Sikap Marquez melebihi usianya
A
A
A
Sindonews.com - Gelaran MotoGP musim ini mungkin sudah selesai, namun masih banyak cerita yang menarik untuk diungkap. Terutama ketika Dorna Sport dan pemasok ban Bridgestone sepakat menerapkan pit stop di Phillip Island, Australia. Dengan alasan keselamatan para pembalapnya
Pasti semua mata tertuju pada Marc Marquez. Pasalnya, juara dunia MotoGP musim ini sempat kehilangan poinnya setalah mengabaikan perintah masuk pit stop di atas lap ke-10. Mental sang juara pun diuji disaat balapan tinggal menyisakan dua balapan lagi.
Namun wakil HRC, Shuhei Nakamoto mengaku jika Marquez berusaha untuk tidak terlalu memikirkan masalah tersebut. Bahkan itu ditunjukkannya saat makan malam bersama tim, dan dia berusaha untuk melupakan semua kesalahan tersebut.
"Ketika kita membuat kesalahan besar di Australia semua orang menjadi sangat marah, berteriak dan mulai melepaskan kegerahannya kepada tim. Tapi Marquez justru sebaliknya. Saat makan malam bersama pada Minggu, malam dia terlihat tertawa dan berusaha untuk menjaga semua orang untuk tetap santai," ungkap Nakamoto dilansir MCN, Kamis (19/12/2013).
"Dari kacamata saya, dia sudah melihat ke depan untuk memulai balapan di Motegi dan Valencia dan ini adalah bagian yang sangat khusus dari karakternya. Itu tampak seperti dia memimpin timnya."
"Terus terang saya terkejut melihat sikapnya, karena dia hanya seorang anak 20 tahun. Jadi saya terkejut dengan hal ini. Jika dia 25 atau 28 kemudian OK, tetapi Marquez masih berusia 20 tahun. Sudah ia telah mengembangkan beberapa kualitas kepemimpinan dan ini sangat mengesankan," tutupnya.
Pasti semua mata tertuju pada Marc Marquez. Pasalnya, juara dunia MotoGP musim ini sempat kehilangan poinnya setalah mengabaikan perintah masuk pit stop di atas lap ke-10. Mental sang juara pun diuji disaat balapan tinggal menyisakan dua balapan lagi.
Namun wakil HRC, Shuhei Nakamoto mengaku jika Marquez berusaha untuk tidak terlalu memikirkan masalah tersebut. Bahkan itu ditunjukkannya saat makan malam bersama tim, dan dia berusaha untuk melupakan semua kesalahan tersebut.
"Ketika kita membuat kesalahan besar di Australia semua orang menjadi sangat marah, berteriak dan mulai melepaskan kegerahannya kepada tim. Tapi Marquez justru sebaliknya. Saat makan malam bersama pada Minggu, malam dia terlihat tertawa dan berusaha untuk menjaga semua orang untuk tetap santai," ungkap Nakamoto dilansir MCN, Kamis (19/12/2013).
"Dari kacamata saya, dia sudah melihat ke depan untuk memulai balapan di Motegi dan Valencia dan ini adalah bagian yang sangat khusus dari karakternya. Itu tampak seperti dia memimpin timnya."
"Terus terang saya terkejut melihat sikapnya, karena dia hanya seorang anak 20 tahun. Jadi saya terkejut dengan hal ini. Jika dia 25 atau 28 kemudian OK, tetapi Marquez masih berusia 20 tahun. Sudah ia telah mengembangkan beberapa kualitas kepemimpinan dan ini sangat mengesankan," tutupnya.
(aww)