'Salah jalan', Mirsamad tetap terkilat

Selasa, 05 November 2013 - 20:31 WIB
Salah jalan, Mirsamad...
'Salah jalan', Mirsamad tetap terkilat
A A A
Sindonews.com -- Mirsamad Pourseyedi Golakhair dari Tabriz Petrochemical Team Iran menjadi pembalap tercepat di Banyuwangi Tour de Ijen (BTdI) 2013. Dari empat etape yang digelar pada 2-5 November, Mirsamad mencatat total waktu terkilat yakni 16 jam, 11 menit, 43 detik.

Dia mengangkat trofi individual general classification sekaligus Yellow Jersey secara dramatis karena sempat salah jalan hanya 50 meter dari akhir lomba di Kawah Ijen pada etape IV. Mirsamad yang harusnya berbelok ke garis finish, meneruskan sepedanya ke arah area parkir. Sudah begitu, dia terjatuh karena kehabisan stamina.

Akhirnya dia dibopong ke garis akhir oleh panitia dan Satpol PP tanpa mampu kembali mengendarai sepedanya. Walau hanya finish urutan keempat di etape IV dengan rute Kalibaru-Kawah Ijen, catatan waktu Mirsamad tetap tak terkejar pebalap lain, salah satunya John Ebsen Kronborg dari Danish District Team Denmark di peringkat dua dengan capaian waktu terpaut 1 menit 20 detik.

Gelar yang diraih Tabriz Petrochemical Team bertambah lengkap. Setelah menyabet gelar individual via Mirsamad, Tabriz juga dinobatkan sebagai tim terbaik di BTdI 2013 dengan koleksi total waktu 48 jam, 47 menit, 22 detik. Di fase akhir, Tabriz mengangkangi OCBC Singapore yang sebelumnya bertahan menjadi tim terbaik di etape I hingga etape III.

Sedangkan untuk hasil etape IV sekaligus fase terberat sepanjang lomba yang digelar Selasa (5/11) siang, finish pertama adalah Emami Rahim dari RTS-Santic Team dengan waktu tempuh 5 jam, 8 menit, 6 detik. Urutan kedua ditempati pebalap Japan National Team Nakane Hideto dengan rekor 5 jam, 8 menit, 14 detik. Peringkat tiga yang terpaut 1 menit, 8 detik, adalah Wang Yin Chih dari CCN Cycling Team Brunei Darussalam.

Kontestan Indonesia mendapat hasil lumayan di event kali ini. Tim lokal Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) mampu menyabet peringkat tiga kategori tim terbaik dengan rekor waktu 48 jam, 57 menit, 17 detik. Hebatnya BRCC menyingkirkan OCBC Singapore Team yang di tiga etape sebelumnya selalu memimpin kategori ini.

"Ini etape paling berat yang pernah saya lalui dalam karir saya, terutama di tiga kilometer terakhir. Selain itu saya bisa mengatasinya dengan baik. Terima kasih untuk rekan setim yang bekerja sehingga saya di sini. Ini kemenangan tim, bukan hanya saya pribadi," ujar Mirsamad.

Etape terakhir memang menjadi etape neraka bagi para rider. Selain menempuh jarak sejauh 166 km, medan menanjak tajam di kawasan Gunung Ijen dengan ketinggian 1.876 meter di atas permukaan laut. Di tanjakan inilah sebagian pebalap tersengal-sengal terutama mereka yang spesialis sprint.

Rider OCBC Jason Christie bisa dijadikan contoh. Tak terkejar di etape pertama atau circuit race, dia tak bisa berbuat banyak di etape-etape berikutnya yang menyajikan banyak tanjakan. Namun bagi jago-jago tanjakan alias King of Mountain, melahap medan menuju Kawah Ijen bukan problem serius walau tetap menguras tenaga.

Sejak awal balapan, pebalap-pebalap dari Tabriz langsung mengambil posisi terdepan. Diikuti oleh Amir Zargari dari RTS Santic dan para pembalap CCN Brunei. Para pembalap baru berani melakukan akdi saat memasuki intermediate sprint pertama di KM ke-20.8 daerah Genteng.

Mat Amin Shahrul dari Terengganu menjadi yang tercepat di sprint pertama. Setelah sprint ini, seluruh pembalap kembali ke rombongan besar dan Tabriz kembali memimpin balapan. Pada 500 Km menjelang King of Mountain (KOM) I di rute 39.1 Km, pembalap asal Polygon Sweet Nice (PSN), Agung Riyanto mengambil alih posisi pimpinan balapan.

Medan tanjakan menuju kawasan Gunung Ijen dimulai pada titik 30 km jelang finish, atau tepatnya di daerah Glagah. Sesuai dengan map di manual race, mulai Glagah hingga Paltuding Ijen, lintasan yang dihadapi adalah tanjakan dengan variasi rolling atau berkelok-kelok. Dari sini, para pembalap 'climberak mulai beraksi.

Memasuki 15 Km akhir, dua pembalap merangsek kedepan. Mereka adalah Wang Yin Chin dari CCN Brunei dan Sota Ikebe dari Matrix Puwertag Jepang. Mereka berhasil membuat gap 1 menit dan 42 detik dengan rombongan besar di belakangnya. Tapi pada 5 km menjelang finish, posisi terdepan kembali berubah.

Kali ini juara etape kedua, Mirsamad (Tabriz), Rahim Emami (RTS Santic), Hideto Nakane (Timnas Jepang) dan Pembalap CCN Brunei, Wang Yin Chin bersaing hebat untuk finish terdepan. Di belakang mereka ada John Kronborg Ebsen dari Danish District Team. Mirsamad yang harusnya finish ketiga, terpaksa tergeser Wang Yin karena salah jalur.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3251 seconds (0.1#10.140)