Fandi termotivasi samai prestasi bapak

Kamis, 19 Desember 2013 - 18:42 WIB
Fandi termotivasi samai prestasi bapak
Fandi termotivasi samai prestasi bapak
A A A
Sindonews.com - Belum genap setahun usia Fandi Eko Utomo ketika sang ayah Yusuf Ekodono turut andil membawa timnas Indonesia menyabet medali emas di SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Cita-cita bisa menyamai prestasi sang ayah, jadi pendongkrak motivasi pemain kelahiran 2 Maret 1991 tersebut di SEA Games XXVII 2013 Myanmar.

Sejak terpilih menjadi 20 pemain yang diboyong Rahmad Darmawan ke Myanmar, berbagai pesan disampaikan sang ayah kepada Fandi. Pemain depan bernomor punggung 22 di skuad Garuda Muda, julukan timnas U-23, diminta sang ayah untuk menyamai prestasi yang telah lebih dulu diukir.

''Bapak sering sekali bercerita, jika dulu bapak pernah menjuarai SEA Games. Dan sampai sekarang belum bisa terpecahkan. Sebelum saya jadi pemain, ayah sering kali bercerita soal itu. Dan setelah saya masuk timnas, bapak kasih motivasi kalau bisa samakan prestasi bapak,” ungkap Fandi, saat berbincang di Sky Palace Hotel, Nyapyitaw, kemarin.

Yusuf Ekodono ayah Fandi memang jadi salah satu bagian penting timnas Indonesia yang mampu menjuarai SEA Games 1991. Di bawah kendali Anatoli Polosin, Yusuf Ekodono ikut bahu membahu dengan dua pelatih timnas U-23 di SEA Games tahun ini seperti Aji Santoso dan juga pelatih kiper Eddy Harto.

Sosok Yusuf Ekodono memang begitu penting bagi pemain yang musim depan akan berseragam Persebaya Surabaya tersebut. Walau dirinya memang sudah dari kecil menggemari olah raga si kulit bundar, tapi sentuhan-sentuhan sang ayah juga begitu mendorong. Seperti cerita sepatu bola pertama yang dibelikan sang ayah dari luar negeri.

''Dari kecil, saya memang sudah minat dengan sepak bola. Dan bapak memang sering kali membawa saya ketika dia latihan sepak bola. Saat bapak bermain di timnas pun saya sering nonton bapak main. Saya ingat, sepatu bola pertama saya juga ayah bawakan dari luar negeri. Ketika itu saya masih berusia 9 tahun,” cerita Fandi.

Walau mengaku mengidolakan sang ayah sebagai pesepakbola lokal, Fandi menilai tidak ada kesamaan bermain antara dirinya dengan sang ayah. Dimata penyerang yang memulai langkah sepakbolanya di SSB Yunior pada tahun 1999, Yusuf Ekodono adalah pemain yang tenang ketika ada di depan mulut gawang lawan.

''Tidak ada sepertinya (kesamaan cara bermain). Malah kalau saya lihat, malah menurun ke adik pertama saya (Wahyu Suposeto) yang juga berposisi sebagai pemain depan. Ayah itu pemain yang sangat tenang dan memiliki tendangan yang sangat akurat,” tutup Fandi.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6791 seconds (0.1#10.140)