Persib dukung wacana kompetisi dua wilayah
A
A
A
Sindonews.com – Manajemen Persib Bandung mendukung wacana perubahan format kompetisi dua wilayah yang kabarnya bakal diterapkan PSSI pada kompetisi musim depan.
Unifikasi dua kompetisi yang selama ini bersebrangan, Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL) membuat jumlah klub peserta bertambah. Hal itu otomatis bakal membuat frekuensi pertandingan bakal bertambah.
Salah satu dampaknya adalah pembengkakan anggaran akomodasi klub peserta. Hal itulah yang menurut Manajer Persib, Umuh Muchtar harus dipikirkan bersama, termasuk oleh PSSI selaku organisasi dan PT. Liga Indonesia sebagai operator kompetisi.
Kompetisi musim depan sendiri akan diikuti 22 klub, artinya jika format kompetisi penuh yang dipakai. Setiap klub akan melakoni total 42 pertandingan. Hal itu menurut Umuh, dipastikan akan membuat anggaran klub untuk sektor akomodasi bakal mengalami pembekakan. Terutama jika tim bertanding di luar pulau.
“Kalau memang formatnya mau dirubah jadi dua wilayah, dari sisi anggaran pasti klub juga akan lebih efesien. Sebab dengan format kompetisi yang selama ini diterapkan saja. Klub-klub sedikit terbebani karena harus mengeluarkan anggaran yang lumayan besar,” ucap Umuh.
Meski format dua wilayah jika diterapkan terkesan akan membuat Indonesia mundur satu langkah. Namun, bagi Umuh ada banyak faktor yang membuat kompetisi sepak bola Indonesia harus menyesuaikan diri. Selain kondisi mayoritas klub yang belum benar-benar profesional. Kondisi geografis Indonesia yang letak wilayahnya saling berjauhan membuat kas klub bakal banyak terkuras.
Sisi positif lainnya yang menurut Umuh bisa diperoleh dari format dua wilayah adalah pemain tidak akan terlalu terkuras tenaganya. Sebab jumlah pertandingan dipastikan akan lebih sedikit dibandingkan format kompetisi penuh.
Unifikasi dua kompetisi yang selama ini bersebrangan, Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL) membuat jumlah klub peserta bertambah. Hal itu otomatis bakal membuat frekuensi pertandingan bakal bertambah.
Salah satu dampaknya adalah pembengkakan anggaran akomodasi klub peserta. Hal itulah yang menurut Manajer Persib, Umuh Muchtar harus dipikirkan bersama, termasuk oleh PSSI selaku organisasi dan PT. Liga Indonesia sebagai operator kompetisi.
Kompetisi musim depan sendiri akan diikuti 22 klub, artinya jika format kompetisi penuh yang dipakai. Setiap klub akan melakoni total 42 pertandingan. Hal itu menurut Umuh, dipastikan akan membuat anggaran klub untuk sektor akomodasi bakal mengalami pembekakan. Terutama jika tim bertanding di luar pulau.
“Kalau memang formatnya mau dirubah jadi dua wilayah, dari sisi anggaran pasti klub juga akan lebih efesien. Sebab dengan format kompetisi yang selama ini diterapkan saja. Klub-klub sedikit terbebani karena harus mengeluarkan anggaran yang lumayan besar,” ucap Umuh.
Meski format dua wilayah jika diterapkan terkesan akan membuat Indonesia mundur satu langkah. Namun, bagi Umuh ada banyak faktor yang membuat kompetisi sepak bola Indonesia harus menyesuaikan diri. Selain kondisi mayoritas klub yang belum benar-benar profesional. Kondisi geografis Indonesia yang letak wilayahnya saling berjauhan membuat kas klub bakal banyak terkuras.
Sisi positif lainnya yang menurut Umuh bisa diperoleh dari format dua wilayah adalah pemain tidak akan terlalu terkuras tenaganya. Sebab jumlah pertandingan dipastikan akan lebih sedikit dibandingkan format kompetisi penuh.
(wbs)