama menjabat sebagai presiden IOC selama lebih dari satu dekade, Rogge menerapkan sistem kode etik yang ketat. Hal ini ternyata disambut beragam oleh delegasi IOC yang menilai bahwa peraturan itu terlalu ketat diterapkan. Namun seiring berjalannya waktu, kredibilitas IOC di mata dunia mampu diperbaiki dengan baik.
Salah satu dari enam kandidat pengganti Rogge, Ser Miang Ng mengapresiasi aturan yang telah diterapkannya itu. Menurutnya, gaya diplomatik yang menjadi kekuatan Rogge selama ini sangat penting untuk membangun reformasi IOC.
Dia berkata: "Dalam waktu dua atau tiga tahun masa kepresidenannya, Rogge sudah berhasil mengembalikan kredibilitas IOC. Seluruh staf dan delegasi memiliki rasa syukur atas keberhasilan yang telah dicapainya itu," tutur Miang NG dari Singapura dilansir BBC Sport, Senin (9/9/2013).
Penilaian lain juga tertuju pada penerapannya dalam membrantas masalah doping di setiap cabang olahraga dengan melakukan terobosan profil biologis bagi para atlet. Tapi ada pertanyaan muncul apakah dari keenam kandidat presiden IOC yang akan diumumkan pada Selasa (10/9) besok, bisa meneruskan pekerjaan Rogge ?
"Kami semua tidak bisa memungkiri hal itu bahwa perang melawan doping tidak akan pernah menang. Tapi saya yakin lebih sulit melakukan kecurangan sekarang ketimbang ketika saya mengambil alih kursi presiden IOC dari Rogge," pungkas Miang Ng.
Rogge tinggal menunggu siapa kandidat terkuat yang akan menggantikan perannya itu pada 10 September di Buenos Aires, Argentina nanti.
(nug)