Pelari Inggris Raya belum terima medali emasnya
A
A
A
Sindonews.com - Sial betul nasib pelari Inggris Raya Lynsey Sharp. Sejak dikukuhkan sebagai juara di nomor 800 m di Kejuaraan Eropa tahun lalu, ia ternyata belum mendapatkan medali emasnya.
Pada ajang itu sebenarnya Sharp mendapat medali perak ketika hanya mampu menyelesaikan balapan lari di posisi kedua atau tepat di belakang Yelena Arzhakova. Tapi satu tahun kemudian atau tepatnya pada Juni lalu, tiba-tiba pelari Rusia itu terbukti positif mengkonsumsi doping dan Arzhakova harus menerima sanksi larangan selama dua tahun.
Secara otomatis medali emas yang diraih Arzhakova terpaksa jatuh pada Sharp. Namun sejak sanksi atau pemberitahuan itu muncul, Sharp belum menerimanya. Tanda tanya pun muncul dibenak pelari 23 tahun ini, apakah cabang olahraga Asosiasi Atletik Eropa belum bisa mengakui bahwa dirinya adalah peraih medali emas atau pemenangnya.
"Saya belum pernah mendengar pernyataan resmi dari Atletik Eropa, saya hanya mendapatkan informasi itu melalui telepon. Jadi ini sangat aneh. Saya tidak tahu apakah cabang olahraga tidak bangga ketika peristiwa itu terungkap, dan mencoba untuk menyembunyikannya sehingga orang tentang hal itu," keluh Sharp dilansir BBC Sport, Selasa (10/12/2013).
"Banyak orang yang mengatakan kepada saya bahwa mereka sedang menunggu Arzhakova untuk memberikan medali emasnya," lanjutnya.
Sepengetahuan Sharp, Atletik Inggris telah melakukan segala cara agar medali emas benar-benar berada ditangannya. "Kami bekerja sangat keras untuk memberikan medali emas atas nama Sharp. Kami sudah mendiskusikan masalah ini kepada Atletik Eropa, dan dalam pertemuan itu semuanya berjalan positif. Mereka bahkan menyebut akan sesegera mungkin mengembalikan medali itu diwaktu da tempat yang tepat," tukas Sharp ketika membacakan pernyataan resmi Asosiasi Atletik Inggris.
Pada ajang itu sebenarnya Sharp mendapat medali perak ketika hanya mampu menyelesaikan balapan lari di posisi kedua atau tepat di belakang Yelena Arzhakova. Tapi satu tahun kemudian atau tepatnya pada Juni lalu, tiba-tiba pelari Rusia itu terbukti positif mengkonsumsi doping dan Arzhakova harus menerima sanksi larangan selama dua tahun.
Secara otomatis medali emas yang diraih Arzhakova terpaksa jatuh pada Sharp. Namun sejak sanksi atau pemberitahuan itu muncul, Sharp belum menerimanya. Tanda tanya pun muncul dibenak pelari 23 tahun ini, apakah cabang olahraga Asosiasi Atletik Eropa belum bisa mengakui bahwa dirinya adalah peraih medali emas atau pemenangnya.
"Saya belum pernah mendengar pernyataan resmi dari Atletik Eropa, saya hanya mendapatkan informasi itu melalui telepon. Jadi ini sangat aneh. Saya tidak tahu apakah cabang olahraga tidak bangga ketika peristiwa itu terungkap, dan mencoba untuk menyembunyikannya sehingga orang tentang hal itu," keluh Sharp dilansir BBC Sport, Selasa (10/12/2013).
"Banyak orang yang mengatakan kepada saya bahwa mereka sedang menunggu Arzhakova untuk memberikan medali emasnya," lanjutnya.
Sepengetahuan Sharp, Atletik Inggris telah melakukan segala cara agar medali emas benar-benar berada ditangannya. "Kami bekerja sangat keras untuk memberikan medali emas atas nama Sharp. Kami sudah mendiskusikan masalah ini kepada Atletik Eropa, dan dalam pertemuan itu semuanya berjalan positif. Mereka bahkan menyebut akan sesegera mungkin mengembalikan medali itu diwaktu da tempat yang tepat," tukas Sharp ketika membacakan pernyataan resmi Asosiasi Atletik Inggris.
(wbs)