Persebaya klaim telah dapatkan RD
A
A
A
Sindonews.com - Transfer pelatih Arema Cronous, Rahmad Darmawan ke Persebaya Surabaya menggelinding dan membesar bak bola salju. Persebaya yang sudah sangat yakin mendapatkan tandatangan pelatih bersapa RD, dikabarkan tidak hanya mendatangkan pelatih asal Lampung tersebut.
Lebih jauh, santer beredar kabar bahwa Persebaya juga memboyong pengelola Arema Cronous yakni PT Pelita Jaya Cronous. RD juga bakal membawa gerbongnya ke Surabaya, termasuk sejumlah pemain dan asisten pelatih yang membantunya nanti.
Kabar beralihnya PT Pelita Jaya Cronous dihubung-hubungkan dengan sejumlah fakta di Malang. Salah satunya legalitas Arema Cronous yang disebut-sebut masih lemah karena berdasarkan Departemen Hukum dan HAM (Depkumham), Arema IPL masih memegang legalitas yang sah.
Sebagian besar pemain Singo Edan juga belum mendapatkan kepastian perpanjangan kontrak, kecuali pemain yang kontraknya berakhir pada 2014, salah satunya Greg Nwokolo. Fenomena itulah yang menumbuhkan spekulasi hengkangnya PT Pelita Jaya Cronous dari Malang.
Pihak Persebaya sudah sangat yakin telah mendapatkan pelatih yang kini mengawal tim nasional (Timnas) U-23 tersebut. Direktur Olahraga Persebaya Dhimam Abror Djuraid, Sabtu (19/10) mengatakan, manajemen memberi kebebasan bagi RD untuk membangun tim.
"Kami percaya penuh terhadap kemampuan RD. Manajemen juga tidak membebaninya dengan sejumlah target, tentunya harus berprestasi. RD juga sudah menyerahkan kerangka tim dan nanti akan ditindaklanjuti," demikian pernyataan resmi dari Persebaya soal RD.
Sayang dirinya tidak mau berkomentar soal kabar kedatangan PT Pelita Jaya Cronous dan sejumlah pemain Arema Cronous dalam gerbong RD. "Kalau soal itu saya kurang tahu. Saya berkonsentrasi penuh pada pembentukan tim Persebaya," ujar Dhimam Abror.
Sementara, menanggapi kabar tersebut, pihak Singo Edan tidak banyak bereaksi. Dengan sangat tenang, CEO Arema Cronous Iwan Budianto menyebut kabar tersebut hanya isapan jempol. "Ah, itu hanya kabar yang dibesar-besarkan," ucap pria yang pernah menjadi manajer Persik Kediri.
Jauh sebelum proses transfer RD ke Persebaya, sebenarnya telah muncul kabar usainya keterlibatan PT Pelita Jaya Cronous di Stadion Kanjuruhan. Namun saat itu manajemen menampiknya dan mengatakan anak perusahaan Bakrie tersebut memiliki proyek jangka panjang di Malang bersama Arema.
Saat itu Iwan Budianto sendiri menyatakan Arema Cronous tetap di bawah kendali PT Pelita Jaya Cronous yang telah berada di Malang semusim terakhir. Arema yang melakukan merger dengan Pelita Jaya awal musim lalu, mendadak menjadi tim kaya dan bertabur bintang.
Lebih jauh, santer beredar kabar bahwa Persebaya juga memboyong pengelola Arema Cronous yakni PT Pelita Jaya Cronous. RD juga bakal membawa gerbongnya ke Surabaya, termasuk sejumlah pemain dan asisten pelatih yang membantunya nanti.
Kabar beralihnya PT Pelita Jaya Cronous dihubung-hubungkan dengan sejumlah fakta di Malang. Salah satunya legalitas Arema Cronous yang disebut-sebut masih lemah karena berdasarkan Departemen Hukum dan HAM (Depkumham), Arema IPL masih memegang legalitas yang sah.
Sebagian besar pemain Singo Edan juga belum mendapatkan kepastian perpanjangan kontrak, kecuali pemain yang kontraknya berakhir pada 2014, salah satunya Greg Nwokolo. Fenomena itulah yang menumbuhkan spekulasi hengkangnya PT Pelita Jaya Cronous dari Malang.
Pihak Persebaya sudah sangat yakin telah mendapatkan pelatih yang kini mengawal tim nasional (Timnas) U-23 tersebut. Direktur Olahraga Persebaya Dhimam Abror Djuraid, Sabtu (19/10) mengatakan, manajemen memberi kebebasan bagi RD untuk membangun tim.
"Kami percaya penuh terhadap kemampuan RD. Manajemen juga tidak membebaninya dengan sejumlah target, tentunya harus berprestasi. RD juga sudah menyerahkan kerangka tim dan nanti akan ditindaklanjuti," demikian pernyataan resmi dari Persebaya soal RD.
Sayang dirinya tidak mau berkomentar soal kabar kedatangan PT Pelita Jaya Cronous dan sejumlah pemain Arema Cronous dalam gerbong RD. "Kalau soal itu saya kurang tahu. Saya berkonsentrasi penuh pada pembentukan tim Persebaya," ujar Dhimam Abror.
Sementara, menanggapi kabar tersebut, pihak Singo Edan tidak banyak bereaksi. Dengan sangat tenang, CEO Arema Cronous Iwan Budianto menyebut kabar tersebut hanya isapan jempol. "Ah, itu hanya kabar yang dibesar-besarkan," ucap pria yang pernah menjadi manajer Persik Kediri.
Jauh sebelum proses transfer RD ke Persebaya, sebenarnya telah muncul kabar usainya keterlibatan PT Pelita Jaya Cronous di Stadion Kanjuruhan. Namun saat itu manajemen menampiknya dan mengatakan anak perusahaan Bakrie tersebut memiliki proyek jangka panjang di Malang bersama Arema.
Saat itu Iwan Budianto sendiri menyatakan Arema Cronous tetap di bawah kendali PT Pelita Jaya Cronous yang telah berada di Malang semusim terakhir. Arema yang melakukan merger dengan Pelita Jaya awal musim lalu, mendadak menjadi tim kaya dan bertabur bintang.
(akr)