Jatim juara umum setelah 15 Tahun

Kamis, 19 September 2013 - 19:52 WIB
Jatim juara umum setelah...
Jatim juara umum setelah 15 Tahun
A A A
Sindonews.com - Prestasi cabang olahraha berkuda di Jawa Timur mulai bangkit. Terbukti, Pengprov Pordasi Jatim berhasil memboyong gelar juara umum dalam ajang Kejurnas Nasional pacuan kuda ke-47 Seri II tahun 2013 di Tegalwaton, Jawa Tengah, pekan lalu. Prestasi tersebut tergolong luar biasa setelah 15 tahun paceklik prestasi.

"Terakhir Jawa Timur menjadi juara umum Kejurnas tahun 1998 waktu itu masih namanya Piala Suharto di Pulau Mas Jakarta. Sekarang setelah 15 tahun, juara umum berhasil kita rebut," ujar Agus Soekotjo, Ketua Umum Persatuan Olahraga Berkuda (Pordasi) Jatim.

Di ajang tahunan dengan dua seri tersebut diikuti oleh 11 daerah di seluruh Indonesia. Di antaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sulut, Jawa Barat, Kalsel, Maluku Utara dan DIY. Di kejurnas tahun ini Jatim mendapat poin total sebanyak 81. Sedangkan di posisi runner-up ditempati oleh Kalimantan Selatan dengan perolehan 77 point disusul posisi ketiga ditempati Jawa Tengah sebanyak 72 point.

Di seri pertama, lanjut Agus, yang digelar di Pulau Mas Jakarta, Jatim mendulang sebanyak 47,5 point. Sedangkan di seri II, point yang kita kumpulkan 33,5 poin, "Mudah-mudahan inii menambah motivasi kami untuk mengembalikan kejayaan olahraga berkuda Jatim, " tutur Agus Soekotjo.

Di Salatiga, Jawa Timur menerjunkan sebanyak 120 kuda dan 11 joki serta mengikuti semua kelas yang dipertandingkan. Ada 10 kelas yang ditandingkan. Mulai kelas A sampai F. "Yang menjadi penentu poin kita adalah kuda Pasaidon dan kuda Gondalo Zoro yang berhasil memenangkan balapan," jelas pria berkacamata ini.

Diakui Agus Soekotjo, bahwa raihan juara umum di luar perkiraan. Awalnya Pordasi Jatim hanya menargetkan posisi runner-up. Hal ini dengan melihat pesaing-pesaing dari daerah lain yang memiliki potensi bagus. Para atlet Jatim yang berlaga di Kejurnas antara lain Wawan, Wahono, J. Runtu, H Suoth, F. Lepah dan. T. Pantow.

"Kita target semula hanya juara kedua. Namun berkat penampilan atlet kita yang maksimal, akhirnya mampu menjadi juara umum," tandasnya.

Ditanya perihal peluang di PON XIX mendatang, Agus Sukotjo tidak ingin beranda-andai. Pasalnya, Jatim tidak memiliki atlet dan kuda untuk nomor tunggang serasi. "Jadi kalau untuk PON mendatang, saya kira kita tidak punya peluang. Mungkin kalau 2020 baru kita bisa action," ungkap Agus Soekotjo.

Ditambahkan Soekotjo, di PON nanti pihaknya berharap PP Pordasi Pusat bisa memperjuangkan kuda pacuan. Sebab, jika yang diperlombakan nomor kuda tunggang serasi, memang Jatim masih merintis.

"Kita saat ini baru memiliki 10 ekor tunggang serasi dan dilatih di kawasan Leduk, Pasuruan. Kita perjuangkan untuk pacuan. Karena peminat kuda pacuan banyak peminatnya. Kalau tunggang serasi, penggemarnya terbatas," ujarnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7589 seconds (0.1#10.140)