Dikebiri PSSI, Persebaya ke CAS setelah 4 Besar IPL
A
A
A
Sindonews.com - Merasa dikebiri PSSI, Persebaya IPL belum menyerah. Jalur hukum siap ditempuh, terkait statusnya yang tidak diakui sebagai anggota PSSI. Namun tidak dalam waktu dekat, klub berjuluk Bleduk Ijo itu memilih fokus menembus peringkat empat besar IPL lebih dulu.
CEO PT Pengelola Persebaya, Cholid mengatakan sudah melakukan penjajakan untuk mengugat PSSI ke CAS jika memang nantinya tidak diberikan untuk mengikuti unifikasi liga musim depan. "Kita sudah pelajari proses melakukan gugatan ke CAS, berkas-berkas sudah siap, termasuk berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengadukan kasus ini, " ucapnya.
Meski sudah mengetahui segala prosedur gugatan, namun Cholid mengaku tidak akan mengajukan dalam waktu dekat. Sebab, masih menuggu hasil akhir kompetisi IPL musim ini."Saat ini tim, pelatih dan pengurus fokus pada peningkatan prestasi Persebaya agar bisa masuk ke empat besar. Sebab, dengan 4 besar pasti Persebaya berhak ikut unifikasi liga tahun depan," ujarnya.
Jika nantinya PSSI tidak memasukan Persebaya dalam unifikasi liga, lanjut Cholid, maka manajemen bakal langsung meluncurkan gugatan ke CAS. "Itu sebagai landasan kami melakukan gugatan karena kita masuk empat besar. Sebab, sampai saat ini, Persebaya ini yang diakui sebagai anggota FIFA, bukan yang lain, " ucapnya.
Ancaman mengadukan PSSI ke CAS ini sebenarnya bukan barang baru. Usai kongres luar biasa Maret lalu, manajemen Persebaya juga sudah sempat akan menggugat. Ini setelah PSSI menyatakan jika Persebaya IPL bukan termasuk dalam keanggotaan PSSI. Justru induk organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia mengakui jika Persebaya Divisi Utama yang baru saja merebut tiket promisi ISL musim depan sebagai Persebaya yang asli.
Namun hingga sekarang, manajemen Persebaya IPL belum mememasukkan gugatan ke CAS. Salah satu pertimbangan, dalam Kongres PSSI mengatakan jika tim empat besar di kompetisi IPL akan digabung dengan klub ISL dalam unifikasi musim depan. Sementara Persebaya masih berada di peringkat ke enam dalam kelasmen sementara IPL.
Empat klub di atas Persebaya diduduki Semen Padang, Perseman Manokwari, Pro Duta Medan dan Persiba Bantul. "Kita masih punya peluang menembus empat besar. Sekarang tim harus konsentrasi dalam setiap pertandingan. Tapi pengurus juga sudah siap melakukan upaya hukum, jika memang nanti PSSI tidak memasukan kita dalam unifikasi, " tandasnya.
Ditambahkan Cholid, jika pihaknya masih yakin PSSI, terutama Sekjen Djoko Driyono akan memasukan Persebaya IPL dalam unifikasi jika bisa finish di empat besar. "Saya yakin Joko Driyono akan memasukkan Persebaya 1927 bukan Divisi Utama. Saya tahu Djoko, orangnya bersih, saya sama Joko berteman, " ucapnya.
Sayangnya, keyakinan Cholid terhadap Joko Driyono tampaknya tidak akan menjadi kenyataan. Sebab, sudah berulangkali pria asal Jember itu menegaskan jika Persebaya IPL bukan anggota PSSI. Termasuk ketika menolak pengesahan pemain Evan Dimas. "Kami tidak bisa mengesahkan pemain yang bukan dari klub anggota PSSI," ujar Djoko Driyono, belum lama ini.
CEO PT Pengelola Persebaya, Cholid mengatakan sudah melakukan penjajakan untuk mengugat PSSI ke CAS jika memang nantinya tidak diberikan untuk mengikuti unifikasi liga musim depan. "Kita sudah pelajari proses melakukan gugatan ke CAS, berkas-berkas sudah siap, termasuk berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengadukan kasus ini, " ucapnya.
Meski sudah mengetahui segala prosedur gugatan, namun Cholid mengaku tidak akan mengajukan dalam waktu dekat. Sebab, masih menuggu hasil akhir kompetisi IPL musim ini."Saat ini tim, pelatih dan pengurus fokus pada peningkatan prestasi Persebaya agar bisa masuk ke empat besar. Sebab, dengan 4 besar pasti Persebaya berhak ikut unifikasi liga tahun depan," ujarnya.
Jika nantinya PSSI tidak memasukan Persebaya dalam unifikasi liga, lanjut Cholid, maka manajemen bakal langsung meluncurkan gugatan ke CAS. "Itu sebagai landasan kami melakukan gugatan karena kita masuk empat besar. Sebab, sampai saat ini, Persebaya ini yang diakui sebagai anggota FIFA, bukan yang lain, " ucapnya.
Ancaman mengadukan PSSI ke CAS ini sebenarnya bukan barang baru. Usai kongres luar biasa Maret lalu, manajemen Persebaya juga sudah sempat akan menggugat. Ini setelah PSSI menyatakan jika Persebaya IPL bukan termasuk dalam keanggotaan PSSI. Justru induk organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia mengakui jika Persebaya Divisi Utama yang baru saja merebut tiket promisi ISL musim depan sebagai Persebaya yang asli.
Namun hingga sekarang, manajemen Persebaya IPL belum mememasukkan gugatan ke CAS. Salah satu pertimbangan, dalam Kongres PSSI mengatakan jika tim empat besar di kompetisi IPL akan digabung dengan klub ISL dalam unifikasi musim depan. Sementara Persebaya masih berada di peringkat ke enam dalam kelasmen sementara IPL.
Empat klub di atas Persebaya diduduki Semen Padang, Perseman Manokwari, Pro Duta Medan dan Persiba Bantul. "Kita masih punya peluang menembus empat besar. Sekarang tim harus konsentrasi dalam setiap pertandingan. Tapi pengurus juga sudah siap melakukan upaya hukum, jika memang nanti PSSI tidak memasukan kita dalam unifikasi, " tandasnya.
Ditambahkan Cholid, jika pihaknya masih yakin PSSI, terutama Sekjen Djoko Driyono akan memasukan Persebaya IPL dalam unifikasi jika bisa finish di empat besar. "Saya yakin Joko Driyono akan memasukkan Persebaya 1927 bukan Divisi Utama. Saya tahu Djoko, orangnya bersih, saya sama Joko berteman, " ucapnya.
Sayangnya, keyakinan Cholid terhadap Joko Driyono tampaknya tidak akan menjadi kenyataan. Sebab, sudah berulangkali pria asal Jember itu menegaskan jika Persebaya IPL bukan anggota PSSI. Termasuk ketika menolak pengesahan pemain Evan Dimas. "Kami tidak bisa mengesahkan pemain yang bukan dari klub anggota PSSI," ujar Djoko Driyono, belum lama ini.
(aww)