Pourseyedigolakhair pimpin etape keras
A
A
A
Sindonews.com --Pebalap Iran Pourseyedigolakhair dari tim Tabriz Petrochemical Team menjadi jawara etape II atau fase terkeras di Banyuwangi Tour de Ijen (BTdI) 2013, Minggu, (3/11) siang. Etape ini menempuh jarak sejauh 190 km dari Bajul Mati di ujung utara Banyuwangi menuju Pulai Merah di bibir pantai laut selatan.
Fase kedua BTdI merupakan etape terkeras karena ada tiga faktor yang harus ditaklukkan pebalap, yakni jarah terjauh dibanding etape lain, cuaca panas menyengat, serta kombinasi trek datar dan menanjak. Pourseyedigolakhair melindas garis finish dengan catatan waktu 4 jam, 56 menit dan 48 detik.
Masakazu Ito asal Aisan Racing Team berada di urutan kedua dengan waktu tempuh 4 jam, 57 menit dan 52 detik. Sedangkan John Kronborg Ebsen dari Danish Dictrict Team menempati tempat ketiga dengan waktu 4 jam, 57 menit dan 57 detik. Di fase ini tak ada pebalap tiga besar di etape I sebelumnya.
Jason Christie yang menjadi juara 'circuit race' pada etape I, tercecer di peringkat 11 dan terpaut tiga menit dengan urutan pertama. Tapi Jason tetap memimpin kategori Individual General Classification dengan total catatan waktu 8 jam, 4 menit, 6 detik, sekaligus menyabet Yellow Jersey.
Sedangkan pebalap Indonesia Taufik Muhammad dari BRCC berada di urutan ketujuh dengan catatan waktu 4 jam, 59 menit, 34 detik. Dengan demikian Taufik tetap memimpin pebalap domestik sebagai Best Indonesian Rider (Red and White Jersey) dengan total catatan waktu 8 jam, 6 menit, 44 detik di etape I dan II. Dia dikuntit Selamat Juangga dari tim SID yang terpaut empat menit di belakangnya.
Pada 10 Km pertama, pembalap asal Eddy Hollands Team, Edmund Hollands memimpin di barisan di depan. Di belakang Edmund ada Jimmy Pranata dari PSN, Loh Sea Keong dari OCBC, Rosdi Mohd Nur Umardi dari Trengganu dan Khairul Fajrin Bagus dari Jatayu Jawa Tengah. Namun jarak dengan tombongan besar kurang dari satu menit.
Setelah intermediate sprint pertama, komposisi pembalap di barisan depan mulai berubah. Loh Sea Keong menjadi yang tercepat di intermediate sprint pertama. Disusul Mat Amin Shahrul dari Terengganu Cycling Team, Suhardi Hassan asal Timnas Malaysia dan Ahmad Zamri Zulhilmi dari Terengganu.
Lepas Km-60, para climber seperti Ghader Mizbani dan Saeid Safarzadeh dari Tabriz, Takaeaki Ayabe dan Yoshimitsu Hiratsuka dari Aisan, Ebsen Kronborg dari Danish, Fito Bakdo Prilanji dari CCN Brunei, Tonton Susanto dari BRCC serta duo pembalap RTS Santic, Rahim Emami dan Amir Zargari, memimpin rombongan terdepan.
Setelah medan tanjakan, para pembalap menghadapi rute turunan dengan banyak kelokan tajam mulai Kluncing hingga Macan Putih. Lepas itu, mulai Rogojampi hingga Benculuk, pembalap berpacu dalam rute datar dengan cuaca yang sangat terik. Di kondisi ini, rombongan mulai terpecah. Mereka kembali adu cepat di intermediate sprint kediga di daerah pasar Jajag, tepatnya di KM 157.1.
"Etape yang sangat menguras stamina. Jarak jauh, cuaca panas dan ada medan naik-turun membutuhkan stamina yang prima. Sebelum balapan saya dalam kondisi yang bagus dan bersyukur finish di urutan pertama. Saya harus berupaya mempertahankan ini di etape berikutnya," cetus Pourseyedigolakhair, pemenanga etape II.
Sedangkan pebalap Indonesia Taufik Muhammad bangga dirinya bisa mempertahankan White Jersey yang juga direbutnya di etape I. Apalagi gelar untuknya bertambah setelah dinobatkan sebagai King of Mountain (KoM) di antara pebalap Indonesia sekaligus Red Jersey dengan koleksi 4 poin. "Target saya mempertahankan gelar tersebut hingga etape terakhir," tukasnya.
Fase kedua BTdI merupakan etape terkeras karena ada tiga faktor yang harus ditaklukkan pebalap, yakni jarah terjauh dibanding etape lain, cuaca panas menyengat, serta kombinasi trek datar dan menanjak. Pourseyedigolakhair melindas garis finish dengan catatan waktu 4 jam, 56 menit dan 48 detik.
Masakazu Ito asal Aisan Racing Team berada di urutan kedua dengan waktu tempuh 4 jam, 57 menit dan 52 detik. Sedangkan John Kronborg Ebsen dari Danish Dictrict Team menempati tempat ketiga dengan waktu 4 jam, 57 menit dan 57 detik. Di fase ini tak ada pebalap tiga besar di etape I sebelumnya.
Jason Christie yang menjadi juara 'circuit race' pada etape I, tercecer di peringkat 11 dan terpaut tiga menit dengan urutan pertama. Tapi Jason tetap memimpin kategori Individual General Classification dengan total catatan waktu 8 jam, 4 menit, 6 detik, sekaligus menyabet Yellow Jersey.
Sedangkan pebalap Indonesia Taufik Muhammad dari BRCC berada di urutan ketujuh dengan catatan waktu 4 jam, 59 menit, 34 detik. Dengan demikian Taufik tetap memimpin pebalap domestik sebagai Best Indonesian Rider (Red and White Jersey) dengan total catatan waktu 8 jam, 6 menit, 44 detik di etape I dan II. Dia dikuntit Selamat Juangga dari tim SID yang terpaut empat menit di belakangnya.
Pada 10 Km pertama, pembalap asal Eddy Hollands Team, Edmund Hollands memimpin di barisan di depan. Di belakang Edmund ada Jimmy Pranata dari PSN, Loh Sea Keong dari OCBC, Rosdi Mohd Nur Umardi dari Trengganu dan Khairul Fajrin Bagus dari Jatayu Jawa Tengah. Namun jarak dengan tombongan besar kurang dari satu menit.
Setelah intermediate sprint pertama, komposisi pembalap di barisan depan mulai berubah. Loh Sea Keong menjadi yang tercepat di intermediate sprint pertama. Disusul Mat Amin Shahrul dari Terengganu Cycling Team, Suhardi Hassan asal Timnas Malaysia dan Ahmad Zamri Zulhilmi dari Terengganu.
Lepas Km-60, para climber seperti Ghader Mizbani dan Saeid Safarzadeh dari Tabriz, Takaeaki Ayabe dan Yoshimitsu Hiratsuka dari Aisan, Ebsen Kronborg dari Danish, Fito Bakdo Prilanji dari CCN Brunei, Tonton Susanto dari BRCC serta duo pembalap RTS Santic, Rahim Emami dan Amir Zargari, memimpin rombongan terdepan.
Setelah medan tanjakan, para pembalap menghadapi rute turunan dengan banyak kelokan tajam mulai Kluncing hingga Macan Putih. Lepas itu, mulai Rogojampi hingga Benculuk, pembalap berpacu dalam rute datar dengan cuaca yang sangat terik. Di kondisi ini, rombongan mulai terpecah. Mereka kembali adu cepat di intermediate sprint kediga di daerah pasar Jajag, tepatnya di KM 157.1.
"Etape yang sangat menguras stamina. Jarak jauh, cuaca panas dan ada medan naik-turun membutuhkan stamina yang prima. Sebelum balapan saya dalam kondisi yang bagus dan bersyukur finish di urutan pertama. Saya harus berupaya mempertahankan ini di etape berikutnya," cetus Pourseyedigolakhair, pemenanga etape II.
Sedangkan pebalap Indonesia Taufik Muhammad bangga dirinya bisa mempertahankan White Jersey yang juga direbutnya di etape I. Apalagi gelar untuknya bertambah setelah dinobatkan sebagai King of Mountain (KoM) di antara pebalap Indonesia sekaligus Red Jersey dengan koleksi 4 poin. "Target saya mempertahankan gelar tersebut hingga etape terakhir," tukasnya.
(wbs)