Terlambat bergerilya, PSIS bisa-bisa dapat sisa
A
A
A
Sindonews.com - PSIS Semarang harus memiliki skuad berpengalaman dengan skill mumpuni jika ingin bersaing di kancah sepak bola tertinggi Indonesia Super League (ISL). Jika tidak, Mahesa Jenar –Julukan PSIS- bisa kembali terpuruk dan tetap berada di kasta kedua.
Untuk mencari pemain yang benar-benar memiliki skill dan mampu bersaing tentu persiapan matang dan dana yang tidak sedikit. Namun, tampaknya hal itu akan sulit dipenuhi oleh PSIS, mengingat sampai saat ini persiapan pembentukan tim belum juga dimulai.
Padahal apabila PSIS saat ini sudah mulai membentuk tim, tidak akan sulit bagi tim yang bermarkas di Stadion Jatidiri Semarang ini untuk mendapatkan pemain-pemain hadal mengingat saat ini banyak pemain yang bebas transfer seiring berakhirnya kompetisi ISL dan Divisi Utama.
Ketua Umum Panser Biru Mario Baskoro menyatakan, pasukan Mahesa Jenar musim depan harus lebih baik dari musim lalu jika memang ingin lolos ISL. Manajemen yang akan datang harus mencari pemain-pemain yang berkualitas. ”Memang untuk mencari pemain berkualitas membutuhkan anggaran yang besar, tapi dengan pemain berkualitas itulah satu-satunya jalan untuk menuju kasta tertinggi ISL,” kata Mario.
Mario mengaku, sejumlah nama pemain yang layak direkrut PSIS musim depan diantaranya adalah, M Ridwan, kemudian ada juga Greg Nwokolo, dan Beto, atau paling tidak PSIS harus memiliki sosok pemain yang mampu menjadi leader dalam tim. ''Musim kemarin kelemahan kita selain karena faktor pelatih yang kurang pengalaman, juga tidak adanya leader dalam tim,” imbuhnya.
Mario menambahkan, selain pemain harus yang benar-benar berkualitas pelatih pun harus memiliki pengalaman, jangan asal mengambil pelatih.”Pelatih-pelatih banyak di Indonesia yang berkualitas. PSIS pasti tidak akan sulit mencari pelatih kalau memang menajemen serius mencari pelatih berkualitas,” tandasnya.
Dia mengaku menyangkan lambannya pengurus PSIS yang tidak segera melakukan pembentukan manajemen PSIS yang baru, sehingga berdampak pula pada berlarut-larutnya pembentukan tim. ”Kalau pembentukan tim mendekati kompetisi, PSIS tidak akan bisa mendapatkan pemain berkualitas, dan hasilnya akan seperti musim-musim sebelumnya,” ujarnya.
Dia melihat, persaingan musim depan pastinya akan semakin sengit dan semakin berat seiring dengan Unifikasi liga, yang tentunya semua tim bakal mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Mantan Manajer PSIS Semarang Yoyok Sukawi berpendapat, PSIS musim depan bisa diisi oleh pemain-pemain muda yang sudah membela PSIS musim lalu.
Menurutnya ada beberapa pemain muda yang layak tetap dipertahankan oleh manajemen PSIS yang akan datang. ''Pemain-pemain musim lalu terutama yang muda memiliki skill yang mumpuni, sehingga tinggal tambal sulam, menambah beberapa pemain yang berpengalaman dan berkualitas,” katanya.
Untuk mencari pemain yang benar-benar memiliki skill dan mampu bersaing tentu persiapan matang dan dana yang tidak sedikit. Namun, tampaknya hal itu akan sulit dipenuhi oleh PSIS, mengingat sampai saat ini persiapan pembentukan tim belum juga dimulai.
Padahal apabila PSIS saat ini sudah mulai membentuk tim, tidak akan sulit bagi tim yang bermarkas di Stadion Jatidiri Semarang ini untuk mendapatkan pemain-pemain hadal mengingat saat ini banyak pemain yang bebas transfer seiring berakhirnya kompetisi ISL dan Divisi Utama.
Ketua Umum Panser Biru Mario Baskoro menyatakan, pasukan Mahesa Jenar musim depan harus lebih baik dari musim lalu jika memang ingin lolos ISL. Manajemen yang akan datang harus mencari pemain-pemain yang berkualitas. ”Memang untuk mencari pemain berkualitas membutuhkan anggaran yang besar, tapi dengan pemain berkualitas itulah satu-satunya jalan untuk menuju kasta tertinggi ISL,” kata Mario.
Mario mengaku, sejumlah nama pemain yang layak direkrut PSIS musim depan diantaranya adalah, M Ridwan, kemudian ada juga Greg Nwokolo, dan Beto, atau paling tidak PSIS harus memiliki sosok pemain yang mampu menjadi leader dalam tim. ''Musim kemarin kelemahan kita selain karena faktor pelatih yang kurang pengalaman, juga tidak adanya leader dalam tim,” imbuhnya.
Mario menambahkan, selain pemain harus yang benar-benar berkualitas pelatih pun harus memiliki pengalaman, jangan asal mengambil pelatih.”Pelatih-pelatih banyak di Indonesia yang berkualitas. PSIS pasti tidak akan sulit mencari pelatih kalau memang menajemen serius mencari pelatih berkualitas,” tandasnya.
Dia mengaku menyangkan lambannya pengurus PSIS yang tidak segera melakukan pembentukan manajemen PSIS yang baru, sehingga berdampak pula pada berlarut-larutnya pembentukan tim. ”Kalau pembentukan tim mendekati kompetisi, PSIS tidak akan bisa mendapatkan pemain berkualitas, dan hasilnya akan seperti musim-musim sebelumnya,” ujarnya.
Dia melihat, persaingan musim depan pastinya akan semakin sengit dan semakin berat seiring dengan Unifikasi liga, yang tentunya semua tim bakal mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Mantan Manajer PSIS Semarang Yoyok Sukawi berpendapat, PSIS musim depan bisa diisi oleh pemain-pemain muda yang sudah membela PSIS musim lalu.
Menurutnya ada beberapa pemain muda yang layak tetap dipertahankan oleh manajemen PSIS yang akan datang. ''Pemain-pemain musim lalu terutama yang muda memiliki skill yang mumpuni, sehingga tinggal tambal sulam, menambah beberapa pemain yang berpengalaman dan berkualitas,” katanya.
(aww)