Nasib Ponaryo setali tiga uang dengan Bepe
A
A
A
Sindonews.com - Berlatih dan berlatih. Itulah yang terus dilakukan Ponaryo Astaman bersama Sriwijaya FC (SFC). Meski belum ada ketegasan dari manajemen SFC tentang kepastian kontraknya, tapi sang jenderal seperti tak memedulikannya.
Ponaryo lebih memilih bungkam jika ditanya tentang dirinya bersama Laskar Wong Kito. Kendati Manajer SFC Robert Heri merasa keberatan atas keberadaan Popon-sapaan akrab Ponaryo, namun dia merasa aman. Pasalnya, Presiden SFC Dodi Reza Alex sebelumnya telah menyatakan akan memperpanjang kontaknya.
Dilema seorang Popon bersama SFC ini juga terus meruncing, ketika gelandang bertahan Persib Bandung, Asri Akbar telah tiba di Palembang dan siap menjalani latihan bersama pemain-pemain lain.
Tentang apa yang terjadi beberapa pekan ini, seolah tak dipedulikan Ponaryo. Pemain yang telah bersama Laskar Wong Kito sejak tahun 2009 lalu ini juga lebih memilih fokus latihan untuk kebugaran dan kondisi fisiknya. Pelatih kepala SFC Subangkit, juga seperti tak mau berbicara tentang Popon bersama SFC.
''Itu (Ponaryo) biarlah antara manajemen dan yang bersangkutan. Siapa yang tak kenal dengan Popon, dia pemain senior dan bagus, tapi semua tergantung kesepakatan manajemen dengan dia sendiri,” ucap Subangkit.
Sedangkan Manajer SFC Robert Heri menuturkan, bahwa semua sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Karena, jika melihat harga yang diinginkan Ponaryo sebesar Rp1,2 miliar, maka SFC bisa merekrut gelandang asing baik Asia ataupun non Asia.
''Harga dia (Ponaryo) kan cukup tinggi, itu sudah tahu semua, makanya kita jadikan pertimbangan. Sejauh ini juga, kami tetap menunggu keputusan itu secara kolektif. Kita lihat saja nanti, karena Presiden klub dalam waktu dekat akan memberikan kabar tentang beberapa pertimbangan ini. Kami mau menerima Ponaryo jika dia mau menurunkan nilai kontraknya,” tegas jelas Robert.
Terlepas dari itu, Ponaryo juga akan bersaing dengan Asri Akbar dan Ahmad Sumardi untuk mendapatkan tempat di starting eleven nantinya.
Nasib Ponaryo mirip dengan apa yang dialami Bambang Pamungkas saat tidak dibutuhkan Persija Jakarta. Striker yang akrab dipanggil Bepe itu mematok kontrak tinggi. Sikap keras Bepe membuat manajemen Persija memutuskan tidak memakai jasanya. Sehingga Bepe absen di ISL musim lalu.
Ponaryo lebih memilih bungkam jika ditanya tentang dirinya bersama Laskar Wong Kito. Kendati Manajer SFC Robert Heri merasa keberatan atas keberadaan Popon-sapaan akrab Ponaryo, namun dia merasa aman. Pasalnya, Presiden SFC Dodi Reza Alex sebelumnya telah menyatakan akan memperpanjang kontaknya.
Dilema seorang Popon bersama SFC ini juga terus meruncing, ketika gelandang bertahan Persib Bandung, Asri Akbar telah tiba di Palembang dan siap menjalani latihan bersama pemain-pemain lain.
Tentang apa yang terjadi beberapa pekan ini, seolah tak dipedulikan Ponaryo. Pemain yang telah bersama Laskar Wong Kito sejak tahun 2009 lalu ini juga lebih memilih fokus latihan untuk kebugaran dan kondisi fisiknya. Pelatih kepala SFC Subangkit, juga seperti tak mau berbicara tentang Popon bersama SFC.
''Itu (Ponaryo) biarlah antara manajemen dan yang bersangkutan. Siapa yang tak kenal dengan Popon, dia pemain senior dan bagus, tapi semua tergantung kesepakatan manajemen dengan dia sendiri,” ucap Subangkit.
Sedangkan Manajer SFC Robert Heri menuturkan, bahwa semua sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Karena, jika melihat harga yang diinginkan Ponaryo sebesar Rp1,2 miliar, maka SFC bisa merekrut gelandang asing baik Asia ataupun non Asia.
''Harga dia (Ponaryo) kan cukup tinggi, itu sudah tahu semua, makanya kita jadikan pertimbangan. Sejauh ini juga, kami tetap menunggu keputusan itu secara kolektif. Kita lihat saja nanti, karena Presiden klub dalam waktu dekat akan memberikan kabar tentang beberapa pertimbangan ini. Kami mau menerima Ponaryo jika dia mau menurunkan nilai kontraknya,” tegas jelas Robert.
Terlepas dari itu, Ponaryo juga akan bersaing dengan Asri Akbar dan Ahmad Sumardi untuk mendapatkan tempat di starting eleven nantinya.
Nasib Ponaryo mirip dengan apa yang dialami Bambang Pamungkas saat tidak dibutuhkan Persija Jakarta. Striker yang akrab dipanggil Bepe itu mematok kontrak tinggi. Sikap keras Bepe membuat manajemen Persija memutuskan tidak memakai jasanya. Sehingga Bepe absen di ISL musim lalu.
(aww)