Klub IPL melawan PSSI, sepakat lanjutkan kompetisi
A
A
A
Sindonews.com - Seluruh klub di bawah naungan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku penyelenggara Indonesia Premier League (IPL) sepakat meneruskan kompetisi. Keputusan itu berdasarkan pertemuan antar klub-klub peserta di Jakarta Senin, (1/10) lalu.
Rapat yang dihadiri tujuh klub IPL yakni Persiraja Banda Aceh, Persepar Palangkaraya, PSM Makassar, Pro Duta FC, Bontang FC, Persebaya, Arema FC. Sementara lima klub Divisi Utama juga turut hadir yakni Lampung FC, Persitara Jakarta Utara, Persibangga Purbalingga, Persekap Pasuruan, Persenga Ngawi, Persifa Fakfak bersepakat untuk tetap melanjutkan kompetisi hingga partai terakhir.
Dalam pertemuan antara klub dan penyelenggara liga tersebut melahirkan sejumlah poin keputusan penting untuk menyikapi keputusan Komite Eksekutif PSSI yang tidak mengakui IPL. Padahal, di situs FIFA kompetisi resmi di Indonesia adalah IPL.
Chief Executive Officer PSM Makassar Rully Habibie mengatakan, manajemen PSM mengambil sikap untuk tetap menjalankan kompetisi hingga akhir karena memang sesuai kesepakatan dan hasil kongres PSSI sebelumnya.
"Begini, berdasarkan MoU (Memorandum of Understanding) dan kesepakatan memang selayaknya harus tetap dijalankan. Tapi komitmen tersebut harus juga diimbangi oleh komitmen dari operator liga. Kalau memang sudah keputusan artinya opertor liga juga harus tanggung jawab," kata dia.
Sementara itu, Abis Abi Hasantoso media officer PT LPIS mengatakan, dalam pertemuan tersebut dihadiri sebagian besar peserta klub IPL dan menghasilkan beberapa kesepakatan termasuk bersepakat melanjutkan konpetisi hingga akhir.
"Seluruh klub-klub LPIS tetap melanjutkan kompetisi di bawah LPIS sesuai amanat MoU dan Kongres. Hasil akhir kompetisi LPIS 2013 akan dilaporkan kepada AFC/FIFA, mengingat kompetisi LPIS adalah kompetisi PSSI yang resmi dan legal pada tahun 2013," kata dia.
Bukan hanya itu, dirinya juga menjelaskan akan meminta pertanggungjawaban Ketua Umum PSSI dan Menpora RI atas penyelewengan rekonsiliasi dan penyatuan liga yang dilakukan Exco PSSI dan pengurus PSSI. "Klub-klub LPIS dan CEO PT LPIS akan menghadiri undangan PSSI pada Rabu, 2 Oktober (kemarin) untuk ikut membahas kelanjutan kompetisi, kami juga meminta surat keputusan Exco pada Sabtu (28/9 lalu terhadap kompetisi IPL dan Divisi Utama LPIS" jelasnya.
Selain itu, kata dia, divisi utama LPIS juga meminta perlakuan yang sama untuk promodi klub di strata tertinggi pada penyatuan liga nantinya. "Jadi penentuan klub-klub peserta kompetisi penyatuan liga 2014 harus berdasarkan AFC Professional Licensing Club," pungkasnya.
Meski demikian, Abi mengatakan ketidakhadiran beberapa klub seperti Semen Padang, Persiba Bantul, Persijap Jepara, PSLS Lhokseumawe karena adanya sedikit permasalahan teknis. "Semen Padang bilang undangannya mendadak, sementara Persiba dan Persijap Jepara tidak ada keterangan," paparnya.
Rapat yang dihadiri tujuh klub IPL yakni Persiraja Banda Aceh, Persepar Palangkaraya, PSM Makassar, Pro Duta FC, Bontang FC, Persebaya, Arema FC. Sementara lima klub Divisi Utama juga turut hadir yakni Lampung FC, Persitara Jakarta Utara, Persibangga Purbalingga, Persekap Pasuruan, Persenga Ngawi, Persifa Fakfak bersepakat untuk tetap melanjutkan kompetisi hingga partai terakhir.
Dalam pertemuan antara klub dan penyelenggara liga tersebut melahirkan sejumlah poin keputusan penting untuk menyikapi keputusan Komite Eksekutif PSSI yang tidak mengakui IPL. Padahal, di situs FIFA kompetisi resmi di Indonesia adalah IPL.
Chief Executive Officer PSM Makassar Rully Habibie mengatakan, manajemen PSM mengambil sikap untuk tetap menjalankan kompetisi hingga akhir karena memang sesuai kesepakatan dan hasil kongres PSSI sebelumnya.
"Begini, berdasarkan MoU (Memorandum of Understanding) dan kesepakatan memang selayaknya harus tetap dijalankan. Tapi komitmen tersebut harus juga diimbangi oleh komitmen dari operator liga. Kalau memang sudah keputusan artinya opertor liga juga harus tanggung jawab," kata dia.
Sementara itu, Abis Abi Hasantoso media officer PT LPIS mengatakan, dalam pertemuan tersebut dihadiri sebagian besar peserta klub IPL dan menghasilkan beberapa kesepakatan termasuk bersepakat melanjutkan konpetisi hingga akhir.
"Seluruh klub-klub LPIS tetap melanjutkan kompetisi di bawah LPIS sesuai amanat MoU dan Kongres. Hasil akhir kompetisi LPIS 2013 akan dilaporkan kepada AFC/FIFA, mengingat kompetisi LPIS adalah kompetisi PSSI yang resmi dan legal pada tahun 2013," kata dia.
Bukan hanya itu, dirinya juga menjelaskan akan meminta pertanggungjawaban Ketua Umum PSSI dan Menpora RI atas penyelewengan rekonsiliasi dan penyatuan liga yang dilakukan Exco PSSI dan pengurus PSSI. "Klub-klub LPIS dan CEO PT LPIS akan menghadiri undangan PSSI pada Rabu, 2 Oktober (kemarin) untuk ikut membahas kelanjutan kompetisi, kami juga meminta surat keputusan Exco pada Sabtu (28/9 lalu terhadap kompetisi IPL dan Divisi Utama LPIS" jelasnya.
Selain itu, kata dia, divisi utama LPIS juga meminta perlakuan yang sama untuk promodi klub di strata tertinggi pada penyatuan liga nantinya. "Jadi penentuan klub-klub peserta kompetisi penyatuan liga 2014 harus berdasarkan AFC Professional Licensing Club," pungkasnya.
Meski demikian, Abi mengatakan ketidakhadiran beberapa klub seperti Semen Padang, Persiba Bantul, Persijap Jepara, PSLS Lhokseumawe karena adanya sedikit permasalahan teknis. "Semen Padang bilang undangannya mendadak, sementara Persiba dan Persijap Jepara tidak ada keterangan," paparnya.
(aww)