Honda ancam tinggalkan MotoGP

Rabu, 18 Desember 2013 - 13:48 WIB
Honda ancam tinggalkan MotoGP
Honda ancam tinggalkan MotoGP
A A A
Sindonews.com - Wakil Presiden HRC Shuhei Nakamoto mengancam akan meninggalkan gelaran balapan MotoGP tahun depan, jika aturan ECU tetap diwajibkan kepada seluruh tim.

Ini sebenarnya bukan kali pertama Nakamoto menentang penerapan tersebut. Bahkan sebelum keputusan ini ditetapkan pada November 2012 lalu, ia selalu memasang badan untuk menolak program baru Dorna ini. Sebagai pemegang hak komersial MotoGP, Doma menuntut untuk dilakukannya perubahan pada Electronic Control Unit (ECU) dan rev-limit pada setiap tim.

Menurutnya, pemangkasan biaya bukan menjadi prioritas tetapi bagaimana HRC memaksimalkan kondisi keuangan tim untuk melakukan perbaikan pada motor. Nakamoto mengklaim pihak penyelenggara balapan Kuda Pacu MotoGP ini berusaha untuk memberikan ruang sempit kepada setiap tim dalam mengembangkan motor tahun depan.

"Jika MotoGP diharuskan menggunakan ECU kontrol, maka 99 persen Honda akan pergi," ancam Nakamoto kepada Gazzetta dello Sport dilansir AutoSport,Rabu (18/12/2013).

"Alasan mengapa Honda tak mendukung program itu adalah kebutuhan untuk mengembangkan teknologi pada motor akan berkurang, dan setiap tim pasti akan mengeluarkan begitu banyak uang dalam hal ini. Jika Carmelo Ezpeleta (Dorna) menghentikan program ini, maka kami akan tetap melanjutkan balap," pungkasnya.

Berikut aturan yang sudah disepakati tahun lalu :

Kelas MotoGP : Penggunaan ECU dan datalogger disediakan oleh penyelenggara Kejuaraan adalah wajib.

Produsen MSMA : Memasok mesin untuk maksimal empat entri per produsen dan akan menggunakan perangkat lunak elektronik mereka sendiri tetapi dalam kasus ini tunduk pada kapasitas bahan bakar maksimum 20 liter.
(irc)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4751 seconds (0.1#10.140)