Mengenang 2014, Sulit Dipercaya Jika Suzuki Juara di MotoGP 2020
loading...
A
A
A
HAMAMATSU - Tim Suzuki Ecstar membuat lompatan besar di MotoGP 2020 . Sempat mengalami momen-momen sulit pada musim perdana mereka di kelas utama, namun kini mereka menikmati hasil pengembangan GSX-RR dengan hasil maksimal setelah Joan Mir menjadi juara dunia 2020.
Manajer Suzuki Ecstar Davide Brivio mengaku sempat tak percaya timnya bisa kembali menjuarai ajang MotoGP. Brivio menceritakan bagaiman pihaknya sempat panik ketika debut GSX-RR dengan fasilitas wildcard di MotoGP Valencia 2014 berjalan buruk. (Baca juga: Akankah Rossi Jadi Anak Emas Tim Petronas SRT ).
Jika mengenang peristiwa tersebut, Brivio seolah tak percaya enam tahun kemudian Suzuki sukses jadi juara dunia lagi lewat pembalap asal Spanyol Joan Mir di MotoGP 2020 .
"Kami turun dalam balapan terakhir musim 2014 bersama Randy de Puniet sebagai wildcard, dan saya ingat kami mengalami masalah pada mesin. Pada musim dingin, barulah kami akhirnya mengetahui bahwa masalah elektroniklah yang mengakibatkan kerusakan mesin," ujar Brivio dilansir dari laman Autosport, Rabu (16/12/2020).(Baca juga: Tak Bisa Lagi Layani Valentino Rossi, Briggs Pilih Pensiun Setelah Mengabdi 20 Tahun ).
"Sebagai wildcard, Anda boleh pakai tiga mesin, dan kami tiba pada Minggu pagi dengan satu mesin tersisa. Jadi, kami punya mesin keempat pada motor cadangan. Jika kami memakainya, maka kami harus start dari pitlane," ujarnya lagi.
Hasil buruk kala itu pun membuat seisi pabrikan Suzuki sangat cemas sepanjang musim dingin. Mereka makin panik karena mesin mereka rusak lagi dalam uji coba pramusim di Sepang pada awal Februari 2015. (Baca juga: Tak Setuju Rossi Ikut Kembangkan M1, Ini Alasan Quartararo ).
Keterpurukan ini pun membuat Suzuki merenung, mencari penyebab masalah, dan mencoba cari jalan keluarnya.
"Kami menjalani balapan seperti itu, alhasil kami sangat cemas selama musim dingin, karena saat kami pergi ke Sepang untuk uji coba pertama pada Januari, kami mengalami kerusakan mesin lagi."
"Jadi, itu awal yang sangat sulit, dan saya bilang, 'Oke, ke mana kita menuju, bagaimana kami bisa mengatasinya?'" ujarnya lagi.
"Tapi semua terjawab saat ini. Dengan kegigihan, para insinyur Suzuki pun memecahkan masalah, dan kini Suzuki dapat cap sebagai motor terbaik di MotoGP," sambungnya.
"Pada insinyur kami memang oke, mereka menemukan masalahnya dan mengatasinya. Saya pun bisa bilang, ketahanan mesin kami cukup oke selama bertahun-tahun belakangan," pungkasnya.
Manajer Suzuki Ecstar Davide Brivio mengaku sempat tak percaya timnya bisa kembali menjuarai ajang MotoGP. Brivio menceritakan bagaiman pihaknya sempat panik ketika debut GSX-RR dengan fasilitas wildcard di MotoGP Valencia 2014 berjalan buruk. (Baca juga: Akankah Rossi Jadi Anak Emas Tim Petronas SRT ).
Jika mengenang peristiwa tersebut, Brivio seolah tak percaya enam tahun kemudian Suzuki sukses jadi juara dunia lagi lewat pembalap asal Spanyol Joan Mir di MotoGP 2020 .
"Kami turun dalam balapan terakhir musim 2014 bersama Randy de Puniet sebagai wildcard, dan saya ingat kami mengalami masalah pada mesin. Pada musim dingin, barulah kami akhirnya mengetahui bahwa masalah elektroniklah yang mengakibatkan kerusakan mesin," ujar Brivio dilansir dari laman Autosport, Rabu (16/12/2020).(Baca juga: Tak Bisa Lagi Layani Valentino Rossi, Briggs Pilih Pensiun Setelah Mengabdi 20 Tahun ).
"Sebagai wildcard, Anda boleh pakai tiga mesin, dan kami tiba pada Minggu pagi dengan satu mesin tersisa. Jadi, kami punya mesin keempat pada motor cadangan. Jika kami memakainya, maka kami harus start dari pitlane," ujarnya lagi.
Hasil buruk kala itu pun membuat seisi pabrikan Suzuki sangat cemas sepanjang musim dingin. Mereka makin panik karena mesin mereka rusak lagi dalam uji coba pramusim di Sepang pada awal Februari 2015. (Baca juga: Tak Setuju Rossi Ikut Kembangkan M1, Ini Alasan Quartararo ).
Keterpurukan ini pun membuat Suzuki merenung, mencari penyebab masalah, dan mencoba cari jalan keluarnya.
"Kami menjalani balapan seperti itu, alhasil kami sangat cemas selama musim dingin, karena saat kami pergi ke Sepang untuk uji coba pertama pada Januari, kami mengalami kerusakan mesin lagi."
"Jadi, itu awal yang sangat sulit, dan saya bilang, 'Oke, ke mana kita menuju, bagaimana kami bisa mengatasinya?'" ujarnya lagi.
"Tapi semua terjawab saat ini. Dengan kegigihan, para insinyur Suzuki pun memecahkan masalah, dan kini Suzuki dapat cap sebagai motor terbaik di MotoGP," sambungnya.
"Pada insinyur kami memang oke, mereka menemukan masalahnya dan mengatasinya. Saya pun bisa bilang, ketahanan mesin kami cukup oke selama bertahun-tahun belakangan," pungkasnya.
(sha)