Tony: Pondasi Persib kuat, sayang dibongkar lagi

Tony: Pondasi Persib kuat, sayang dibongkar lagi
A
A
A
Sindonews.com - Tony Sucipto mengaku merasa nyaman dengan komposisi skuad Persib Bandung di Indonesia Super League (ISL) 2013. Karena itu, dia berharap tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini tidak banyak melakukan perombakan.
ISL 2013 memang menjadi momentum titik balik bagi skuad Pangeran Biru, meski hanya mampu sampai posisi empat. Sejak dua tahun sebelumnya, prestasi Persib merosot drastis ke papan tengah. Di ISL 2010-2011, tim kebanggaan Bobotoh ini hanya mampu finis di urutan tujuh klasemen akhir. Tahun berikutnya lebih buruk. Pada ISL 2011-2012, Persib yang saat itu ditangani tiga pelatih dalam satu musim, berakhir di peringkat delapan.
''Saya dan mungkin pemain lain pun sudah merasa nyaman dengan komposisi tim yang sekarang. Sudah tahu karakter bermain satu sama lain. Saya sendiri sudah merasa nyaman sejak beberapa pertandingan pertama ISL 2013. Ibaratnya sekarang pondasi sudah kuat, sayang kalau dibongkar lagi, gak jadi-jadi rumah nantinya,” ucap Tony menganalogikan.
Bergabung dengan Persib sejak ISL 2011-2012, pemain berposisi utama bek kiri ini merasakan berbagai perubahan dalam skuad asuhan Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman. Perbedaan-perbedaan itu pula yang diyakininya merupakan awal peningkatan prestasi tim Pangeran Biru di musim 2013.
''Saya merasakan adaptasi skuad yang sekarang lebih cepat dibandingkan tim Persib musim sebelumnya. Kekeluargaan lebih erat, mungkin karena coach Djanur mengutamakan emosional antarpemain. Kalau dari segi penampilan di lapangan, Persib musim ini lebih mengandalkan bola bawah pendek, jadi semua lini dituntut saling bantu. Tidak lagi bola long langsung ke depan,” ucap Tony.
Bukan cuma secara tim, prestasi individu Tony pun meningkat di musim 2013. Dia menjadi pemain tak tergantikan di sektor kiri lini pertahanan Persib. Terbukti, pemain bernomor punggung enam ini selalu tampil di semua pertandingan ISL yang dilakoni Pangeran Biru.
Berdasarkan catatan soccerway.com, Tony tampil di 34 pertandingan ISL dengan 32 kali tertulis di starting line up. Dia pun mencetak dua gol untuk timnya, hal yang tidak bisa dilakukan pada musim 2012. Total, Tony menyumbang 2900 menit bermain untuk Persib, sekaligus menjadi pemain kedua yang menyumbang waktu tampil terbanyak setelah winger M Ridwan.
''Tampil di semua pertandingan, saya hanya bisa berterimakasih atas kepercayaan pelatih. Tidak ada upaya khusus untuk terus dipercaya, hanya latihan biasa. Yang penting kerja keras. Dari semua pertandingan, yang paling berkesan musim ini laga home lawan Persita. Bukan Cuma karena menang besar 5-1, tapi juga bisa bikin dua gol,” ucap pria kelahiran Surabaya, 12 Februari 1986 ini.
Jika kembali memperkuat Persib, Tony berharap bisa lebih berkontribusi untuk tim. Peringkat empat musim 2013 memang menjadi pencapaian maksimal. Namun dia percaya, dengan potensi yang ada Pangeran Biru bisa memperoleh hasil lebih dari ini. Target juara yang selalu dipasang juga tidak menutup kemungkinan bisa diperoleh musim depan, tapi yang harus didahulukan adalah menambah kerja keras.
Di masa libur kompetisi ini, Tony mengaku tidak memiliki agenda khusus untuk berlibur. Namun dia memastikan akan menyisihkan sebagian waktunya untuk menjaga kondisi fisik.
''Rest dari sepak bola dulu, tapi jaga kondisi badan. Bisa skipping, joging, jalan kaki, atau apalah. Tidak ada batas minimal, yang penting rutin. Rencana liburan ada, tapi paling hanya iseng-iseng tanpa perencanaan mau kemana,” ucapnya.
ISL 2013 memang menjadi momentum titik balik bagi skuad Pangeran Biru, meski hanya mampu sampai posisi empat. Sejak dua tahun sebelumnya, prestasi Persib merosot drastis ke papan tengah. Di ISL 2010-2011, tim kebanggaan Bobotoh ini hanya mampu finis di urutan tujuh klasemen akhir. Tahun berikutnya lebih buruk. Pada ISL 2011-2012, Persib yang saat itu ditangani tiga pelatih dalam satu musim, berakhir di peringkat delapan.
''Saya dan mungkin pemain lain pun sudah merasa nyaman dengan komposisi tim yang sekarang. Sudah tahu karakter bermain satu sama lain. Saya sendiri sudah merasa nyaman sejak beberapa pertandingan pertama ISL 2013. Ibaratnya sekarang pondasi sudah kuat, sayang kalau dibongkar lagi, gak jadi-jadi rumah nantinya,” ucap Tony menganalogikan.
Bergabung dengan Persib sejak ISL 2011-2012, pemain berposisi utama bek kiri ini merasakan berbagai perubahan dalam skuad asuhan Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman. Perbedaan-perbedaan itu pula yang diyakininya merupakan awal peningkatan prestasi tim Pangeran Biru di musim 2013.
''Saya merasakan adaptasi skuad yang sekarang lebih cepat dibandingkan tim Persib musim sebelumnya. Kekeluargaan lebih erat, mungkin karena coach Djanur mengutamakan emosional antarpemain. Kalau dari segi penampilan di lapangan, Persib musim ini lebih mengandalkan bola bawah pendek, jadi semua lini dituntut saling bantu. Tidak lagi bola long langsung ke depan,” ucap Tony.
Bukan cuma secara tim, prestasi individu Tony pun meningkat di musim 2013. Dia menjadi pemain tak tergantikan di sektor kiri lini pertahanan Persib. Terbukti, pemain bernomor punggung enam ini selalu tampil di semua pertandingan ISL yang dilakoni Pangeran Biru.
Berdasarkan catatan soccerway.com, Tony tampil di 34 pertandingan ISL dengan 32 kali tertulis di starting line up. Dia pun mencetak dua gol untuk timnya, hal yang tidak bisa dilakukan pada musim 2012. Total, Tony menyumbang 2900 menit bermain untuk Persib, sekaligus menjadi pemain kedua yang menyumbang waktu tampil terbanyak setelah winger M Ridwan.
''Tampil di semua pertandingan, saya hanya bisa berterimakasih atas kepercayaan pelatih. Tidak ada upaya khusus untuk terus dipercaya, hanya latihan biasa. Yang penting kerja keras. Dari semua pertandingan, yang paling berkesan musim ini laga home lawan Persita. Bukan Cuma karena menang besar 5-1, tapi juga bisa bikin dua gol,” ucap pria kelahiran Surabaya, 12 Februari 1986 ini.
Jika kembali memperkuat Persib, Tony berharap bisa lebih berkontribusi untuk tim. Peringkat empat musim 2013 memang menjadi pencapaian maksimal. Namun dia percaya, dengan potensi yang ada Pangeran Biru bisa memperoleh hasil lebih dari ini. Target juara yang selalu dipasang juga tidak menutup kemungkinan bisa diperoleh musim depan, tapi yang harus didahulukan adalah menambah kerja keras.
Di masa libur kompetisi ini, Tony mengaku tidak memiliki agenda khusus untuk berlibur. Namun dia memastikan akan menyisihkan sebagian waktunya untuk menjaga kondisi fisik.
''Rest dari sepak bola dulu, tapi jaga kondisi badan. Bisa skipping, joging, jalan kaki, atau apalah. Tidak ada batas minimal, yang penting rutin. Rencana liburan ada, tapi paling hanya iseng-iseng tanpa perencanaan mau kemana,” ucapnya.
(aww)