Berawal dari mimpi, Shuai akhirnya bisa jadi juara
A
A
A
Sindonews.com - Petenis tunggal putri asal China, Zhang Shuai, mengaku bahwa dirinya bukan tipe pemain yang selalu mendapatkan semangat dalam pertandingan, namun saat menjalani laga final Guangzhou Terbuka melawan Vania King, dia benar-benar merasa senang. Alhasil pemain wildcard itu pun meraih trofi WTA pertamanya.
"Ini adalah momen terbesar dalam karir saya. Saya melihat ini seperti titik awal baru, bukan tujuan akhir," tukas petenis peringkat 112 dunia itu, dikutip laman resmi WTA, Minggu (22/9).
Petenis berusia 24 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya sering ke lapangan latihan untuk melihat petenis-petenis hebat berlatih, dan dalam hatinya dia sempat bergumam apakah dirinya bisa menjadi salah satu dari mereka dan mampukah dirinya menjadi seorang juara. "Pada saat itu, saya berpikir itu tidak mungkin, tapi saya sudah mengalahkan salah satu dari sembilan jawara, dan itu memberi saya banyak kepercayaan diri," jelas Shuai.
"Saya punya banyak kesempatan untuk memenangkan gelar WTA sebelumnya, tapi saya hanya merasa belum cukup percaya diri."
"Setiap hari, setiap kali saya melewati poster besar, saya berkata pada diriku sendiri saya ingin menjadi juara ke-10 di Guangzhou Terbuka. Memiliki kepercayaan begitu kuat. Itu benar-benar bisa membuat impian Anda menjadi kenyataan."
"Ini adalah momen terbesar dalam karir saya. Saya melihat ini seperti titik awal baru, bukan tujuan akhir," tukas petenis peringkat 112 dunia itu, dikutip laman resmi WTA, Minggu (22/9).
Petenis berusia 24 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya sering ke lapangan latihan untuk melihat petenis-petenis hebat berlatih, dan dalam hatinya dia sempat bergumam apakah dirinya bisa menjadi salah satu dari mereka dan mampukah dirinya menjadi seorang juara. "Pada saat itu, saya berpikir itu tidak mungkin, tapi saya sudah mengalahkan salah satu dari sembilan jawara, dan itu memberi saya banyak kepercayaan diri," jelas Shuai.
"Saya punya banyak kesempatan untuk memenangkan gelar WTA sebelumnya, tapi saya hanya merasa belum cukup percaya diri."
"Setiap hari, setiap kali saya melewati poster besar, saya berkata pada diriku sendiri saya ingin menjadi juara ke-10 di Guangzhou Terbuka. Memiliki kepercayaan begitu kuat. Itu benar-benar bisa membuat impian Anda menjadi kenyataan."
(nug)