Voli putra Indonesia gagal rebut perunggu
A
A
A
Sindonews.com - Harapan Tim Voli Putra Indonesia untuk mendapatkan medali perunggu di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) Senin (30/9) malam harus gagal di tangan Tim Voli Putra Turki. Ayip dan kawan-kawan dipaksa bermian rubber set dengan hasil akhir 3-2 di Venues Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Palembang.
Seperti dilansir situs resmi ISG, Ambisi Indonesia untuk meraih medali perunggu mendapat perlawanan ketat dari Turki. Pada set I, Ayip dan kawan-kawan langsung kalah dengan skor (23-25), beberapa smash yang dilakukan pemain Indonesia mampu diblok dengan rapi oleh pemain Turki yang dari postur tubuh memang lebih unggul.
Kalah di set I tidak membuat pemain Indonesia patah semangat Pelatih Timnas Voli Indonesia, Ibarsjah Djanu menginstruksikan kepada anak asuhnya untuk lebih menyerang. Hasilnya para pemain Indonesia bisa lebih tenang dalam menjalankan strategi yang dinstruksikan oleh pelatih, Ibarsjah Djanu. Set II pun akhirnya menjadi miliki Indonesia dengan skor (25-23).
Tim voli putra Merah Putih terus mencoba bangkit di Set III, smash keras Ayip dan Agung dengan sekali-kali memanfaatkan kesalahan pemain lawan membuat Indonesia akhirnya kembali memetik kemenangan (25-22). Sayangnya unggul 2-1 tidak mampu dipertahankan oleh Ayip dan kawan-kawan.
Di set IV, Turki lebih tampil menyerang dengan berhasil memblock smash-smash yang dilancarkan pemain Indonesia. Kondisi itu membuat pasukan Subardja kesulitan mengembangkan permainan. akhirnya set IV harus dipaksa menyerah dengan (21-25). Pertandingan pun terpaksa dilanjutkan dengan set V, kedua tim langsung mencoba mencuri poin terlebih dahulu. Ayip yang mengandalkan smash keras ternyata banyak dikembalikan oleh pemain Turki, permainan tersebut membuat tim Indonesia kesulitan mengembangkan permainan.
Hasilnya Indonesia harus merelakan medali perunggunya ke tim Turki dengan skor (15-10). Kedudukan akhirnya Turki menang 3-2. Asisten pelatih Oktavian bersama Ayip pada konfrensi pers mengatakan memang di set IV, pemain Turki lebih banyak mendominasi dan tenang dalam menguasai permainan. Kondisi tersebut membuat pemain Indonesia kesulitan mencari poin.
Seperti dilansir situs resmi ISG, Ambisi Indonesia untuk meraih medali perunggu mendapat perlawanan ketat dari Turki. Pada set I, Ayip dan kawan-kawan langsung kalah dengan skor (23-25), beberapa smash yang dilakukan pemain Indonesia mampu diblok dengan rapi oleh pemain Turki yang dari postur tubuh memang lebih unggul.
Kalah di set I tidak membuat pemain Indonesia patah semangat Pelatih Timnas Voli Indonesia, Ibarsjah Djanu menginstruksikan kepada anak asuhnya untuk lebih menyerang. Hasilnya para pemain Indonesia bisa lebih tenang dalam menjalankan strategi yang dinstruksikan oleh pelatih, Ibarsjah Djanu. Set II pun akhirnya menjadi miliki Indonesia dengan skor (25-23).
Tim voli putra Merah Putih terus mencoba bangkit di Set III, smash keras Ayip dan Agung dengan sekali-kali memanfaatkan kesalahan pemain lawan membuat Indonesia akhirnya kembali memetik kemenangan (25-22). Sayangnya unggul 2-1 tidak mampu dipertahankan oleh Ayip dan kawan-kawan.
Di set IV, Turki lebih tampil menyerang dengan berhasil memblock smash-smash yang dilancarkan pemain Indonesia. Kondisi itu membuat pasukan Subardja kesulitan mengembangkan permainan. akhirnya set IV harus dipaksa menyerah dengan (21-25). Pertandingan pun terpaksa dilanjutkan dengan set V, kedua tim langsung mencoba mencuri poin terlebih dahulu. Ayip yang mengandalkan smash keras ternyata banyak dikembalikan oleh pemain Turki, permainan tersebut membuat tim Indonesia kesulitan mengembangkan permainan.
Hasilnya Indonesia harus merelakan medali perunggunya ke tim Turki dengan skor (15-10). Kedudukan akhirnya Turki menang 3-2. Asisten pelatih Oktavian bersama Ayip pada konfrensi pers mengatakan memang di set IV, pemain Turki lebih banyak mendominasi dan tenang dalam menguasai permainan. Kondisi tersebut membuat pemain Indonesia kesulitan mencari poin.
(wbs)