Jaga stabilitas keuangan, Persib hemat belanja pemain
A
A
A
Sindonews.com - Persib Bandung mengklaim telah merekrut bintang Sriwijaya FC Tantan Dzalikha dan Ahmad Jufrianto. Namun, manajemen Persib mengaku sangat hemat dalam belanja amunisi untuk Indonesia Super League (ISL) 2014.
Persib memang tergolong klub yang paling dahulu mempersiapkan skuad untuk kompetisi musim depan. Ketika tim lain masih berjibaku dengan utang sisa ISL musim sebelumnya, Pangeran Biru telah mencapai kata sepakat dengan enam pemain baru. Terdiri dari empat pemain lokal dan dua pemain asing.
Dari nominal tersebut, baru duo Sriwijaya FC, Tantan dan Ahmad Jufrianto yang namanya sudah dibuka ke publik. Sisanya, masih dirahasiakan Pelatih Djadjang ''Djanur'' Nurdjaman. Tapi, beberapa pekan terakhir beredar nama-nama mentereng yang dirumorkan siap merapat ke Bandung.
Antara lain bomber Persisam Samarinda, Ferdinand Sinaga; duo Barito Putra, Djibril Coulibaly dan Konate Makan; serta creator serangan milik Persela Lamongan, Gustavo Lopez. Dari sekian banyak nama-nama tersebut, muncul satu kesan, ‘para pemain bintang berbanderol mahal’.
Namun, di balik kesan mewah dari langkah tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini, pihak Persib mengaku anggaran belanja pemain sangat kecil. Bahkan, totalnya berkurang dari nominal anggaran tahun lalu.
Direktur Promosi dan Marketing PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), M Farhan menyebut, pengurangan anggaran ini dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan tim Pangeran Biru. Mengingat para sponsor saat ini tengah mengalami masa sulit akibat tidak stabilnya perekonomian nasional.
Di musim kompetisi 2014, ucap Farhan, setiap pemain yang dikontrak, mencakup pemain lama dan baru, nilainya tidak boleh lebih dari Rp1 miliar per orang. Dengan begitu, total uang yang digelontorkan Persib untuk pemain musim depan, 15% lebih kecil dari total anggaran pada ISL musim 2013.
''Persentase penghematannya sampai 15%. Pengurangan anggaran ini disebabkan para sponsor yang lebih memilih menunggu perkembangan ekonomi. Mereka shock karena turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, ditambah inflasi yang ternyata di atas perkiraan. Jadi kalaupun Persib gencar cari pemain, sebenarnya kami sangat-sangat berhemat untuk musim depan,” ucap Farhan.
Kebijakan PT PBB ini berbading lurus dengan proses rekrutmen pemain yang dilakukan Djanur. Pelatih berusia 55 tahun ini pun mengaku telah mempertimbangkan faktor anggaran dalam menggaet nama-nama pemain yang dibutuhkannya.
''Rencana anggaran pasti ada. Masuknya pemain-pemain yang sekarang, tidak melebihi budget yang dianggarkan PT PBB. Respons dari manajemen pun dari awal sudah setuju dengan komposisi pemain yang saya ajukan. Saat saya berikan list nama dan posisi, manajemen langsung menindaklanjuti dengan negosiasi,” kata Djanur.
Persib memang tergolong klub yang paling dahulu mempersiapkan skuad untuk kompetisi musim depan. Ketika tim lain masih berjibaku dengan utang sisa ISL musim sebelumnya, Pangeran Biru telah mencapai kata sepakat dengan enam pemain baru. Terdiri dari empat pemain lokal dan dua pemain asing.
Dari nominal tersebut, baru duo Sriwijaya FC, Tantan dan Ahmad Jufrianto yang namanya sudah dibuka ke publik. Sisanya, masih dirahasiakan Pelatih Djadjang ''Djanur'' Nurdjaman. Tapi, beberapa pekan terakhir beredar nama-nama mentereng yang dirumorkan siap merapat ke Bandung.
Antara lain bomber Persisam Samarinda, Ferdinand Sinaga; duo Barito Putra, Djibril Coulibaly dan Konate Makan; serta creator serangan milik Persela Lamongan, Gustavo Lopez. Dari sekian banyak nama-nama tersebut, muncul satu kesan, ‘para pemain bintang berbanderol mahal’.
Namun, di balik kesan mewah dari langkah tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini, pihak Persib mengaku anggaran belanja pemain sangat kecil. Bahkan, totalnya berkurang dari nominal anggaran tahun lalu.
Direktur Promosi dan Marketing PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), M Farhan menyebut, pengurangan anggaran ini dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan tim Pangeran Biru. Mengingat para sponsor saat ini tengah mengalami masa sulit akibat tidak stabilnya perekonomian nasional.
Di musim kompetisi 2014, ucap Farhan, setiap pemain yang dikontrak, mencakup pemain lama dan baru, nilainya tidak boleh lebih dari Rp1 miliar per orang. Dengan begitu, total uang yang digelontorkan Persib untuk pemain musim depan, 15% lebih kecil dari total anggaran pada ISL musim 2013.
''Persentase penghematannya sampai 15%. Pengurangan anggaran ini disebabkan para sponsor yang lebih memilih menunggu perkembangan ekonomi. Mereka shock karena turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, ditambah inflasi yang ternyata di atas perkiraan. Jadi kalaupun Persib gencar cari pemain, sebenarnya kami sangat-sangat berhemat untuk musim depan,” ucap Farhan.
Kebijakan PT PBB ini berbading lurus dengan proses rekrutmen pemain yang dilakukan Djanur. Pelatih berusia 55 tahun ini pun mengaku telah mempertimbangkan faktor anggaran dalam menggaet nama-nama pemain yang dibutuhkannya.
''Rencana anggaran pasti ada. Masuknya pemain-pemain yang sekarang, tidak melebihi budget yang dianggarkan PT PBB. Respons dari manajemen pun dari awal sudah setuju dengan komposisi pemain yang saya ajukan. Saat saya berikan list nama dan posisi, manajemen langsung menindaklanjuti dengan negosiasi,” kata Djanur.
(aww)