PB Perbasi minim pendanaan dari pemerintah

Kamis, 10 Oktober 2013 - 16:22 WIB
PB Perbasi minim pendanaan...
PB Perbasi minim pendanaan dari pemerintah
A A A
Sindonews.com - Sekjen Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi), Agus A. Mauro, menyambut positif penyelenggaraan LIMA Mahasiswa Basket musim 2013/2014 ini. Pasalnya, hingga saat ini badan yang mengurusi olahraga itu terkendala dukungan, terutama minimnya pendanaan dari pemerintah.

Karenanya, dengan adanya penyelenggaraan seperti ini PB Perbasi sangat mengapresiasi program LIMA yang tetap terfokus membangun olahraga. Ia berharap dengan semakin banyaknya kompetisi yang diselenggarakan LIMA, seperti futsal, basket, Golf, Bulu tangkis, dan renang, mudah-mudahan olahraga seperti ini tetap diperhatikan.

"Induk olahraga (PB Perbasi) mengalami kendala terutama minimnya pendanaan dari pemerintah. Saat ini konsentrasi Perbasi tetap terfokus pada masalah pembinaan. Saya berharap student ahlete yang ikut dalam ajang seperti ini, seharusnya juga diperhatikan oleh Universitas mereka masing-masing. Ini dilakukan untuk tetap memperhatikan bakat-bakat mahasiswa itu sendiri," ucapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/10/2013).

Menanggapi kurangnya perhatian pemerintah, Komisaris LIMA Erick Thohir mengaku memaklumi hal tersebut. Namun itu bukan menjadi masalah utama LIMA dalam membangun olahraga, yang terpenting adalah bagaimana terus mencari pemain muda berbakat lewat berbagai bidang olahraga yang sudah diselenggarakan LIMA.

"Keterbatasan pemerintah harus dimaklumi. Karenanya peran swasta sangat dibutuhkan dalam membangun olahraga di Indonesia," tambah Erick yang juga menjabat sebagai dewan kehormatan Perbasi.

Dalam gelaran ini, PB Perbasi juga mencanangkan peraturan baru yakni mewajibkan setiap atlet basket terlebih dulu bermain di LIMA dan menyelesaikan minimal 30 sks dengan IPK min 2.0, agar bisa bermain di liga profesional. Selain itu, LIMA Basket musim 2013/2014 ini juga akan menerapkan peraturan FIBA 2012 dan aturan khusus dari LIMA (IPK min 2.0) dan mewajibkan para peserta melakukan bakti sosial selama minimal enam jam agar masuk ke Grand Final, yang akan diselenggarakan di Yogyakarta pada pertengahan Februari mendatang.

Diketahui, LIMA Basket musim 2013/2014 kembali bergulir pertengahan Oktober hingga Februari mendatang. Dengan mengusung tema Bigger, Better, and Louder, sebanyak 97 tim putra dan putri dari 53 Universitas ikutserta dalam kompetisi ini.

Untuk di Jakarta sendiri, pertandingan Minggu I hingga III akan dimulai pada 18 Oktober hingga 10 November mendatang di Universitas Pelita Harapan. Sementara Minggu IV akan diselenggarakan di GOR Rawamangun 6 Desember sampai 5 Januari. Sementara untuk playoff itu sendiri akan diselenggarakan di GOR Sumantri Bojonegoro Kuningan, Jakarta Selatan.

Lima selaku pihak penyelenggara sudah menyiapkan hadiah yang akan diperebutkan seluruh tim sebesar 121 juta rupiah. "30 juta untuk juara satu. Sementara juara kedua dan ketiga, masing-masing akan menerima 15 juta dan 7,5 juta," tutup CEO LIMA, Ryan Gazali.
(dka)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5875 seconds (0.1#10.24)