Lima nomor atletik dan satu nomor renang dihapus

Kamis, 12 September 2013 - 19:10 WIB
Lima nomor atletik dan...
Lima nomor atletik dan satu nomor renang dihapus
A A A
Sindonews.com - Enam nomor pertandingan dari cabang olahraga (cabor) atletik dan renang dipastikan dihapuskan dari perhelatan Islamic Solidarity Games (ISG) III. Keenam nomor tersebut terdiri dari lima nomor dalam cabor atletik dan satu di cabor renang.

Di cabor atletik, nomor yang dicoret adalah jalan cepat putri 20 km, estafet putri 4 x 100 m, estafet putri 4 x 400 m, javelin putri dan hammer putri. Sedangkan satu nomor di cabor renang yang dihapus adalahgaya bebas putri 1500 meter.

Ketua Deputi I INAISGOC, Djoko Pramono mengungkapkan, keenam nomor pertandingan tersebut tidak dipertandingkan karena hanya diikuti oleh kurang dari 4 negara. "Kalau hanya diikuti oleh 3 negara, sambil tidur saja atletnya sudah pasti minimal bisa memperoleh medali perunggu,” kata Djoko.

Dia menjelaskan, rencana penghapusan sejumlah nomor cabor yang akan dkan dipertandingkan sebelumnya sudah pernah dibahas oleh pihak panitia lokal serta Chef De Mission (CDM) dari seluruh negara peserta belum lama ini dalam rapat koordinasi. Pasalnya saat itu ada 47 nomor dari total 184 nomor pertandingan dari 13 cabang olahraga yang dipertandingkan masih minim peserta yang mendaftarkan diri.

Akan tetapi, setelah ditelaah lebih jauh dan berdasarkan informasi terakhir yang diterima dari bagian pertandingan hingga beberapa hari lalu, ternyata ada enam nomor pertandingan yang masih minim peserta. Kondisi inilah yang membuat panitia pelaksana akhirnya memutuskan untuk menghapuskan nomor pertandingan tersebut dari daftar nomor yang akan dipertandingkan.

''Jadi, sekarang sudah ditetapkan hanya ada 6 karena kemarin-kemarin sempat ada penambahan negara yang mengirimkan atletnya dan kebetulan mengisi nomor-nomor tersebut,” ungkapnya.

Dia juga menerangkan, saat ini sudah ditetapkan 44 negara yang dipastikan mengikuti ISG III nanti dan tidak akan ada penambahan lagi karena pendaftaran sudah ditutup sejak 5 September lalu.

''Cukup 44 negara ini saja dan tidak akan ada penambahan lagi karena kita sudah memperpanjang waktu hingga 5 September lalu dari jadwal sebelumnya 31 Agustus,” ungkapnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0804 seconds (0.1#10.140)