Ditolak, penjualan saham jalan terus

Jum'at, 29 November 2013 - 14:13 WIB
Ditolak, penjualan saham...
Ditolak, penjualan saham jalan terus
A A A
Sindonews.com –Sejumlah kalangan, seperti suporter, Pemkab Jepara dan masyarkat Jepara menyayangkan upaya penjualan saham mayoritas sebesar 80 persen PT Jepara Raya Multitama (JRM), ke pihak luar.

Akan tetapi, hal itu tidak digubris oleh pemilik saham mayoritas Muhammad Said Bassalamah. Penjualan saham tetap akan berjalan. Saat ini proses penjualan sudah mendekati proses akhir dan setelah pembayaran serta menyelesaikan proses administrasi Persijap sudah tidak lagi milik warga Jepara.

Tetap kekehnya Bassalamah menjual 80 persen saham miliknya, bukan karena dirinya tidak memikirkan Persijap, justru sebaliknya. Langkah penjualan saham adalah langkah profesional, sebagai sebuah perusahaan.

Sebagai perusahaan harus mandiri. Dengan masih memiliki tunggakan gaji pemain pemain Rp1,5 miliar, penjualan saham adalah pilihan paling tepat.“Persijap sekarang ini ibarat punya mobil Hummer di rumah, tetapi tidak bisa membeli bensinnya,” ujar, CEO PT JRM Muhammad Said Bassalamah

Dikatakan Bassalamah, kalaupun Pemkab menyangkan dan memberikan penolakan terhadap penjualan saham mayoritas, seharanya tidak cukup berbicara menolak tetapi juga memberikan solusi.

“Kenapa saham tetap kami lepas, yang pertama saham yang dilepas itu milik pribadi, kedua , kami berharap jika ada penolakan pun itu harus beserta dengan solusi jangan hanya menolak tanpa solusi, buat apa?. Mudah bagi mereka kerna hanya harus keluar Rp 15rb atau Rp 20rb buat beli tiket nonton Persijap. Kami sudah keluar Milyaran agar Persijap bisa hidup musim ini. Sekarang sudah mentok, kami terpaksa lepas saham untuk dapat uang buat bayar tunggakan. Pemain tidak bisa tunggu lagi. Masih kurangkah komitmen kami? Haruskah kami jual smua harta kami dan keluar milyar lagi?,” tandasnya.

Bassalamah menyatakan, seharusnya, pemkab dan stakeholder Jepara, sudah melakukan langkah sejak lama, karena permasalah ini sudah pernah disampaikan, namun tidak pernah ada solusi.

Pengcab PSSI baru akan mengadakan pertemuan bersama semua stakeholder termasuk wakil suporter Tanggal 3 Desember untuk menjelaskan kedudukan perkara dan juga mengundang manajemen Persijap.

Pertemuan tersebut jelas bukan sebuah solusi untuk Persijap, mengingat pada tanggal 5 Desember merupakan, akhir proses verifikasi. Itu artinya, pasca pertemuan Persijap hanya punya waktu dua hari untuk menyelesaikan verifikasi. Jelas bukan perkara mudah.

Bassalamah pun mengaku pesimis pertemuan tersebut, akan menghasilkan sebuah solusi dan langkah yang jelas bagi Persijap ke depan. Pasalnya pertemuan semacam itu sudah beberapa kali dilakukan dan tidak mendapatkan hasil apapun.”Saya sudah menghadiri audiensi seperti ini lima kali di tahun ini,” katanya psimis.

Mengenai proses penjualan saham, Bassalamah mengaku saat ini terus berjalan, dan sudah mendekati selesai. Setelah proses penjualan selesai, maka dirinya sudah tidak memiliki kewenangan apapun, dan sepenuhnya Persijap menjadi milik pengusaha dari luar Jepara.”Proses penjualan jalan terus,”
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5875 seconds (0.1#10.140)