Diklat Persib jadi kawah candradimuka penerus Pangeran Biru

Selasa, 01 Oktober 2013 - 13:31 WIB
Diklat Persib jadi kawah...
Diklat Persib jadi kawah candradimuka penerus Pangeran Biru
A A A
Sindonews.com - Berdirinya Diklat Persib menjadi sinyal bahwa PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) semakin menyadari pentingnya regenerasi di tubuh Pangeran Biru. Jika selama ini Persib selalu mengandalkan kekuatan uang untuk membentuk tim kuat, maka talenta-talenta muda diharapkan bisa menjadi solusi yang lebih baik.

Diklat Persib akan dihuni 25 pemain muda berbakat dari Bandung dan Jawa Barat yang berusia sekitar 19 tahun. Mereka akan menjalani pembinaan secara intensif di bawah pimpinan pelatih kepala Jairo Matos. Pemusatan latihan para pesepakbola muda tatar Pasundan ini mulai digelar 7 Oktober dan menggunakan tiga tempat, yaitu lapangan PPI, Batununggal, dan Pusdikpom.

Sebanyak 25 pemain itu terdiri dari tujuh belas pemain saringan Kompetisi Persib U19. Sisanya, berasal dari seleksi terbuka yang digelar di lapangan PPI, Jalan Supratman, Kota Bandung, kemarin dan hari ini.

''Saya berharap bisa mendapatkan pesepakbola dengan mental dan visi bermain yang bagus. Skill serta kemampuan olah bola itu mudah, bisa diasah saat bergabung dengan Diklat Persib. Setelah tujuh belas pemain saya dapatkan dari kompetisi U-19, sekarang saya tinggal butuh sekitar delapan pemain lagi,”ujar Matos.

Selama proses menyaring sekaligus melatih para peserta diklat, Matos dibantu beberapa pencari bakat dari sejumlah SSB di Bandung, sekaligus mantan-mantan pemain Persib. Antara lain Encas Tonif, Yadi Mulyadi, Yudhiantara, Dede Iskandar, Aam Syamsudin, Nana Supriatna, Asep Suherman, dan Agus Candra. Sedangkan untuk posisi General Manager Diklat Persib, PT PBB memilih Yoyo S Adireja.

Dalam perjalanannya, selain berlatih bersama, 25 pemain yang tergabung dalam Diklat Persib akan berkompetisi satu sama lain. Hal itu karena tim ini rencananya menggunakan sistem promosi-degradasi dalam rentang waktu tertentu, untuk menentukan komposisi pemain.

''Kami berharap bisa melahirkan talenta-talenta muda untuk menghuni tim Persib senior beberapa tahun mendatang, atau setidaknya tim Persib U-21. Dalam proses Diklat ini, bisa juga para pemain magang di tim senior. Tapi itu masih dalam pembahasan. Karena usia mereka kebanyakan di bawah sembilan belas tahun, proses magang mereka harus mempertimbangkan ketentuan ketenagakerjaan juga,” kata Yoyo.

Direktur Utama PT PBB, Glen Sugita mengatakan, langkah ini merupakan upaya Persib kembali melahirkan bintang-bintang lapangan hijau di Tanah Air. Sebelum dekade 2000-an, Bandung dikenal sebaga produsen pesepakbola nasional. Bahkan para pemain Persib bisa mendominasi di Timnas Indonesia.

Namun saat ini, kalaupun sejumlah pesepakbola milik skuad Pangeran Biru menjadi andalan tim Garuda, mereka bukan hasil dari binaan sendiri. Selain Diklat Persib yang saat ini fokus pada kelompok usia sekitar sembilan belas tahun, PT PBB berencana melahirkan Diklat dari kategori umur lainnya.

''Tahun ini, kami mulai adakan Diklat. Secara bertahap akan lengkap dari berbagai kelompok usia. Dengan adanya Diklat ini, potensi sepak bola Jawa Barat bisa masuk. Dan bukan hanya untuk Persib, tapi persepakbolaan nasional,” ucap Glen.

Sementara itu, Pelatih Persib Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman mengatakan, hal terpenting setelah didirikannya diklat adalah konsistensi dan berkesinambungan. Para pemain muda andal yang sudah melebihi ketentuan usia, harus langsung digunakan pada tim dari kelompok usia di atasnya.

''PT PBB sudah mulai betul-betul memikirkan pembinaan, mulai tidak memikirkan prestasi instan. Yang penting berkesinambungan dari kelompok umur yang satu ke kelompok umur selanjutnya. Dengan begitu bakat sepak bola Jawa Barat bisa dimaksimalkan. Apalagi sekarang sudah banyak SSB, tidak perlu blusukan ke lapangan di pelosok daerah untuk menemukan bakat potensial. Cukup memantau dari SSB ke SSB, lebih mudah,” kata Djanur.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8448 seconds (0.1#10.140)