Pendekar Surabaya bidik juara umum
A
A
A
Sindonews.com - Berkekuatan 39 pesilat, Pengkot Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Surabaya menargetkan juara umum dalam Kejuaraan Daerah (Kejurda) di Kabupaten Banyuwangi, pertengahan Desember mendatang.
Ketua Umum IPSI Kota Surabaya Bambang Haryo mengatakan juara umum Kejurda merupakan harga mati. Sebab, di Porprov Madiun lalu, Surabaya berhasil juara umum dengan mendulang 9 medali emas. "Di Kejurda kita menargetkan 7 medali emas untuk bisa juara umum,"ujarnya disela-sela menyaksikan Selekcab IPSI Surabaya di Gedung Galing.
Khusus persiapan di Kerjurda, IPSI Surabaya menggelar seleksi cabang untuk mencari pesilat terbaik yang akan turun di Banyuwangi. Berbeda dengan selekcab sebelumnya, kali ini para pesilat diberikan gelar juara seperti kejuaraan resmi. "Ini merupakan terobosan terbaru agar para pesilat tampil semangat, " ucap Bambang.
Ditambahkan Bambang, IPSI Surabaya juga berjanji akan memberikan penghargaan khusus kepada para pesilat jika mampu meraih gelar juara umum Kejurda. Termasuk akan melakukan arak-arakan keliling Surabaya dimulai dari kediaman Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Sementara, Sekretaris IPSI Surabaya Boyke Santoso mengatakan jumlah pesilatnya dan official yang berangkat ke Banyuwangi berjumlah 50 orang. Terdiri dari 28 pesilat putra-putri hasil selekcab, 11 hasil seeded (juara Porprov Madiun) dan 11 ofisial serta pengurus IPSI Surabaya.
"Kita akan mengikuti semua nomor yang di pertandingkan dalam kejurda. Total medali emas yang diperebutkan sebanyak 22 medali emas dari kategori tanding dan kategori Tunggal Ganda dan regu (TGR), " ujarnya.
Ditambahkan Boyke, soal kekuatan lawan akan lebih merata. Namun tuan rumah Banyuwangi, Kabupaten Malang dan Pasuruan patut di waspadai, "Semuanya punya kelebihan dan kekurangan, tapi saya rasa tiga daerah itu yang akan jadi pesaing Surabaya, " ujarnya.
Dalam Selekcabn, gelar juara umum direbut perguruan pencak silat Tapak Suci dengan mendulang 6 emas, 1 perak, 1 perunggu. Disusul peringkat kedua, PSHT dengan 2 emas 1 perunggu dan Pagar Nusa menduduki posisi ketiga setelah meraih 1 emas, 2 perak, 2 perunggu.
Ketua Umum IPSI Kota Surabaya Bambang Haryo mengatakan juara umum Kejurda merupakan harga mati. Sebab, di Porprov Madiun lalu, Surabaya berhasil juara umum dengan mendulang 9 medali emas. "Di Kejurda kita menargetkan 7 medali emas untuk bisa juara umum,"ujarnya disela-sela menyaksikan Selekcab IPSI Surabaya di Gedung Galing.
Khusus persiapan di Kerjurda, IPSI Surabaya menggelar seleksi cabang untuk mencari pesilat terbaik yang akan turun di Banyuwangi. Berbeda dengan selekcab sebelumnya, kali ini para pesilat diberikan gelar juara seperti kejuaraan resmi. "Ini merupakan terobosan terbaru agar para pesilat tampil semangat, " ucap Bambang.
Ditambahkan Bambang, IPSI Surabaya juga berjanji akan memberikan penghargaan khusus kepada para pesilat jika mampu meraih gelar juara umum Kejurda. Termasuk akan melakukan arak-arakan keliling Surabaya dimulai dari kediaman Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Sementara, Sekretaris IPSI Surabaya Boyke Santoso mengatakan jumlah pesilatnya dan official yang berangkat ke Banyuwangi berjumlah 50 orang. Terdiri dari 28 pesilat putra-putri hasil selekcab, 11 hasil seeded (juara Porprov Madiun) dan 11 ofisial serta pengurus IPSI Surabaya.
"Kita akan mengikuti semua nomor yang di pertandingkan dalam kejurda. Total medali emas yang diperebutkan sebanyak 22 medali emas dari kategori tanding dan kategori Tunggal Ganda dan regu (TGR), " ujarnya.
Ditambahkan Boyke, soal kekuatan lawan akan lebih merata. Namun tuan rumah Banyuwangi, Kabupaten Malang dan Pasuruan patut di waspadai, "Semuanya punya kelebihan dan kekurangan, tapi saya rasa tiga daerah itu yang akan jadi pesaing Surabaya, " ujarnya.
Dalam Selekcabn, gelar juara umum direbut perguruan pencak silat Tapak Suci dengan mendulang 6 emas, 1 perak, 1 perunggu. Disusul peringkat kedua, PSHT dengan 2 emas 1 perunggu dan Pagar Nusa menduduki posisi ketiga setelah meraih 1 emas, 2 perak, 2 perunggu.
(aww)