Asisten pelatih Persebaya serang Arema
A
A
A
Sindonews.com - Rivalitas Arema dan Persebaya kembali mencuat. Kali ini, giliran asisten pelatih Persebaya Tony Ho menyerang kubu Singo Edan. Pelatih asal Makassar itu menuntut Arema membayar tunggakan gaji sebesar Rp50 juta.
Tidak main-main, Tony Ho mengirim surat tertulis kepada PSSI terkait tunggakan gajinya ketika menjadi asisten pelatih Arema musim kompetisi 2010-2011. ''Sebenarnya, saya sudah sering menghubungi manajemen Arema. Tapi, tidak mendapat respons positif. Karena itu, saya memasukkan surat aduan ke PSSI. Meski, sampai sekarang belum ada jawaban,” ucapnya.
Selama ini, Tony mengaku diperlakukan tidak adil oleh manajemen Arema. Sebab, pada saat itu manajemen telah melunasi hak semua pemain, termasuk gaji pelatih Miroslav Janu (almarhum) dan asisten pelatih lainnya. ''Saya bertanya-tanya, kenapa yang lain dilunasi. Tapi, saya belum terima gaji selama dua setengah bulan,” ketusnya.
Pelatih yang pernah mengenyam pelatihan di Akademi Ajax Amsterdam ini merinci jika Arema menunggak haknya pada bulan Februari, Juli dan Agustus 2011 silam. ''Pada surat yang saya tujukan ke Sekretaris Jenderal PSSI sudah ada perincian gaji tertunggak selama di Arema. Saya sudah bersikap profesional dan setia ke Arema, tapi apa balasan yang saya terima,” kecamnya.
Namun Tony yakin, PT Liga Indonesia (PT LI) selaku ‘National Dispute Resolution Chambers’ bisa menyelesaikan masalahnya dengan Arema. Apalagi saat ini sedang dilakukan verifikasi terhadap keuangan klub. “
'Tapi, saya percaya masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik. Saya meminta agar Arema segera melunasi hutangnya. Semoga, PT Liga Indonesia (PT LI) bisa memberikan kebijakan penyelesaian antara saya dengan Arema,” harap mantan pemain Arseto Solo ini.
Sesuai aturan, saat ini PSSI sedang melakukan verifikasi terhadap semua klub peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Salah satu persyaratan, klub ISL diwajibkan tidak mempunyai tunggakan utang, terutama kepada pemain.
Sementara itu, manajemen Persebaya mengaku menyerahkan penyelesaian permasalahan tersebut kepada pihak-pihak terkait. ''Kami tentu berharap agar pihak berwenang, PSSI maupun PT LI, bisa memberikan keputusan seadil-adilnya. Karena kami tidak ingin permasalahan tersebut mengganggu persiapan Persebaya,” jelas Sekretaris Tim Persebaya Rahmad Sumanjaya.
Tidak main-main, Tony Ho mengirim surat tertulis kepada PSSI terkait tunggakan gajinya ketika menjadi asisten pelatih Arema musim kompetisi 2010-2011. ''Sebenarnya, saya sudah sering menghubungi manajemen Arema. Tapi, tidak mendapat respons positif. Karena itu, saya memasukkan surat aduan ke PSSI. Meski, sampai sekarang belum ada jawaban,” ucapnya.
Selama ini, Tony mengaku diperlakukan tidak adil oleh manajemen Arema. Sebab, pada saat itu manajemen telah melunasi hak semua pemain, termasuk gaji pelatih Miroslav Janu (almarhum) dan asisten pelatih lainnya. ''Saya bertanya-tanya, kenapa yang lain dilunasi. Tapi, saya belum terima gaji selama dua setengah bulan,” ketusnya.
Pelatih yang pernah mengenyam pelatihan di Akademi Ajax Amsterdam ini merinci jika Arema menunggak haknya pada bulan Februari, Juli dan Agustus 2011 silam. ''Pada surat yang saya tujukan ke Sekretaris Jenderal PSSI sudah ada perincian gaji tertunggak selama di Arema. Saya sudah bersikap profesional dan setia ke Arema, tapi apa balasan yang saya terima,” kecamnya.
Namun Tony yakin, PT Liga Indonesia (PT LI) selaku ‘National Dispute Resolution Chambers’ bisa menyelesaikan masalahnya dengan Arema. Apalagi saat ini sedang dilakukan verifikasi terhadap keuangan klub. “
'Tapi, saya percaya masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik. Saya meminta agar Arema segera melunasi hutangnya. Semoga, PT Liga Indonesia (PT LI) bisa memberikan kebijakan penyelesaian antara saya dengan Arema,” harap mantan pemain Arseto Solo ini.
Sesuai aturan, saat ini PSSI sedang melakukan verifikasi terhadap semua klub peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Salah satu persyaratan, klub ISL diwajibkan tidak mempunyai tunggakan utang, terutama kepada pemain.
Sementara itu, manajemen Persebaya mengaku menyerahkan penyelesaian permasalahan tersebut kepada pihak-pihak terkait. ''Kami tentu berharap agar pihak berwenang, PSSI maupun PT LI, bisa memberikan keputusan seadil-adilnya. Karena kami tidak ingin permasalahan tersebut mengganggu persiapan Persebaya,” jelas Sekretaris Tim Persebaya Rahmad Sumanjaya.
(aww)