Indonesia punya pemain-pemain 600 menit
A
A
A
Sindonews.com - Keberhasilan tim nasional (Timnas) U-19 mencapai final harus melalui berbagai ujian. Merosotnya stamina, konsentrasi, serta performa secara umum, menjadi hal yang lumrah mengingat jadwal yang ketat dan tekanan yang sangat berat.
Apalagi Indonesia sejak awal sudah berada di grup neraka dan dituntut untuk tampil sempurna di tiap pertandingan. Dari pertandingan-pertandingan yang sudah dilakoni, pelatih pun harus melakukan rotasi karena berbagai sebab, baik cedera, fisik yang drop atau skorsing akumulasi kartu kuning.
Tapi, dari sekian banyak pemain yang mendapat jatah bermain, hanya empat pemain yang mencatat rekor penampilan mencapai 600 menit. Mereka adalah sang kapten Evan Dimas, kiper Ravi Murdianto, centre back Sahrul Kurniawan, serta full bek kanan Putu Gede Antara.
Keempatnya selalu bermain di tujuh laga, termasuk partai final. Berikut rekaman perjalanan mereka hingga masuk partai puncak tanpa pernah terkendala cedera, akumulasi kartu atau penurunan performa;
-Ravi Murdianto
Kiper asal Perserang Serang ini menjadi pemain dengan penampilan menyentuh 630 menit, termasuk di partai final. Selama AFF U-19 Youth Championship 2013, Ravi menjadi kiper yang tidak tergantikan di posisinya. Sebenarnya masih ada penjaga gawang kedua Rully Destrian yang juga memiliki kemampuan hampir setara. Namun konsistensi dan konsentrasi Ravi tak memberikan kesempatan kepada penjaga gawang lain untuk mencicipi turnamen ini. Ravi sempat cedera lawan Timor Leste di semifinal dan menderita memar di pipi kanannya karena terkena sepatu lawan. Untungnya itu hanya cedera minor dan dia dipastikan melengkapi rekornya sebagai pemain yang tak tersentuh sepanjang turnamen. Selama turnamen, Ravi hanya kebobolan lima gol di tujuh pertandingan dan menjadi salah satu elemen penting keberhasilan Timnas U-19 menembus partai final.
-Putu Gede Antara
Pemain berposisi full bek kanan yang menimba ilmu di Diklat Ragunan ini juga masuk dalam pemain dengan penampilan 630 atau tidak semenit pun meninggalkan lapangan selama pertandingan. Pemain berusia 18 tahun ini sempat tidak menempati posisi aslinya sebagai bek kanan ketika Hansamu Yama dan Fatchurrohman terkena akumulasi kartu kuning ketika lawan Malaysia. Dia digeser menjadi bek tengah menempati posisi Hansamu, sedangkan sisi kanan ditempati Dimas Sumantri. Walau harus bergeser posisi, dia tetap bermain stabil dan semakin mengokohkan posisinya sebagai salah satu bek termain Timnas U-19, sekaligus tak tergantikan sepanjang turnamen.
-M Sahrul Kurniawan
Pemain milik Persinga Ngawi ini juga menjadi salah satu bek paling konsisten dan bersih sepanjang pertandingan. Ketika rekan di sampingnya seperti Hansamu Yama dan Fatchurrohman sudah harus minggir karena skorsing akumulasi kartu kuning, Sahrul Kurniawan tetap berdiri kokoh di posisinya. Sejak mengawali turnamen menghadapi Brunei Darussalam, Sahrul selalu menempati posisinya sebagai centre back dan belum pernah duduk di bangku cadangan dengan alasan apa pun. Timnas U-19 yang kebetulan tak memiliki banyak stok bek tengah, menjadi salah satu aspek yang membuat dia mencatat penampilan 630 menit alias sempurna di AFF U-19 Youth Championship 2013. Tangguh dalam duel udara serta memiliki keberanian beradu fisik, Sahrul memang menjadi kekuatan vital di pertahanan yang sulit untuk digantikan.
-Evan Dimas
Sebagai kapten tim dengan kualitas paling menonjol sepanjang turnamen, sebenarnya Evan Dimas belum memiliki rekor sempurna walau menjadi langganan starter sepanjang turnamen. Dia pernah digantikan Paulo Sitanggang di menit akhir kala mengalahkan Myanmar. Namun pergantian itu bukan karena penampilannya kurang bagus, karena nyatanya dia mencetak salah satu gol kemenangan Indonesia. Pergantian dilakukan karena Pelatih Indra Sjafri ingin menyimpan tenaganya untuk laga berat lawan Vietnam di partai berikutnya. Walau sempat digantikan, Evan Dimas tetap mencatat penampilan di atas 600 menit. Sama seperti pemain-pemain di atas, posisinya sebagai pengatur serangan sulit untuk digantikan karena dia memiliki kemampuan lengkap sebagai pengumpan, pengambil tendangan bebas, hingga pencetak gol.
Apalagi Indonesia sejak awal sudah berada di grup neraka dan dituntut untuk tampil sempurna di tiap pertandingan. Dari pertandingan-pertandingan yang sudah dilakoni, pelatih pun harus melakukan rotasi karena berbagai sebab, baik cedera, fisik yang drop atau skorsing akumulasi kartu kuning.
Tapi, dari sekian banyak pemain yang mendapat jatah bermain, hanya empat pemain yang mencatat rekor penampilan mencapai 600 menit. Mereka adalah sang kapten Evan Dimas, kiper Ravi Murdianto, centre back Sahrul Kurniawan, serta full bek kanan Putu Gede Antara.
Keempatnya selalu bermain di tujuh laga, termasuk partai final. Berikut rekaman perjalanan mereka hingga masuk partai puncak tanpa pernah terkendala cedera, akumulasi kartu atau penurunan performa;
-Ravi Murdianto
Kiper asal Perserang Serang ini menjadi pemain dengan penampilan menyentuh 630 menit, termasuk di partai final. Selama AFF U-19 Youth Championship 2013, Ravi menjadi kiper yang tidak tergantikan di posisinya. Sebenarnya masih ada penjaga gawang kedua Rully Destrian yang juga memiliki kemampuan hampir setara. Namun konsistensi dan konsentrasi Ravi tak memberikan kesempatan kepada penjaga gawang lain untuk mencicipi turnamen ini. Ravi sempat cedera lawan Timor Leste di semifinal dan menderita memar di pipi kanannya karena terkena sepatu lawan. Untungnya itu hanya cedera minor dan dia dipastikan melengkapi rekornya sebagai pemain yang tak tersentuh sepanjang turnamen. Selama turnamen, Ravi hanya kebobolan lima gol di tujuh pertandingan dan menjadi salah satu elemen penting keberhasilan Timnas U-19 menembus partai final.
-Putu Gede Antara
Pemain berposisi full bek kanan yang menimba ilmu di Diklat Ragunan ini juga masuk dalam pemain dengan penampilan 630 atau tidak semenit pun meninggalkan lapangan selama pertandingan. Pemain berusia 18 tahun ini sempat tidak menempati posisi aslinya sebagai bek kanan ketika Hansamu Yama dan Fatchurrohman terkena akumulasi kartu kuning ketika lawan Malaysia. Dia digeser menjadi bek tengah menempati posisi Hansamu, sedangkan sisi kanan ditempati Dimas Sumantri. Walau harus bergeser posisi, dia tetap bermain stabil dan semakin mengokohkan posisinya sebagai salah satu bek termain Timnas U-19, sekaligus tak tergantikan sepanjang turnamen.
-M Sahrul Kurniawan
Pemain milik Persinga Ngawi ini juga menjadi salah satu bek paling konsisten dan bersih sepanjang pertandingan. Ketika rekan di sampingnya seperti Hansamu Yama dan Fatchurrohman sudah harus minggir karena skorsing akumulasi kartu kuning, Sahrul Kurniawan tetap berdiri kokoh di posisinya. Sejak mengawali turnamen menghadapi Brunei Darussalam, Sahrul selalu menempati posisinya sebagai centre back dan belum pernah duduk di bangku cadangan dengan alasan apa pun. Timnas U-19 yang kebetulan tak memiliki banyak stok bek tengah, menjadi salah satu aspek yang membuat dia mencatat penampilan 630 menit alias sempurna di AFF U-19 Youth Championship 2013. Tangguh dalam duel udara serta memiliki keberanian beradu fisik, Sahrul memang menjadi kekuatan vital di pertahanan yang sulit untuk digantikan.
-Evan Dimas
Sebagai kapten tim dengan kualitas paling menonjol sepanjang turnamen, sebenarnya Evan Dimas belum memiliki rekor sempurna walau menjadi langganan starter sepanjang turnamen. Dia pernah digantikan Paulo Sitanggang di menit akhir kala mengalahkan Myanmar. Namun pergantian itu bukan karena penampilannya kurang bagus, karena nyatanya dia mencetak salah satu gol kemenangan Indonesia. Pergantian dilakukan karena Pelatih Indra Sjafri ingin menyimpan tenaganya untuk laga berat lawan Vietnam di partai berikutnya. Walau sempat digantikan, Evan Dimas tetap mencatat penampilan di atas 600 menit. Sama seperti pemain-pemain di atas, posisinya sebagai pengatur serangan sulit untuk digantikan karena dia memiliki kemampuan lengkap sebagai pengumpan, pengambil tendangan bebas, hingga pencetak gol.
(wbs)