Persembahkan emas, Dewa Ayu bercita-cita jadi Kowad
A
A
A
Sindonews.com - Prestasi gemilang ditampilkan pesilat putri Indonesia, Dewa Ayu Ari Parwitti yang tampil di nomor tunggal putri. Ia berhasil mempersembahkan medali emas buat Indonesia di SEA Games XXVII Myanmar 2013. Keberhasilan ini menjadi kebanggaan buat atlet silat nasional asal Bali itu.
Melalui keuletan dan kelenturan memainkan jurus-jurus ilmu beladiri silat, Dewa sukses menghipnotis semua juri dan hakim untuk memberikan penilaian terbaiknya. Tidak tanggung-tanggung langsung menyabet medali emas pertama kalinya di multi event dua tahunan ASEAN.
"Saya bangga bisa menyuguhkan medali emas bagi kontingen Indonesia di SEA Games XXVII. Melalui prestasi inilah saya berusaha mengejar cita-cita menjadi Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) sepulangnya ke Bali. Mudah-mudahan keinginan itu bisa tercapai," ujarnya seperti dikutip situs resmi Satlak Prima, Selasa (17/12)
Gadis berusia 18 tahun itu mengaku cita-cita menjadi Kowad sudah lama diimpikannya sejak Sekola Dasar (SD). Namun, yang terlintas di benaknya adalah mampukah memenuhi cita-citanya menjadi Kowad. Ia merasa tidak memiliki biaya untuk masuk menjadi anggota Kowad. Namun yang dia miliki hanyalah keahlian dalam ilmu bela diri yang menjadi andalannya untuk mengejar cita-citanya itu.
Dewa Ayu mengaku, berprestasi di cabang beladiri pencak silat juga tidak terlepas peranan pelatih dan kedua orang tuanya yang selalu memberikan dukungan. Lewat dukungan mereka, ia bisa melangkahkan kaki ke Jakarta dan tinggal di Padepokan Pencak Silat TMII.
Putra pertama dari tiga bersaudara asal Bali ini merelakan tidak melanjutkan kuliah setelah lulus SMU. Semua itu tidak lain agar fokus melakukan latihan di Pelatnas. Dengan harapan, prestasi yang dimiliki mengalami peningkatan pesat dan memenuhi impiannya meraih juara di SEA Games.
Menurutnya, di nomor tunggal putri lawan kuat datang dari Malaysia dan Vietnam. Namun semua itu bukan menjadi beban dan penghalang baginya, bahkan dapat dijadikan cambuk menghasilkan prestasi optimal dalam menggapai medali emas bagi nusa dan bangsa. Tekatnya menjadi kenyataaan dan Dewa Ayu mampu membawa pulang medali emas yang diharapkan dari Myanmar ke Tanah Air Indonesia.
Melalui keuletan dan kelenturan memainkan jurus-jurus ilmu beladiri silat, Dewa sukses menghipnotis semua juri dan hakim untuk memberikan penilaian terbaiknya. Tidak tanggung-tanggung langsung menyabet medali emas pertama kalinya di multi event dua tahunan ASEAN.
"Saya bangga bisa menyuguhkan medali emas bagi kontingen Indonesia di SEA Games XXVII. Melalui prestasi inilah saya berusaha mengejar cita-cita menjadi Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) sepulangnya ke Bali. Mudah-mudahan keinginan itu bisa tercapai," ujarnya seperti dikutip situs resmi Satlak Prima, Selasa (17/12)
Gadis berusia 18 tahun itu mengaku cita-cita menjadi Kowad sudah lama diimpikannya sejak Sekola Dasar (SD). Namun, yang terlintas di benaknya adalah mampukah memenuhi cita-citanya menjadi Kowad. Ia merasa tidak memiliki biaya untuk masuk menjadi anggota Kowad. Namun yang dia miliki hanyalah keahlian dalam ilmu bela diri yang menjadi andalannya untuk mengejar cita-citanya itu.
Dewa Ayu mengaku, berprestasi di cabang beladiri pencak silat juga tidak terlepas peranan pelatih dan kedua orang tuanya yang selalu memberikan dukungan. Lewat dukungan mereka, ia bisa melangkahkan kaki ke Jakarta dan tinggal di Padepokan Pencak Silat TMII.
Putra pertama dari tiga bersaudara asal Bali ini merelakan tidak melanjutkan kuliah setelah lulus SMU. Semua itu tidak lain agar fokus melakukan latihan di Pelatnas. Dengan harapan, prestasi yang dimiliki mengalami peningkatan pesat dan memenuhi impiannya meraih juara di SEA Games.
Menurutnya, di nomor tunggal putri lawan kuat datang dari Malaysia dan Vietnam. Namun semua itu bukan menjadi beban dan penghalang baginya, bahkan dapat dijadikan cambuk menghasilkan prestasi optimal dalam menggapai medali emas bagi nusa dan bangsa. Tekatnya menjadi kenyataaan dan Dewa Ayu mampu membawa pulang medali emas yang diharapkan dari Myanmar ke Tanah Air Indonesia.
(dka)