Berjaya di Kejurnas, Pordasi Jatim dilupakan KONI

Senin, 09 Desember 2013 - 19:47 WIB
Berjaya di Kejurnas,...
Berjaya di Kejurnas, Pordasi Jatim dilupakan KONI
A A A
Sindonews.com - Status sebagai anak tiri harus diterima Pengprov Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Jatim. Maklum, KONI Jatim sama sekali tidak mengajak bicara Pordasi terkait persiapan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat.

Padahal, sebagai induk organisasi berkuda, Pordasi tahu betul seluk beluk maupun kelemahan lawan maupun kekuatan Jatim sendiri. "Sampai saat kami belum bicara dan belum ada panggilan dari KONI. Cuma belum lama ini kami menyerahkan hasil Kejurnas, tidak ada pembicaraan mengenai PON, " ucap Ketua Umum Pengprov Pordasi Jatim Agus Soekotjo.

Ironis, sebab KONI Jatim belum lama ini malah menunjuk Singky Soewadji sebagai Project Officer (PO) berkuda di PON, "Itu haknya KONI, kerena memang tidak ada aturan harus orang Pengprov yang menangani cabor di PON. Yang pasti kita memang belum ada pembicaraan, " ucapnya.

Selain sudah menunjuk PO, KONI Jatim juga sudah dalam tahap melakukan pembelian beberapa kuda. Konon, tiga kuda yang dibeli mencapai Rp2 miliar rupiah. Meski ada kabar, Singky akan mundur dari karena proses pencairan dana pembelian kuda berbelit.

Soekotjo sendiri tidak mau mencampuri keputusan KONI. Yang jelasbsekitar dua bulan lalu para atlet berkuda Jatim baru saja menjuarai Kejuaraan Nasional (Kejurnas) untuk nomor pacu yang berlangsung di Salatiga, Jawa Tengah. Tim Jatim berhasil unggul dari tuan rumah Jawa Tengah. "Pada seri 1 poin kita (Jatim) 47. Kemudian pada seri 2 poinnya 67, selisih 3 angka dari Jawa Tengah," terangnya.

Begitu pula dengan nomor tunggang serasi, kini Pordasi Jatim tengah bersiap untuk mengikuti Kejuaraan Radius Prawiryodirjo yang digelar 15 Desember mendatang. Rencananya, Jatim menurunkan 4 atlet berkudanya, "Kita punya kuda khusus tunggang serasi, mereka memang milik beberapa klub yang ada di Jatim, " ucapnya.

Sebenarnya, lanjut Soekotjo, Jatim memiliki potensi di cabor berkuda. Serta tidak perlu lagi mendatangkan atlet berkuda dari luar demi meraih prestasi di PON XIX 2016 Jawa Barat.
"Berdasarkan pengalaman, sewa atlet hasilnya nol. Karena yang disewakan (daerah lain) atlet nomor tiga atau dua, tidak mungkin nomor satu. Itu pengalaman, karena daerah lain juga punya kepentingan," imbuhnya.

Seperti diberitakan, KONI Jatim tidak hanya membeli kuda namun juga merekrut sejumlah atlet berkuda senior Indonesia. Seperti Eeng Hariyanto dan Sulasmono Susilo. Eeng dan Mono adalah salah satu atlet senior sekaligus pakar di kelas tunggang serasi atau dressage. Sedangkan Mono juga mahir di nomor jumping.

Ditambahkan Soekotjo, sampai saat ini juga belum diputuskan secara resmi nomor pertandingan yang akan dilombakan di PON. "Nomor-nomor juga belum ada kepastian. Yang jelas, kalau nomor pacuan dipertandingkan semua kelas, separo bisa didapat Jatim. Jika melihat prestasi di Kejurnas kemarin," ucapnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0914 seconds (0.1#10.140)