Abanda dan Gerry telanjur cinta Juku Eja
A
A
A
Sindonews.com - Striker Abdul Abanda Rahman dan kiper Gerry Mandagi merasa betah di skuad PSM Makassar. Pemain yang direkrut awal Juli lalu itu sudah merasa menjadi bagian Juku Eja.
Abanda digaet dari Persepar Palangkaraya dan Gerry mantan PSS Sleman. Abanda, hingga saat ini baru menyumbangkan satu gol untuk tim tertua di Indonesia tersebut. Gol dari pemain berusia 23 tahun itu tercipta saat PSM menjamu mantan klubnya di Stadion Andi Mattalatta pada kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dengan skor 1-0.
Sementara itu, Gerry Mandagi hingga di laga terakhir pada babak playoff di Jepara belum juga diberikan tempat untuk mengawal mistar Pasukan Ramang. Kiper usia 30 tahun ini kalah bersaing dengan I Ngurah Komang Arya, penjaga gawang utama PSM. Mantan kiper PSS Sleman itu hanya menggeser posisi Fachrul Nurdi sebagai kiper cadangan. Pasalnya, dirinya sudah masuk dalam daftar line-up.
Gerry Mandagi yang dikonfirmasi mengatakan, dirinya tetap betah di PSM, meski belum pernah dipasang sebagai kiper pada pertandingan resmi yang dijalani Andi Oddang dkk. "PSM adalah tim besar, manajemennya tertata baik dari atas ke bawah, kepelatihannya juga memiliki program yang berjalan baik," kata pemain asal kota Manado Sulawesi Utara.
Bukan hanya itu, lanjutnya, kebersamaan antar pemain sangat akrab dan bersahabat. Dan yang sangat membangkitkan semangat adalah suporternya yg fanatik dan peduli. Semua hal itu terkait dan sangat berpengaruh. "Sebagai pemain baru saya sangat bangga bisa bergabung di sini," ujarnya.
Sementara itu, Abdul Abanda Rahman pemain PSM mengatakan, dirinya sampai hari ini masih betah dengan skuad Juku Eja. "Saya juga bersyukur karena masih dikasih kesempatan untuk membela PSM meskipun masuk putaran kedua. Apalagi nanti jika PSM lolos di ISL pasti saya tambah bersyukur," ujarnya.
Terkait evaluasi yang dilakukan pihak manajemen, saat ini pemuda asal Kendari, Sulawesi Tenggara ini, mengatakan dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen dan tim kepelatihan. "Kalau soal evalusi itu serahkan saja tim kepelatihan dan manajemen. Harapan saya semoga PSM ke depanya lebih baik lagi, dan berprestasi di ISL," harapnya.
Sekadar diketahui, saat ini manajemen PSM melakukan evaluasi terhadap tim besutan Imran Amirullah ini. Sebanyak 24 pemain akan dilihat dari empat aspek yang menjadi kriteria mereka, apa layak dipertahankan atau tidak. Kriterianya yakni aspek medis, kontribusi, persolan dan aspek non teknis.
Abanda digaet dari Persepar Palangkaraya dan Gerry mantan PSS Sleman. Abanda, hingga saat ini baru menyumbangkan satu gol untuk tim tertua di Indonesia tersebut. Gol dari pemain berusia 23 tahun itu tercipta saat PSM menjamu mantan klubnya di Stadion Andi Mattalatta pada kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dengan skor 1-0.
Sementara itu, Gerry Mandagi hingga di laga terakhir pada babak playoff di Jepara belum juga diberikan tempat untuk mengawal mistar Pasukan Ramang. Kiper usia 30 tahun ini kalah bersaing dengan I Ngurah Komang Arya, penjaga gawang utama PSM. Mantan kiper PSS Sleman itu hanya menggeser posisi Fachrul Nurdi sebagai kiper cadangan. Pasalnya, dirinya sudah masuk dalam daftar line-up.
Gerry Mandagi yang dikonfirmasi mengatakan, dirinya tetap betah di PSM, meski belum pernah dipasang sebagai kiper pada pertandingan resmi yang dijalani Andi Oddang dkk. "PSM adalah tim besar, manajemennya tertata baik dari atas ke bawah, kepelatihannya juga memiliki program yang berjalan baik," kata pemain asal kota Manado Sulawesi Utara.
Bukan hanya itu, lanjutnya, kebersamaan antar pemain sangat akrab dan bersahabat. Dan yang sangat membangkitkan semangat adalah suporternya yg fanatik dan peduli. Semua hal itu terkait dan sangat berpengaruh. "Sebagai pemain baru saya sangat bangga bisa bergabung di sini," ujarnya.
Sementara itu, Abdul Abanda Rahman pemain PSM mengatakan, dirinya sampai hari ini masih betah dengan skuad Juku Eja. "Saya juga bersyukur karena masih dikasih kesempatan untuk membela PSM meskipun masuk putaran kedua. Apalagi nanti jika PSM lolos di ISL pasti saya tambah bersyukur," ujarnya.
Terkait evaluasi yang dilakukan pihak manajemen, saat ini pemuda asal Kendari, Sulawesi Tenggara ini, mengatakan dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen dan tim kepelatihan. "Kalau soal evalusi itu serahkan saja tim kepelatihan dan manajemen. Harapan saya semoga PSM ke depanya lebih baik lagi, dan berprestasi di ISL," harapnya.
Sekadar diketahui, saat ini manajemen PSM melakukan evaluasi terhadap tim besutan Imran Amirullah ini. Sebanyak 24 pemain akan dilihat dari empat aspek yang menjadi kriteria mereka, apa layak dipertahankan atau tidak. Kriterianya yakni aspek medis, kontribusi, persolan dan aspek non teknis.
(aww)