Akhiri dualisme, Persis tunggu titah wali kota
A
A
A
Sindonews.com - Kerangka tim Persis Solo untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia (ISL) musim depan mulai digarap. Dalam waktu dekat ini, Pengcab PSSI Solo bersama perwakilan 26 tim anggota Persis akan bertemu untuk membahas masa depan tim kebanggaan warga Solo tersebut.
Dengan adanya rencana pertemuan tersebut, dan unifikasi liga 2014 mendatang menjadi titik terang masa depan Laskar Samber Nyowo yang selama ini mengalami dualisme. Dari rencana pertemuan pengcab dengan 26 klub anggota juga mengisyratkan, Persis LI yang lebih diakui.
Mantan Manajer Persis Solo LI, yang juga pengurus harian Persis Solo Bidang Umum Totok Supriyanto mengatakan, selain konsolidasi dengan 26 klub, pengurus juga akan minta petunjuk dari Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo. Tanpa petunjuk dari wali kota sambung Totok, pengurus juga tidak akan berani melakukan langkah.
''Minggu depan kita (pengurus) akan ''sowan” ke Pak Wali, untuk minta petunjuk dan arahan bagaimana Persis ke depan,” katanya, Kamis (31/10).
Dibeberkan Totok, pertemuan dengan wali kota selain meminta petunjuk bagaimana langkah Persis ke depan, tetapi juga untuk membahas masalah dualisme. Menurut dia dualisme harus diselesaikan, dan yang bisa menjembatani adalah wali kota.
Sesuai dengan legal formal, musim depan Persis Ligalah yang sah untuk mengikuti kompetisi karena PT Liga Indonesia yang akan menggelar kompetisi musim depan. Hanya saja, karena Persis terjadi dualisme, hal itu tentu perlu diselesaikan terlebih dahulu.
''Sesuai dengan komitmen Pak Wali, bahwa Persis musim depan harus ada satu sesuai dengan Unifikasi liga. Dan tentunya dualisme harus diselesaikan dengan baik, supaya tidak ada pihak-pihak yang merasa kecewa,” katanya.
Hasil konsolidasi antara pengurus dengan Walikota akan menjadi acuan bagi Persis untuk melakukan langkah-langkah untuk mempersiapkan kompetisi musim depan. Musim ini, Persis Solo versi PT Liga Indonesia (LI) menyelesaikan kompetisi dengan duduk di peringkat tiga dan gagal lolos babak 12 besar. Sedangkan Persis Solo versi Indonesia Premeir League (IPL), justru didiskualifikasi oleh PSSI.
Dengan adanya rencana pertemuan tersebut, dan unifikasi liga 2014 mendatang menjadi titik terang masa depan Laskar Samber Nyowo yang selama ini mengalami dualisme. Dari rencana pertemuan pengcab dengan 26 klub anggota juga mengisyratkan, Persis LI yang lebih diakui.
Mantan Manajer Persis Solo LI, yang juga pengurus harian Persis Solo Bidang Umum Totok Supriyanto mengatakan, selain konsolidasi dengan 26 klub, pengurus juga akan minta petunjuk dari Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo. Tanpa petunjuk dari wali kota sambung Totok, pengurus juga tidak akan berani melakukan langkah.
''Minggu depan kita (pengurus) akan ''sowan” ke Pak Wali, untuk minta petunjuk dan arahan bagaimana Persis ke depan,” katanya, Kamis (31/10).
Dibeberkan Totok, pertemuan dengan wali kota selain meminta petunjuk bagaimana langkah Persis ke depan, tetapi juga untuk membahas masalah dualisme. Menurut dia dualisme harus diselesaikan, dan yang bisa menjembatani adalah wali kota.
Sesuai dengan legal formal, musim depan Persis Ligalah yang sah untuk mengikuti kompetisi karena PT Liga Indonesia yang akan menggelar kompetisi musim depan. Hanya saja, karena Persis terjadi dualisme, hal itu tentu perlu diselesaikan terlebih dahulu.
''Sesuai dengan komitmen Pak Wali, bahwa Persis musim depan harus ada satu sesuai dengan Unifikasi liga. Dan tentunya dualisme harus diselesaikan dengan baik, supaya tidak ada pihak-pihak yang merasa kecewa,” katanya.
Hasil konsolidasi antara pengurus dengan Walikota akan menjadi acuan bagi Persis untuk melakukan langkah-langkah untuk mempersiapkan kompetisi musim depan. Musim ini, Persis Solo versi PT Liga Indonesia (LI) menyelesaikan kompetisi dengan duduk di peringkat tiga dan gagal lolos babak 12 besar. Sedangkan Persis Solo versi Indonesia Premeir League (IPL), justru didiskualifikasi oleh PSSI.
(aww)