Karate gak muluk-muluk
A
A
A
Sindonews.com - Pada nomor komite kelas-kelas atas, kata beregu maupun perorangan akan terjadi pertarungan yang ketat para kontestan SEA Games XXVII di Myanmar, khususnya untuk Indonesia.
Hal itu terlontar dari hasan Basri yang merupakan salah-satu pelatih tim nasional karate Indonesia pada pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara pada Desember mendatang, saat ditemui di Senayan, Jumat (29/11/2013).
"Peta kekuatan karateka saat ini sangat merata. Atlet-atletnya juga bagus semua. Semua bersaing, bahkan banyak negara, termasuk tuan rumah Myanmar, memakai jasa pelatih asing asal Iran," ucap Hasan Basri yang biasa disapa simpai Hasan.
Tak hanya Indonesia yang memiliki pelatih import, seperti Juan Luis Benitez yang berasal dari Spanyol. Negara tetangga Malaysia dan Thailand memiliki pelatih yang berasal dari negeri Sakura, Jepang. Bahkan Vietnam pun tak ketinggalan, mereka bahkan mengambil dua pelatih asing dari Jepang dan salah satu negara Eropa.
Untuk pelatih Indonesia asal Spanyol, Benitez, dibayar cukup mahal oleh PB Forki untuk khusus menangani event SEA Games ini.
"Benitez hanya dikontrak selama dua bulan oleh PB Forki, sebesar Rp 200 juta per bulannya. Mudah-mudahan, dengan polesannya kami bisa lebih bersaing. Apalagi strateginya sudah menyatu dengan pelatih lokal seperti kami," tutup Hasan.
Di SEA Games nanti, Karate dibebani target sebanyak enam emas. Pada nomor 55 kg dan 60 kg putra maupun putri, kata beregu serta perorangan putra-putri, diprediksi akan menjadi pertarungan yang seru dan menarik.
"SEA Games lalu kita juara umum, tahun ini kita ditargetin enam emas oleh menpora, namun kita sih ga muluk-muluk, kita sendiri hanya menargetkan lima emas, kalau bisa lebih itu bagus banget," tutup Hasan.
Hal itu terlontar dari hasan Basri yang merupakan salah-satu pelatih tim nasional karate Indonesia pada pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara pada Desember mendatang, saat ditemui di Senayan, Jumat (29/11/2013).
"Peta kekuatan karateka saat ini sangat merata. Atlet-atletnya juga bagus semua. Semua bersaing, bahkan banyak negara, termasuk tuan rumah Myanmar, memakai jasa pelatih asing asal Iran," ucap Hasan Basri yang biasa disapa simpai Hasan.
Tak hanya Indonesia yang memiliki pelatih import, seperti Juan Luis Benitez yang berasal dari Spanyol. Negara tetangga Malaysia dan Thailand memiliki pelatih yang berasal dari negeri Sakura, Jepang. Bahkan Vietnam pun tak ketinggalan, mereka bahkan mengambil dua pelatih asing dari Jepang dan salah satu negara Eropa.
Untuk pelatih Indonesia asal Spanyol, Benitez, dibayar cukup mahal oleh PB Forki untuk khusus menangani event SEA Games ini.
"Benitez hanya dikontrak selama dua bulan oleh PB Forki, sebesar Rp 200 juta per bulannya. Mudah-mudahan, dengan polesannya kami bisa lebih bersaing. Apalagi strateginya sudah menyatu dengan pelatih lokal seperti kami," tutup Hasan.
Di SEA Games nanti, Karate dibebani target sebanyak enam emas. Pada nomor 55 kg dan 60 kg putra maupun putri, kata beregu serta perorangan putra-putri, diprediksi akan menjadi pertarungan yang seru dan menarik.
"SEA Games lalu kita juara umum, tahun ini kita ditargetin enam emas oleh menpora, namun kita sih ga muluk-muluk, kita sendiri hanya menargetkan lima emas, kalau bisa lebih itu bagus banget," tutup Hasan.
(aww)