PT LI gelontorkan dana komersial pada klub
A
A
A
Sindonews.com - CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono mengatakan telah mendistribusikan kembali dana kontribusi komersial kepada klub peserta Indonesia Super League (ISL). Total setiap klub menerima senilai 500 juta rupiah.
Sebelumnya PT Liga Indonesia sudah mencairkan hak setiap klub sebesar 1 miliar rupiah. Dengan demikian, setiap klub masih memiliki dana sebesar 1,5 miliar rupiah di PT LI.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelum kompetisi digelar, setiap klub diputuskan mendapat kontribusi komersial 3 miliar rupiah.
“Minggu lalu dan Minggu ini, kami sudah mendistribusikan 500 juta ke seluruh klub. Minggu depan kemungkinan 500 lagi sehingga menjelang RUPS semua diharapkan sudah selesai,” kata Joko, dalam keterangan persnya, Sabtu, (2/11/2013).
Persoalan pencairan dana kontribusi kini menjadi pembicaraan setelah belakangan klub disebut ingin mengalihkannya untuk membayar gaji pemain.
Dalam kesempatannya, Joko menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa serta-merta menggunakan dana itu untuk langsung membayar gaji pemain. Prosedurnya, klublah yang mengalihkan dana tersebut dan membayar secara langsung.
“Itu juga terbatas terhadap kontribusi yang dimiliki klub. Artinya, tidak banyak yang tersisa di Liga Indonesia untuk dicadangkan membayar gaji pemain,” tutupnya.
Sebelumnya PT Liga Indonesia sudah mencairkan hak setiap klub sebesar 1 miliar rupiah. Dengan demikian, setiap klub masih memiliki dana sebesar 1,5 miliar rupiah di PT LI.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelum kompetisi digelar, setiap klub diputuskan mendapat kontribusi komersial 3 miliar rupiah.
“Minggu lalu dan Minggu ini, kami sudah mendistribusikan 500 juta ke seluruh klub. Minggu depan kemungkinan 500 lagi sehingga menjelang RUPS semua diharapkan sudah selesai,” kata Joko, dalam keterangan persnya, Sabtu, (2/11/2013).
Persoalan pencairan dana kontribusi kini menjadi pembicaraan setelah belakangan klub disebut ingin mengalihkannya untuk membayar gaji pemain.
Dalam kesempatannya, Joko menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa serta-merta menggunakan dana itu untuk langsung membayar gaji pemain. Prosedurnya, klublah yang mengalihkan dana tersebut dan membayar secara langsung.
“Itu juga terbatas terhadap kontribusi yang dimiliki klub. Artinya, tidak banyak yang tersisa di Liga Indonesia untuk dicadangkan membayar gaji pemain,” tutupnya.
(wbs)