Gelar laga ilegal, PSSI ultimatum LPIS
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengultimatum PT. Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Ada empat poin yang diultimatum Komdis kepada operator kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) itu. Ultimatum tersebut dikeluarkan Komdis usai bertemu dengan perwakilan LPIS yang diwakilkan oleh CEO mereka, Widjajanto di kantor PSSI, Rabu (18/9/2013).
Poin pertama yang harus dipatuhi Komdis yaitu memastikan klasemen LPI dan Divisi Utama sudah sesuai keputusan Komdis. Hal itu menurut Komdis patut dilakukan mengingat ada beberapa tim yang telah dihukum diskualifikasi dari kompetisi LPI.
"Kan ada beberapa tim LPI dan Divisi Utama yang sudah dihukum diskualifikasi. Seharusnya mereka, harus dihilangkan dari daftar klasemen," kata Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan di kantor PSSI, Rabu (18/9/2013).
LPIS kemudian diwajibkan Komdis, menyusun ulang jadwal putaran kedua LPI dan Divisi Utama. Penyusunan jadwal itu tidak boleh dilakukan sepihak oleh LPIS melainkan harus disaksikan oleh PSSI dan klub-klub peserta dua kompetisi tersebut.
Poin ketiga, Komdis memberikan kepada LPIS jangka waktu hingga Rabu (25/9/2013) minggu depan untuk segera melakukan dua poin diatas. "Paling lambat harus dilakukan satu minggu dari sekarang," kata Hinca lagi.
Terakhir, LPIS, diminta Komdis untuk menjalankan kompetisi putaran kedua sesuai dengan regulasi yang ada yang mencakup komponen pertandingan antara lain wasit dan perangkat pertandingan.
Keempat poin itu wajib dipenuhi LPIS. Komdis pun menyiapkan hukuman yang berat jika hingga minggu depan, LPIS tidak melaksanakan keempat poin tersebut. Tidak tanggung-tanggung, kompetisi LPI dan Divisi Utama versi LPIS akan dihentikan sementara. Selama dihentikan, ditambahkan Hinca, PSSI akan membuat format kompetisi LPI dan Divisi Utama untuk putaran kedua hingga kompetisi ini selesai.
Di lain sisi, Komdis pun dituturkan Hinca memberi kesempatan kepada LPIS untuk mengajukan banding jika tidak sanggup melaksanakan empat poin itu dalam waktu satu minggu.
"Kalau tidak dipatuhi, kompetisi LPIS dan Divisi Utama akan dihentikan semetara. PSSI nanti akan buat format kompetisinya. Tetapi opertornya tetap LPIS," kata Hinca menjelaskan. "Jika tidak sanggup, silahkan ajukan banding," tambah Hinca.
Sekedar informasi, LPIS dipanggil Komdis PSSI dalam kaitannya dengan kerusuhan yang terjadi saat pertandingan Persis Solo vs PSS Sleman di Solo beberapa waktu lalu. Komdis sendiri menganggap pertandingan itu tidak ada. Pasalnya, Persis sebelum pertandingan, berada dalam posisi dihukum diskualifikasi oleh Komdis.
"Pertandingan itu dianggap tidak ada. Makanya, yang kita hukum LPIS-nya yang merekomendasikan pertandingan itu. Padahal seharusnya tidak boleh," tutup Hinca.
Poin pertama yang harus dipatuhi Komdis yaitu memastikan klasemen LPI dan Divisi Utama sudah sesuai keputusan Komdis. Hal itu menurut Komdis patut dilakukan mengingat ada beberapa tim yang telah dihukum diskualifikasi dari kompetisi LPI.
"Kan ada beberapa tim LPI dan Divisi Utama yang sudah dihukum diskualifikasi. Seharusnya mereka, harus dihilangkan dari daftar klasemen," kata Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan di kantor PSSI, Rabu (18/9/2013).
LPIS kemudian diwajibkan Komdis, menyusun ulang jadwal putaran kedua LPI dan Divisi Utama. Penyusunan jadwal itu tidak boleh dilakukan sepihak oleh LPIS melainkan harus disaksikan oleh PSSI dan klub-klub peserta dua kompetisi tersebut.
Poin ketiga, Komdis memberikan kepada LPIS jangka waktu hingga Rabu (25/9/2013) minggu depan untuk segera melakukan dua poin diatas. "Paling lambat harus dilakukan satu minggu dari sekarang," kata Hinca lagi.
Terakhir, LPIS, diminta Komdis untuk menjalankan kompetisi putaran kedua sesuai dengan regulasi yang ada yang mencakup komponen pertandingan antara lain wasit dan perangkat pertandingan.
Keempat poin itu wajib dipenuhi LPIS. Komdis pun menyiapkan hukuman yang berat jika hingga minggu depan, LPIS tidak melaksanakan keempat poin tersebut. Tidak tanggung-tanggung, kompetisi LPI dan Divisi Utama versi LPIS akan dihentikan sementara. Selama dihentikan, ditambahkan Hinca, PSSI akan membuat format kompetisi LPI dan Divisi Utama untuk putaran kedua hingga kompetisi ini selesai.
Di lain sisi, Komdis pun dituturkan Hinca memberi kesempatan kepada LPIS untuk mengajukan banding jika tidak sanggup melaksanakan empat poin itu dalam waktu satu minggu.
"Kalau tidak dipatuhi, kompetisi LPIS dan Divisi Utama akan dihentikan semetara. PSSI nanti akan buat format kompetisinya. Tetapi opertornya tetap LPIS," kata Hinca menjelaskan. "Jika tidak sanggup, silahkan ajukan banding," tambah Hinca.
Sekedar informasi, LPIS dipanggil Komdis PSSI dalam kaitannya dengan kerusuhan yang terjadi saat pertandingan Persis Solo vs PSS Sleman di Solo beberapa waktu lalu. Komdis sendiri menganggap pertandingan itu tidak ada. Pasalnya, Persis sebelum pertandingan, berada dalam posisi dihukum diskualifikasi oleh Komdis.
"Pertandingan itu dianggap tidak ada. Makanya, yang kita hukum LPIS-nya yang merekomendasikan pertandingan itu. Padahal seharusnya tidak boleh," tutup Hinca.
(wbs)