Djanur tidak masalah anggaran belanja pemain dibatasi

Selasa, 15 Oktober 2013 - 15:23 WIB
Djanur tidak masalah...
Djanur tidak masalah anggaran belanja pemain dibatasi
A A A
Sindonews.com - Kebijakan pembatasan anggaran yang ditetapkan PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB) tak membuat pelatih Djadjang Nurdjaman merasa dibatasi ruang gerak dan kebebasannya dalam melakukan perburuan pemain menyongsong musim depan.

Hanya saja Djanur tak menepis jika dirinya harus bersikap lebih matang sebelum menentukan pemain pilihannya karena budget yang ditetapkan petinggi PT. PBB, sejauh ini untuk proses belanja pemain nilainya lebih rendah dibandingkan musim lalu.

“Memang ada pembatasan anggaran untuk pembelian pemain musim depan. Hal itu, sudah dikomunikasikan oleh pengurus kepada saya. Tapi sejauh ini hal tersebut tidak menjadi masalah,” ungkap pelatih berusia 55 tahun tersebut.

Djanur mengatakan sejauh ini, dari sejumlah pemain anyar yang diinginkannya. Semuanya tetap ditindaklanjuti oleh pengurus yang bertugas sebagai negosiator, terutama untuk membicarakan nilai kontrak yang diinginkan pemain yang dibidik Djanur.

“Setelah saya ajukan nama-nama pemain yang diharapkan bisa didatangkan termasuk dari nilai nominal kontraknya. Sepertinya tidak ada kendala dan manajemen mendukung saja, sehingga para pemain tersebut langsung ditindaklanjuti. Jadi, sampai saat ini tidak ada kendala,” tegasnya.

Sebelumnya Direktur Marketing dan Promosi PT. PBB, Muhammad Farhan mengatakan rencana melakukan pembatasan alokasi anggaran belanja pemain musim depan. Tidak lepas dari belum adanya kepastian berapa sponsor yang bakal mendukung kiprah Persib musim depan.

PT. PBB rencananya akan memangkas anggaran belanja pemain hingga sekitar 15 persen dibandingkan musim lalu yang mencapai Rp 16 Miliar. Artinya untuk musim ini, PT. PBB hanya mengalokasikan dana sekitar Rp 13 Miliar sampai Rp 14 Miliar untuk mendukung upaya pelatih Djadjang Nurdjaman dalam melakukan perburuan pemain.

Salah satu pertimbangan yang membuat PT. PBB menerapkan kebijakan paket hemat adalah karena situasi perekonomian yang masih labil. Termasuk karena terpuruknya nilai rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat
(dka)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0965 seconds (0.1#10.140)