Infrastruktur bisa jegal Kuda Pegasus

Jum'at, 25 Oktober 2013 - 16:08 WIB
Infrastruktur bisa jegal Kuda Pegasus
Infrastruktur bisa jegal Kuda Pegasus
A A A
Sindonews.com - Pencapaian maksimal dilakukan Pro Duta FC dengan menjadi juara grup babak playoff Grup K Indonesian Premier League (IPL) 2013. Raihan ini setelah Pro Duta kembali berpesta gol kala bersua dengan Bontang FC 6-0.

Pro Duta pun menahbiskan diri bercokol di pemuncak klasemen Grup K dengan 10 poin. Hasil ini dari raihan tiga kemenangan dan satu seri pun, mengeser Persijap Jepara yang menelan kekalahan di pertandingan terakhir melawan PSM Makassar 0-2, yang lengser di posisi ketiga. Sedangkan, kemenangan yang diraih PSM mendongkrak posisinya ke peringkat kedua dengan 9 poin. Bontang FC dan PSLS Lhokseumawe berada di peringkat empat dan lima.

Setiap grup akan diambil tiga klub teratas untuk mendampingi Semen Padang yang meraih wild card lolos verifikasi. Sehingga nantinya, terdapat 7 klub yang mengikuti verifikasi sebagai syarat unifikasi liga pada musim 2013-2014. Empat klub terbaik, dipastikan mengikut unifikasi liga. Grup K diwakilkan Pro Duta, PSM, dan Persijap Jepara yang sudah memastikan diri. Sedangkan Grup L, pertandingan masih berlangsung, Jumat (25/10).

Kini, Pro Duta mempersiapkan diri menghadapi verifikasi oleh Badan Liga Indonesia (BLI). Aspek legal, finance, infrastruktur, administrasi, dan sporting harus dipenuhi Pro Duta sebagai syarat mutlak verifikasi mandat dari Asian Football Confederation (AFC) tersebut. ''Yang pasti Pro Duta mempersiapkan segala sesuatunya yang menjadi persyaratan verifikasi. Dan mudah-mudahan Pro Duta bisa lolos,” ungkap Manajer Tim Anshari Lubis.

Secara legal klub harus berbadan hukum dalam bentuk perseroan terbatas dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asas Manusia. Dari aspek keuangan, klub tidak lagi menggantungkan diri pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan sudah memiliki sumber dana sendiri yang dikelola secara profesional.

Sedangkan aspek infrastruktur, klub harus mempunyai fasilitas seperti stadion dan mess untuk pemain. Kelayakan akses menuju homebase bagi klub lain yang akan berlaga juga menjadi salah satu persyaratan. Secara administrasi, klub diwajibkan dikelola secara profesional yang didukung sumber daya manusia yang sangat memahami lika-liku persepakbolaan. Dari segi aspek sporting, klub harus mempunyai program pembinaan dari berbagai kelompok umur dan kompetisi yang bergulir secara rutin.

Di balik persyaratan verifikasi tersebut, Pro Duta terganjal pada aspek infrastruktur. Klub yang memiliki talenta-talenta pesepakbola muda ini belum memiliki stadion. Sedangkan, selama menjalani pertandingan IPL, Kuda Pegasus menggunakan Stadion Teladan Medan.

Menanggapi hal ini, pecinta bola Medan Nata Mangunsong menyayangkan jika gagalnya Pro Duta lolos verifikasi tersebut. Hal ini akan menjadi tirani perkembangan sepak bola di Medan. Mengingat, PSMS Medan yang masih berkutat dengan penyusunan kepengurusan.

''Sebenarnya kita harus mengapresiasi perjuangan mereka (Pro Duta) lolos dari babak playoff. Apalagi mereka sebagai juara grup. Sudah seharusnya lakukan apa yang bisa lakukan untuk mereka. Ini demi nama Medan, mereka wakil Medan di kompetisi nanti,” ungkapnya.

Disinggung soal penjualan klub dan akan pindah ke Kalimantan, Nata yang juga Ketua Supporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) ini buka suara. Menurutnya, hal tersebut belum terealisasi. Meski pun benar, lanjutnya, hal tersebut tidak serta merta menjadikan Pro Duta lepas dari apa yang bisa dilakukan atas apa yang bisa dilakukan pemerintah. Menurutnya, Stadion Teladan kiranya bisa dijadikan lokasi pertandingan home.

''Pro Duta membawa nama Medan. Teladan itu bukan milik PSMS, kenapa tidak diberikan izin bagi Pro Duta untuk kompetisi musim depan. Memang masih ada yang perlu dibenahi Stadion Teladan untuk memenuhi standar dari AFC. Paling tidak mereka sudah memiliki Stadion untuk menggelar laga,” pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7623 seconds (0.1#10.140)