Persis LPIS tetap didiskualifikasi
A
A
A
Sindonews.com - Sanksi dari Komdis PSSI untuk Persis Solo versi LPIS tidak berubah. Meski belum diputuskan secara resmi, tim Laskar Sambernyawa harus menerima kenyataan pahit, diskualifikasi dari peserta Divisi Utama LPIS. Artinya, Persis LPIS harus bubar sebelum waktunya.
Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengaku sudah mendengar kabar buruk yang menimpa tim yang didukung suporter Pasoepati tersebut. "Kemarin Komdis dan PT LPIS sudah bersidang. Saya juga sudah tahu kabar buruk itu setelah dikabari PT LPIS," katanya, Sabtu (14/9/2013).
Dia menegaskan, bakal mengajukan banding atas sanksi diskualifikasi yang diberika. Rencananya Rabu (18/9), akan menemui Komdis PSSI di Jakarta. "Kita akan banding. Kami akan menjelaskan semuanya di depan Komdis. Kami datang bersama panpel pertandingan. Semoga sanksi bisa diubah," pintanya.
Joni menegaskan, tim kebanggaan Kota Bengawan ini hanya sekali menjalani kalah WO karena tidak datang bertanding melawan Persifa Fak Fak. "Kami hanya sekali WO, bukan dua kali (WO) seperti diungkapkan Komdis PSSI," katanya.
Persis LPIS secara de facto tidak bertanding di dua laga, melawan Persifa dan Persemalra. Namun, managemen Persis LPIS menganggap tidak bertanding ke kandang Persemalra bukan WO, karena tim Persemalra sudah bubar sebelum laga melawan Persis LPIS. "Tim (Persemalra) sudah bubar, jadi kami tidak datang ke sana," imbuhnya.
Komdis PSSI punya pendapat lain. Persis LPIS tetap dianggap sudah tidak menjalani pertandingan sebanyak dua kali. Keduanya merupakan laga tandang yakni melawan Persifa dan Persemalra. Tim yang melakukan tindakan WO melebihi dari toleransi Komdis PSSI sebanyak dua kali, sanksinya adalah diskualifikasi. Selain Persis LPIS, tim yang sudah dua kali WO adalah Persires, yang juga didiskualifikasi.
Upaya banding yang bakal ditempuh Persis LPIS seperti sulit bisa mengubah sanksi. Dalam sidang Komdis PSSI dan PT LPIS memang belum memutuskan secara resmi. Namun, hukuman diskualifikasi tidak bisa dicabut lagi."Sekali Komdis memutuskan, selesai persoalan. Yang bisa dibanding adalah dendanya,” kata Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan.
Dalam SK yang dikeluarkan Komdis PSSI, tim yang sudah mengalami kekalahan WO dua kali selain didiskualifikasi juga didenda dalam bentuk uang. Denda untuk Persis LPIS adalah Rp100 juta. Banding yang dilakukan Persis LPIS kemungkinan besar hanya bisa mengurangi nominal denda.
Pada sidang tersebut, CEO PT LPIS Widjajanto sudah membela dua tim yang menjadi kontestan Divisi Utama yang dioperatorinya. PT LPIS mencoba meluruskan, Persis LPIS tidak bertanding ke Persemalra karena Persemalra sudah tidak bertanding selama empat kali, sehingga bisa dikatakan sudah mengundurkan diri. "Namun sikap Komdis tegas. Hukuman sudah dijatuhkan dan kami diminta bertanggung jawab pada hukuman itu,"
ujarnya.
Manager Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengaku sudah mendengar kabar buruk yang menimpa tim yang didukung suporter Pasoepati tersebut. "Kemarin Komdis dan PT LPIS sudah bersidang. Saya juga sudah tahu kabar buruk itu setelah dikabari PT LPIS," katanya, Sabtu (14/9/2013).
Dia menegaskan, bakal mengajukan banding atas sanksi diskualifikasi yang diberika. Rencananya Rabu (18/9), akan menemui Komdis PSSI di Jakarta. "Kita akan banding. Kami akan menjelaskan semuanya di depan Komdis. Kami datang bersama panpel pertandingan. Semoga sanksi bisa diubah," pintanya.
Joni menegaskan, tim kebanggaan Kota Bengawan ini hanya sekali menjalani kalah WO karena tidak datang bertanding melawan Persifa Fak Fak. "Kami hanya sekali WO, bukan dua kali (WO) seperti diungkapkan Komdis PSSI," katanya.
Persis LPIS secara de facto tidak bertanding di dua laga, melawan Persifa dan Persemalra. Namun, managemen Persis LPIS menganggap tidak bertanding ke kandang Persemalra bukan WO, karena tim Persemalra sudah bubar sebelum laga melawan Persis LPIS. "Tim (Persemalra) sudah bubar, jadi kami tidak datang ke sana," imbuhnya.
Komdis PSSI punya pendapat lain. Persis LPIS tetap dianggap sudah tidak menjalani pertandingan sebanyak dua kali. Keduanya merupakan laga tandang yakni melawan Persifa dan Persemalra. Tim yang melakukan tindakan WO melebihi dari toleransi Komdis PSSI sebanyak dua kali, sanksinya adalah diskualifikasi. Selain Persis LPIS, tim yang sudah dua kali WO adalah Persires, yang juga didiskualifikasi.
Upaya banding yang bakal ditempuh Persis LPIS seperti sulit bisa mengubah sanksi. Dalam sidang Komdis PSSI dan PT LPIS memang belum memutuskan secara resmi. Namun, hukuman diskualifikasi tidak bisa dicabut lagi."Sekali Komdis memutuskan, selesai persoalan. Yang bisa dibanding adalah dendanya,” kata Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan.
Dalam SK yang dikeluarkan Komdis PSSI, tim yang sudah mengalami kekalahan WO dua kali selain didiskualifikasi juga didenda dalam bentuk uang. Denda untuk Persis LPIS adalah Rp100 juta. Banding yang dilakukan Persis LPIS kemungkinan besar hanya bisa mengurangi nominal denda.
Pada sidang tersebut, CEO PT LPIS Widjajanto sudah membela dua tim yang menjadi kontestan Divisi Utama yang dioperatorinya. PT LPIS mencoba meluruskan, Persis LPIS tidak bertanding ke Persemalra karena Persemalra sudah tidak bertanding selama empat kali, sehingga bisa dikatakan sudah mengundurkan diri. "Namun sikap Komdis tegas. Hukuman sudah dijatuhkan dan kami diminta bertanggung jawab pada hukuman itu,"
ujarnya.
(wbs)