Pengusaha Semarang masih sayang PSIS
A
A
A
Sindonews.com - Perhatian pengusaha-pengusaha Kota Semarang terhadap PSIS Semarang ternyata masih cukup besar. Terbukti, dalam penggalangan dana dari pengusaha-pengusaha di Kota Semarnag yang bertajuk "Audiensi dengan walikota Semarang dalam rangka peningkatan Prestasi PSIS Semarang" di Gedung Muh.Iksan lantai 8 komplek Balikota Semarang, Kamis (19/9) malam, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp779 juta.
Dalam penggalangan dana yang digagas oleh Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi ini, para pengusaha dan Stakeholder Semarang, memberikan sumbangan, mulai dari Rp1juta dan terbesar mencapai Rp50 juta. Awalnya dana yang terkumpul tidak mencapai Rp 700 juta, namun ketika acara penggalangan hendak ditutup sejumlah pengusaha kembali menambah sumbangannya, hingga mencapai angka Rp779 juta. Dari hasil sumbangan para pengusaha ini, langsung bisa menutup hutang manajemen PSIS sebesar Rp766 juta.
General Manajer PSIS Semarang Ferdinand Hindiarto, mengaku tidak menyangka bakal mendapatkan sumbangan sebesar itu. Hal ini menurut Dia, menunjukan para pengusaha Kota Semarang masih sangat peduli terhadap masa depan PSIS. "Penggalangan dana ini atas ide dari Plt (Hendrar Prihadi), dan direncakan dalam waktu yang singkat. Saya tidak menyangka yang datang begitu banyak," katanya.
Ferdinand mengatakan, saat ini manajemen hanya tinggal menunggu pencairan dana, dari para pengusaha, untuk kemudian akan digunakan untuk melunasi semua hutang yang masih ditanggung oleh manajemen termasuk membayar kekurangan 50 persen gaji pemain. "Pencairannya kan butuh waktu. Mungkin dalam sepekan ini sudah selesai dan akan langsung kita gunakan untuk melunasi semua hutang dan sisanya bisa digunakan untuk persiapan tim yang akan datang," ujarnya.
PSIS juga masih menyimpan dana di PT Liga Indonesia selaku pengelola kompetisi yakni subsidi yang masih kurang Rp 150 juta. Selain itu ada dana hak siar yang juga belum keluar. Sementara dari investor Setia Bina Nusa (SBN) belum ada kepastian.
Salah satu pengusaha yang hadir dalam acara tersebut Putut Sutopo mengaku, cukup prihatin dengan kondisi PSIS yang mengalami kesulitan finansial. Menurutnya memang tidak mudah untuk mengelola sebuah tim profesional. Mantan General Manajer PSIS musim 2010/2011 inipun menyumbangkan donasinya sebesar Rp50 juta. "Saya tahu bagaimana rasanya menangani klub, dan salah satu kesulitan memang masalah dana," katanya.
Ketua Harian PSIS Simon Legiman, mengaku cukup lega dengan sudah sudah adanya anggaran untuk melunasi hutang-hutang manajemen. Dengan begitu, Kata Dia, pengurus bisa langsung menyiapkan diri untuk memikirkan mempersiapkan mahesa jenar-julukan PSIS- untuk menyambut musim depan.
"Kita akan mulai memikirkan untuk melakukan langkah pembentukan manajemen baru, tetapi tentunya setelah ini semua (masalah PSIS) selesai. Mungkin dalam waktu dekat," katanya.
Sementara itu Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan, dengan sudah adanya anggaran dari bantuan para pengusaha, persoalan sekarang adalah bagaimana kemudian, bagaimana pengelolaan PSIS ke depan.
Menurut Hendi (sapaan Akrab Hendrar Prihadi) penggalangan dana dari para pengusaha ini adalah tahap awal. Akan ada tahap berikutnya, yang akan dilakukan yakni, bakal mengajak para pengusaha di Kota Semarang untuk membentuk konsorsium yang terdiri dari 10-15 pengusaha. Dana dari para pengusaha ini akan diputar oleh manajemen untuk mengangkat prestasi PSIS ke depan.
Dia merasa yakin dengan pengusaha-pengusaha lokal Semarang punya kemampuan untuk membesarkan nama PSIS. Para pengusaha akan dipersilahkan menjadi investor dan besarnya dana yang masuk akan menentukan jumlah saham yang dimiliki.
"Saya memiliki rencana, akan mengumpukan beberapa pengusaha, mereka akan diminta untuk membeli saham PSIS, dan dari saham itu diputar oleh manajemen untuk menjadi sebuah klub yang tangguh. Dari sini akan ada keuntungan dan tentunya prestasi bagi PSIS," katanya.
Dalam penggalangan dana yang digagas oleh Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi ini, para pengusaha dan Stakeholder Semarang, memberikan sumbangan, mulai dari Rp1juta dan terbesar mencapai Rp50 juta. Awalnya dana yang terkumpul tidak mencapai Rp 700 juta, namun ketika acara penggalangan hendak ditutup sejumlah pengusaha kembali menambah sumbangannya, hingga mencapai angka Rp779 juta. Dari hasil sumbangan para pengusaha ini, langsung bisa menutup hutang manajemen PSIS sebesar Rp766 juta.
General Manajer PSIS Semarang Ferdinand Hindiarto, mengaku tidak menyangka bakal mendapatkan sumbangan sebesar itu. Hal ini menurut Dia, menunjukan para pengusaha Kota Semarang masih sangat peduli terhadap masa depan PSIS. "Penggalangan dana ini atas ide dari Plt (Hendrar Prihadi), dan direncakan dalam waktu yang singkat. Saya tidak menyangka yang datang begitu banyak," katanya.
Ferdinand mengatakan, saat ini manajemen hanya tinggal menunggu pencairan dana, dari para pengusaha, untuk kemudian akan digunakan untuk melunasi semua hutang yang masih ditanggung oleh manajemen termasuk membayar kekurangan 50 persen gaji pemain. "Pencairannya kan butuh waktu. Mungkin dalam sepekan ini sudah selesai dan akan langsung kita gunakan untuk melunasi semua hutang dan sisanya bisa digunakan untuk persiapan tim yang akan datang," ujarnya.
PSIS juga masih menyimpan dana di PT Liga Indonesia selaku pengelola kompetisi yakni subsidi yang masih kurang Rp 150 juta. Selain itu ada dana hak siar yang juga belum keluar. Sementara dari investor Setia Bina Nusa (SBN) belum ada kepastian.
Salah satu pengusaha yang hadir dalam acara tersebut Putut Sutopo mengaku, cukup prihatin dengan kondisi PSIS yang mengalami kesulitan finansial. Menurutnya memang tidak mudah untuk mengelola sebuah tim profesional. Mantan General Manajer PSIS musim 2010/2011 inipun menyumbangkan donasinya sebesar Rp50 juta. "Saya tahu bagaimana rasanya menangani klub, dan salah satu kesulitan memang masalah dana," katanya.
Ketua Harian PSIS Simon Legiman, mengaku cukup lega dengan sudah sudah adanya anggaran untuk melunasi hutang-hutang manajemen. Dengan begitu, Kata Dia, pengurus bisa langsung menyiapkan diri untuk memikirkan mempersiapkan mahesa jenar-julukan PSIS- untuk menyambut musim depan.
"Kita akan mulai memikirkan untuk melakukan langkah pembentukan manajemen baru, tetapi tentunya setelah ini semua (masalah PSIS) selesai. Mungkin dalam waktu dekat," katanya.
Sementara itu Plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan, dengan sudah adanya anggaran dari bantuan para pengusaha, persoalan sekarang adalah bagaimana kemudian, bagaimana pengelolaan PSIS ke depan.
Menurut Hendi (sapaan Akrab Hendrar Prihadi) penggalangan dana dari para pengusaha ini adalah tahap awal. Akan ada tahap berikutnya, yang akan dilakukan yakni, bakal mengajak para pengusaha di Kota Semarang untuk membentuk konsorsium yang terdiri dari 10-15 pengusaha. Dana dari para pengusaha ini akan diputar oleh manajemen untuk mengangkat prestasi PSIS ke depan.
Dia merasa yakin dengan pengusaha-pengusaha lokal Semarang punya kemampuan untuk membesarkan nama PSIS. Para pengusaha akan dipersilahkan menjadi investor dan besarnya dana yang masuk akan menentukan jumlah saham yang dimiliki.
"Saya memiliki rencana, akan mengumpukan beberapa pengusaha, mereka akan diminta untuk membeli saham PSIS, dan dari saham itu diputar oleh manajemen untuk menjadi sebuah klub yang tangguh. Dari sini akan ada keuntungan dan tentunya prestasi bagi PSIS," katanya.
(wbs)