Format penentuan klub IPL ke ISL harus pasti
A
A
A
Sindonews.com - PSSI bakal menggelar rapat bersama PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan klub-klub anggota Indonesian Premier League (IPL) Rabu (2/10) di Hotel Sultan, Jakarta. Dalam rapat tersebut akan membahas format baru yang akan digunakan untuk menentukan empat tim Indonesian Premier League (IPL) yang lolos Indonesia Super League (ISL) musim depan pasca penghentian kompetisi IPL.
Persijap Jepara sebagai salah satu kontestan IPL berharap, pada rapat tersebut menghasilkan keputusan final, sehingga tim-tim IPL tidak perlu menunggu lagi, dan bisa segera melakukan langkah selanjutnya.
''Kita (Persijap) sudah menerima undangan dari PSSI, untuk rapat koordinasi tersebut dan saya sendiri yang akan berangkat ke Jakarta,” kata CEO PT Jepara Raya Multitama (JRM) yang juga GM Persijap Muhammad Said Bassalamah.
Bassalamah mengatakan, pada dasarnya Persijap bakal menerima apa pun keputusan yang akan diambil dalam rapat tersebut. Namun demikian, jika Persijap diminta memilih, maka bakal memilih proses unifikasi Liga melalui verifikasi langsung.
Hal ini dikarenakan, berdasarkan beberapa indikator verifikasi yang meliputi Infrastruktur, Pembinaan, Finansial, dan Manajemen, Persijap sudah memiliki semua. Dari segi Infrastruktur Persijap memiliki stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) yang cukup memadai dengan kapasitas lebih dari 20 ribu penonton. Sementara dari segi pembinaan, Persijap sudah melakukan pembinaan pemain usia dini, manajemen Persijap pun saat ini sudah cukup rapi.
Hanya masalah finansial yang saat ini masih membayangi Persijap. Pasalnya hingga saat ini Laskar Kalinyamat-julukan Persijap- belum mampu keluar dari krisis finansial, terbukti hingga kini masih memiliki tunggakan gaji pemain.
Namun demikian, Bassalamah merasa yakin masalah finansial yang saat ini dialami Persijap bakal terselesaikan, dengan bantuan dari stakeholder setempat. "Kalau bisa memilih kita akan memilih langsung Verifikasi, karena dari semua indikator kita sudah memiliki," katanya.
Meski begitu, apabila PSSI menentukan harus melalui home turnament, Persijap bakal tetap menerima dan tetap merasa yakin mampu bersaing dengan tim-tim lain. Namun Bassalamah menggaris bawahi, apabila home tournament dilakukan haruslah mencari lokasi yang netral. Dia mencontohkan lokasi yang netral seperti Stadion Manahan Solo dan stadion Maguwoharjo, Sleman. "Pada intinya apa pun yang akan menjadi keputusan PSSI kita siap menjalankannya." tandasnya.
Menganai Tim Persijap, Bassalamah menyatakan semua pemain saat ini diliburkan, namun hanya sementara karena mulai Jumat (4/10) para pemain sudah kembali berlatih di stadion Gelora Bumi Kartini. "Kita liburkan pemain supaya mereka bisa istirahat. Sebenarnya mau latihan lagi Kamis,tapi karena rapat bersama PSSI baru berakhir Kamis, jadi latihan kita lakukan Jumat," katanya
Persijap Jepara sebagai salah satu kontestan IPL berharap, pada rapat tersebut menghasilkan keputusan final, sehingga tim-tim IPL tidak perlu menunggu lagi, dan bisa segera melakukan langkah selanjutnya.
''Kita (Persijap) sudah menerima undangan dari PSSI, untuk rapat koordinasi tersebut dan saya sendiri yang akan berangkat ke Jakarta,” kata CEO PT Jepara Raya Multitama (JRM) yang juga GM Persijap Muhammad Said Bassalamah.
Bassalamah mengatakan, pada dasarnya Persijap bakal menerima apa pun keputusan yang akan diambil dalam rapat tersebut. Namun demikian, jika Persijap diminta memilih, maka bakal memilih proses unifikasi Liga melalui verifikasi langsung.
Hal ini dikarenakan, berdasarkan beberapa indikator verifikasi yang meliputi Infrastruktur, Pembinaan, Finansial, dan Manajemen, Persijap sudah memiliki semua. Dari segi Infrastruktur Persijap memiliki stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) yang cukup memadai dengan kapasitas lebih dari 20 ribu penonton. Sementara dari segi pembinaan, Persijap sudah melakukan pembinaan pemain usia dini, manajemen Persijap pun saat ini sudah cukup rapi.
Hanya masalah finansial yang saat ini masih membayangi Persijap. Pasalnya hingga saat ini Laskar Kalinyamat-julukan Persijap- belum mampu keluar dari krisis finansial, terbukti hingga kini masih memiliki tunggakan gaji pemain.
Namun demikian, Bassalamah merasa yakin masalah finansial yang saat ini dialami Persijap bakal terselesaikan, dengan bantuan dari stakeholder setempat. "Kalau bisa memilih kita akan memilih langsung Verifikasi, karena dari semua indikator kita sudah memiliki," katanya.
Meski begitu, apabila PSSI menentukan harus melalui home turnament, Persijap bakal tetap menerima dan tetap merasa yakin mampu bersaing dengan tim-tim lain. Namun Bassalamah menggaris bawahi, apabila home tournament dilakukan haruslah mencari lokasi yang netral. Dia mencontohkan lokasi yang netral seperti Stadion Manahan Solo dan stadion Maguwoharjo, Sleman. "Pada intinya apa pun yang akan menjadi keputusan PSSI kita siap menjalankannya." tandasnya.
Menganai Tim Persijap, Bassalamah menyatakan semua pemain saat ini diliburkan, namun hanya sementara karena mulai Jumat (4/10) para pemain sudah kembali berlatih di stadion Gelora Bumi Kartini. "Kita liburkan pemain supaya mereka bisa istirahat. Sebenarnya mau latihan lagi Kamis,tapi karena rapat bersama PSSI baru berakhir Kamis, jadi latihan kita lakukan Jumat," katanya
(aww)