Masa depan PSMS di tangan Randiman
Masa depan PSMS di tangan Randiman
A
A
A
Sindonews.com - Randiman Tarigan dipastikan akan segera menduduki kursi Ketua Umum PSMS Medan. Ini setelah kepanitian penjaringan Ketua Umum PSMS Medan, menggelar rapat untuk menetapkan Randiman sebagai calon tunggal, akhir Oktober mendatang.
Ketua PS Perisai Pajak Julius Raja mengatakan, rapat tersebut harus segera digelar untuk merekomendasikan, Randiman sebagai calon tunggal ketua umum (Ketum) PSMS Medan. Katanya, saat ini susah mencari orang yang mau menjadi calon Ketum PSMS, kalau tidak kecintaan dipastikan tak ada yang mau. Bahkan, orang yang mencalonkan ketua umum bisa dikatakan berani dan nekat untuk menjabat PSMS saat ini.
Katanya, jika tak bermodalkan rasa cinta dan rindu dengan klub yang sudah lama tertidur ini, dipastikan tak akan mencalonkan diri. Dari waktu yang lama diberikan oleh Tim Penjaringan, hanya Randiman Tarigan lah yang sah untuk menjadi calon ketum PSMS. Dipastikan Randiman akan menang aklamasi.
"Kami hanya meminta untuk menjadi calon pak Randiman, tapi itu tergantung darinya. Syukurnya Pak Randiman mau, karena dimungkinkan rasa cintanya kepada PSMS Medan," ujar eks pengurus PSMS ini.
Untuk itulah, lanjut Julius, panitia harus segera menetapkan Randiman Tarigan sebagai calon tunggal dan menggelar RALB. Akan banyak pekerjaan rumah yang harus dirampungkan kepengurusan baru natinya di bawah komando Sekretaris DPRD Sumut itu. Menurutnya, dibutuhkan sedikitnya Rp3 miliar untuk mengarungi kompetisi musim depan.
Tentu, uang tersebut tidak sedikit dan takkan berjalan jika tidak adanya pihak yang bersedia menjadi sponsor. Menurutnya, dengan pengalaman Randiman yang pernah menjabat Ketum PSMS Medan era Liga Indonesia 2007/2008, diharapkan tidak sulit untuk mencari sponsor. "Untuk menghadapi Divisi Utama, paling kuat dibutuhkan dana Rp3 miliar sampai Rp5 miliar. Itu angka minimal," jelasnya.
Harapan yang sama juga datang dari Sekretaris PS Putra Buana, Halim Panggabean. Katanya, sosok Randiman sangat cocok untuk menjadi Ketum PSMS. Namun, perbandingan terbalik terjadi saat klub mengarungi kompetisi musim depan.
Di mana klub tidak lagi menggunakan dana APBD menjalankan klub. Hal ini berbeda kala Randiuman menjabat kala itu. "Mudah-mudahan dengan kepemimpinan Pak Randiman, tidak ada kendala yang besar," harapnya.
Ketua PS Perisai Pajak Julius Raja mengatakan, rapat tersebut harus segera digelar untuk merekomendasikan, Randiman sebagai calon tunggal ketua umum (Ketum) PSMS Medan. Katanya, saat ini susah mencari orang yang mau menjadi calon Ketum PSMS, kalau tidak kecintaan dipastikan tak ada yang mau. Bahkan, orang yang mencalonkan ketua umum bisa dikatakan berani dan nekat untuk menjabat PSMS saat ini.
Katanya, jika tak bermodalkan rasa cinta dan rindu dengan klub yang sudah lama tertidur ini, dipastikan tak akan mencalonkan diri. Dari waktu yang lama diberikan oleh Tim Penjaringan, hanya Randiman Tarigan lah yang sah untuk menjadi calon ketum PSMS. Dipastikan Randiman akan menang aklamasi.
"Kami hanya meminta untuk menjadi calon pak Randiman, tapi itu tergantung darinya. Syukurnya Pak Randiman mau, karena dimungkinkan rasa cintanya kepada PSMS Medan," ujar eks pengurus PSMS ini.
Untuk itulah, lanjut Julius, panitia harus segera menetapkan Randiman Tarigan sebagai calon tunggal dan menggelar RALB. Akan banyak pekerjaan rumah yang harus dirampungkan kepengurusan baru natinya di bawah komando Sekretaris DPRD Sumut itu. Menurutnya, dibutuhkan sedikitnya Rp3 miliar untuk mengarungi kompetisi musim depan.
Tentu, uang tersebut tidak sedikit dan takkan berjalan jika tidak adanya pihak yang bersedia menjadi sponsor. Menurutnya, dengan pengalaman Randiman yang pernah menjabat Ketum PSMS Medan era Liga Indonesia 2007/2008, diharapkan tidak sulit untuk mencari sponsor. "Untuk menghadapi Divisi Utama, paling kuat dibutuhkan dana Rp3 miliar sampai Rp5 miliar. Itu angka minimal," jelasnya.
Harapan yang sama juga datang dari Sekretaris PS Putra Buana, Halim Panggabean. Katanya, sosok Randiman sangat cocok untuk menjadi Ketum PSMS. Namun, perbandingan terbalik terjadi saat klub mengarungi kompetisi musim depan.
Di mana klub tidak lagi menggunakan dana APBD menjalankan klub. Hal ini berbeda kala Randiuman menjabat kala itu. "Mudah-mudahan dengan kepemimpinan Pak Randiman, tidak ada kendala yang besar," harapnya.
(aww)
Explore More