Sikap Jabar bikin Jatim meradang
A
A
A
Sindonews.com - Keputusan tuan rumah Jawa Barat yang tidak melombakan cabang olahraga layar dan dansa pada PON XIX/2016 mendatang, kembali membuat KONI Jawa Timur geram. Maklum, cabor layar menjadi salah satu andalan Jatim mendulang emas.
Ketua Umum Ketua Umum KONI Jawa Timur, Erlangga Satriagung mengatakan heran jika memang Jawa Barat sebagai tuan rumah PON 2016, tidak mempertandingkan cabor layar. "Negara kita ini Negara bahari, masak cabor layar dan selancar tidak dilombakan. Saya pikir Jabar punya fasilitas untuk menggelar cabor itu," ujarnya.
Sampai saat ini, Erlangga mengaku baru mengetahui kabar penghapusan dua nomor itu dari media. "Saya harap itu hanya kabar burung dan bukan menjadi keputusan yang tetap. Semoga saja tidak melombakan cabor itu bukan karena Jabar takut dengan Jatim?,'' ujarnya.
Pria yang juga menjabat Ketua REI Jatim ini juga mengingatkan agar Jabar tidak berupaya melakukan tindakan tidak sportif untuk kepentingan sendiri. Apalagi cabor layar selalu dipertandingkan di PON dan menjadi andalan Indonesia di tingkat SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. ''Ini sering terjadi di PON-PON lalu, semua berharap PON mendatang bisa lebih bermartabat, ” tandasnya.
Wajar jika Jatim kebakaran jenggot dengan rencana Jabar mengahapus dua cabang olahraga, terutama layar. Sebab, di PON 2012 lalu, Jatim berjaya dengan merebut juara umum setelah mendulang empat emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Di bawah Jatim ada kontingen DKI Jakarta, dengan empat emas, satu perak dan tiga perunggu. Setelah Jatim dan DKI Jakarta, pengumpul medali terbanyak diraih kontingen Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan tiga emas dan empat perunggu.
Belum lama ini, KONI Jabar mengumumkan menghapus dua cabang olahraga, yaitu layar dan dan dansa. Khusus layar, alasan penghapusan karena Jabar tidak punya sarana perlengkapan
Ketua Umum Ketua Umum KONI Jawa Timur, Erlangga Satriagung mengatakan heran jika memang Jawa Barat sebagai tuan rumah PON 2016, tidak mempertandingkan cabor layar. "Negara kita ini Negara bahari, masak cabor layar dan selancar tidak dilombakan. Saya pikir Jabar punya fasilitas untuk menggelar cabor itu," ujarnya.
Sampai saat ini, Erlangga mengaku baru mengetahui kabar penghapusan dua nomor itu dari media. "Saya harap itu hanya kabar burung dan bukan menjadi keputusan yang tetap. Semoga saja tidak melombakan cabor itu bukan karena Jabar takut dengan Jatim?,'' ujarnya.
Pria yang juga menjabat Ketua REI Jatim ini juga mengingatkan agar Jabar tidak berupaya melakukan tindakan tidak sportif untuk kepentingan sendiri. Apalagi cabor layar selalu dipertandingkan di PON dan menjadi andalan Indonesia di tingkat SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. ''Ini sering terjadi di PON-PON lalu, semua berharap PON mendatang bisa lebih bermartabat, ” tandasnya.
Wajar jika Jatim kebakaran jenggot dengan rencana Jabar mengahapus dua cabang olahraga, terutama layar. Sebab, di PON 2012 lalu, Jatim berjaya dengan merebut juara umum setelah mendulang empat emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Di bawah Jatim ada kontingen DKI Jakarta, dengan empat emas, satu perak dan tiga perunggu. Setelah Jatim dan DKI Jakarta, pengumpul medali terbanyak diraih kontingen Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan tiga emas dan empat perunggu.
Belum lama ini, KONI Jabar mengumumkan menghapus dua cabang olahraga, yaitu layar dan dan dansa. Khusus layar, alasan penghapusan karena Jabar tidak punya sarana perlengkapan
(aww)